25

367 39 34
                                    

Langkah kaki kecil seorang Chinen Yuri kini sudah memasuki ruang tamu yang cukup besar . yap! Yuri kini baru saja pulang setelah pertemuannya dengan sahabat lamanya

Ada rasa ragu memasuki kamarnya yang tepat berada di lantai dua , lebih tepat nya kamar nya dengan Yamada

"Rasanya canggung sekali... Huh...bagaimana aku berhadapan dengannya..." gumannya ketika masih menaiki anak tangga

Tak berapa lama ia memberanikan diri melanjutkan langkahnya menuju kamarnya dan Yamada , saat sudah berada di depan pintu yuri masih ragu untuk membuka pintu kamar tersebut

"Ayolah yuri...tenang dan lupakan kejadian kemarin.." ucap nya menyemangatkan diri nya

cklek

Yuri pun sangat hati-hati membuka kamar tersebut dan perlahan kakinya membawanya masuk dengan hati - hati

"Ta..da...ima..." ucap nya yang pelan takut sang pemilik kamar sesungguhnya yang tak lain adalah yamada sudah tidur , tapi ia sama sekali tidak melihat yamada berada di ranjang atau di sofa yang biasanya menjadi tempat yamada tidur semejak yuri ikut menghuni kamar tersebut

"Yokatta...dia belum pulang" ucap yuri yang memegang dadanya

"Dari mana dan sudah jam berapa ini? Chinen YURI!"

Yuri yang mendengarnyapun membulatkan matanya dan menelan silvanya . pasalnya ia sangat mengenal suara itu , siapa lagi kalau bukan yamada

Yuri kini memberanikan diri melihat kesamping dimana suara tersebut memanggilnya

"Kyaaaa...." triak yuri yang dengan rifleks menutupi wajahnya dengan tas sekolahnya

"Bukan nya menjawab malah menutupi wajahmu sperti melihat hantu...hey! Aku bertanya padamu" ucap yamada yang mendekat kearahnya

"Bisakah mau menggunakan BAJU MU!!..."

Yap! Yuri sangat kaget saat melihat yamada yang tidak memakai baju dan hanya celana boxser pendek dan handuk yang ada di lehernya

"Huh...kamu emang sama sekali tidak pernah melihat lawan jenis mu begini apa? Aku baru saja selesai mandi"

"Tidak! Apa kamu tidak malu ha?"

Mendengar itu yamada hanya mengerutkan dahinya dan tak lama ia tersenyum jahil

"Kan biar sekalian"

"Hah?"

Yamada pun secara spihak merebut tas yuri yang yuri gunakan untuk menutupi wajahnya lalu melemparnya kelantai . otomatis membuat yuri mau gak mau melihat nya tanpa menggunakan baju

Perlu di akui wanita manapun akan tak sanggup dengan poster tubuh yamada yang berbentuk . itu membuat yuri untuk kedua kalinya menelan silvanya

"Ma..u ngapain kamu,menjauh dan segera lah memakai bajumu . aku ingin mandi" ucapnya yang melangkahkan kakinya menjauhinya

'Tap!'

Sebelum yuri bener-benar berjarak dengannya yamada menangkap tangan yuri dan menarik nya lalu mendorong yuri ke kasur dan yamadapun menahan tangan yuri dan tangannya sambil tersenyum jahil

"Jawab dulu dong... Kamu kemana saja, sudah selarut ini baru pulang?"

"A..ku tadi bertemu inochan"

"Kenapa tidak mengangkat telfonku?"

"Aku tak mendengar nya..karena ku sailend"

"Sperti itu ya.."

"Bisakah kita tidak sperti ini! Ini sangat memalukan"

"Seharusnya kau senang"

"Kenapa harus senang?"

Draw My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang