7

312 38 7
                                    

Chinen's POV

Jika kalau membunuh orang bukan lah dosa, ingin rasanya aku membunuh orang-yang-seenaknya-menganggap-aku-temannya Arioka-san.
Bisa-bisanya dia menculikku dari jamku bekerja, mentang-mentang dia mengenal kepala sekolah di tempat ku bekerja
Ok, kalau diajak jalan aku mau aja
Tetapi...
Kenapa Arioka-san 'menitipkanku' bersama pacarnya, memang aku anak kecil apa

"Kalau begitu, Kalian berdua tunggu disini saja, aku harus menjemput'nya' dulu. Yuyan jagain Chinen-chan ok dan Chinen-chan have fun bareng Yuyan yah, aku pergi dulu" Ucap Arioka-san setelah memberikan pesan-pesan kepada kami berdua lalu pergi meninggalkan kami

"HOII!DAICHAN!" Teriak Takaki-san memanggil Arioka-san, sepertinya Arioka-san sengaja mengabaikan panggilan pacarnya

"Haa~ Lain kali aku akan membuat perhitungan lagi dengannya" gumam Takaki-san, aku dapat melihat wajah kesal Takaki-san

"Ano..."panggilku

Takaki-san menoleh ke arahku, aku langsung merinding takut melihat wajah kesal dariny

'Gila! Bagaimana mungkin Arioka-san bisa tidak takut dengan wajahnya Takaki-san'

Aku melihat Takaki-san menghela napasnya lalu mengubah raut wajahnya menjadi datar

"Lebih baik kita duduk disana, sambil menunggi 2 Chibi datang kesini" Takaki-san menunjukkan sebuah kursi yang dekat kami, lalu pergi duluan meninggalkanku

'Ok sifat mereka berdua sama. MENYEBALKAN SEKALI' Dengan wajah ditekuk aku mengikuti Takaki-san lalu duduk di sebelahnya

☆☆☆

Setelah 1 jam menunggu, Aku dan Takaki-san dapat melihat Arioka-san dan ...
Tunggu! Kenapa Arioka-san membawa Yamada-san?

aku terkejut melihat Takaki-san tiba-tiba berdiri, dan langsung mengeluarkan aura hitam dari tubuhnya

'Ah! Sepertinya memang benar hubungan Yamada-san dan Takaki-san tidak baik'

Baru kami berdua pun memutuskan mendatangi mereka, sepertinya hanya Arioka-san yang menyadari kami berdua datang

Ketika Yamada-san berbalik kebelakang tepatnya kearah aku dengan Takaki-san, aku dapat melihat wajah terkejut di wajah Yamada-san, apa ada yang salah dengan penampilan sampai Yamada-san terus melihat diriku terus

Setelah beberapa lama kami berbincang, Arioka-san dan Takaki-san dengan SEENAKNYA meninggalkanku dengan Yamada-san

'Apa lagi yang di rencanain olehnya sih'

Aku menengok ke arah Yamada-san sepertinya dia juga sama kesal sepertiku, karena kami tau apa yang akan dilakukan, kami pun memutuskan untuk pergi mencari makan

Tapi...

KENAPA YAMADA-SAN SEENAKNYA JUGA HARUS MEMENGANG TANGANKU?
APAKAH ORANG DEWASA MEMANG EGOIS SEPERTI INI?

Yamada's POV

Kami baru saja selesai membeli beberapa cemilan yang bisa mengganjal perut . dari tadi aku dan chinen-san pun sama sekali tidak banyak berbincang baiklah ini begitu canggung sekali ,padahal jika bersama Daichan atau bertemu teman wanita ku yang lain juga tidak seperti ini . ada rasa penasaran dengannya dan ada rasa yang ganjal aku juga tidak mengerti

Jalanku terhenti saat kusadari Chinen
-san yang berjalan di sebelahku menghentikan langkahnya . pandangannya mengarah kedepan yang mengarah pada seorang pria berambut coklat , mata sipit , dan lumayan tinggi yang sedang berbincang dengan seorang pria yang tak jauh beda tingginya yang tepat di depan kami, apa mungkin saja 2 pria itu kenalan Chinen-san? tapi...kenapa dia hanya diam saja tidak memanggil atau menyapa mereka?
Ah...aku dapat melihat perubahan raut dari wajahnya, wajahnya seperti cemas atau ketakutan gitu?

Draw My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang