26; Initial

1.9K 125 3
                                    

happy reading! jangan lupa vomment beb💜

-----

Beberapa hari setelah hari dimana Dream melakukan photoshoot majalah pertama mereka, kiriman bunga terus menerus terkirim ke gedung agensi. Terkadang digantikan dengan coklat atau surat.

Jika yang terkirim surat, selalu berakhir dengan inisial p.jh di akhir surat. Sama dengan yang mengiriminya bunga waktu itu.

Membuat Hyora takut, jika harus ia akui. Namun ia tidak menunjukkannya kepada yang lain. Jika ia diberi barang-barang kiriman tersebut oleh staff, ia akan menerimanya dengan senyum lebar lalu berkata,

'Apa fansku tidak lelah mengirim hadiah terus?'

Padahal, jauh di dalam hatinya, Hyora merasa takut. Dunia entertainment benar-benar bukan main. Ia harus dapat tersenyum ceria saat tampil di stage atau di dalam show, namun ia juga harus dapat menahan segala cacian maupun makian dari yang membencinya.

Mereka yang mencaci, memaki, tidak merasakan bagaimana sulitnya berada di posisinya.

Hyora menghela napas, tidak seharusnya ia berpikir seperti itu. Ia hanya harus berpikir, bagaimana ia akan melanjutkan karirnya dan menyenangkan fansnya.

Ia bangkit dari tidurnya, terduduk lalu menopang wajahnya di antara kedua lututnya. Bermaksud menghilangkan pikirannya barusan namun mengingat sesuatu yang terjadi padanya malam itu.

Sial.

Hyora memekik tertahan seraya mengacak rambutnya, lalu menjatuhkan tubuhnya kembali ke posisi berbaring.

Artis seniornya tersebut benar-benar gila.

-----
[flashback]

Hyora dan kelima temannya selesai berdiskusi dengan produser mengenai tanggal rekaman dan apa yang harus mereka siapkan untuk album kali ini.

Mereka keluar dan hendak memasuki lift ketika seseorang memanggil nama Hyora.

Tentu saja langkah Hyora terhenti di depan pintu lift, sedangkan kelima temannya sudah berada di dalamnya. Bertanya siapa yang memanggilnya.

Hyora menoleh dan matanya seketika melebar. Kim Taehyung berdiri tidak jauh darinya, menatapnya dengan pandangan 'aku ingin berbicara'.

Hyena yang menyadari temannya tidak menjawab, berinisiatif mengintip keluar. Dan setelah melihat siapa yang memanggil Hyora, ia langsung meraih tangannya dan menariknya perlahan. Seakan menyuruh Hyora untuk tidak menghiraukan keberadaan artis seniornya tersebut dan masuk ke dalam lift.

Namun yang ia dapat, Hyora malah melepaskan tangannya. Temannya itu menatap Hyena sejenak sebelum berbicara,

"Kalian tunggu di lobby saja. Ia ingin berbicara mengenai sesuatu, aku tidak akan lama, percayalah."

Hyerim memanggil nama teman sekamarnya itu. "Kau yakin?"

Hyora mengangguk pasti. Membuat Hyerim melepas jarinya dari tombol untuk menahan pintu lift agar terus terbuka. Membuat pintu lift perlahan tertutup.

Girlgroup | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang