35

217 34 4
                                    

Chinen pov

"APA INI YANG KAU SEBUT mencari akichan? CHINEN YURI"

"Yamada!" Teriakku ketika melihat Yamada ada didalam rumah Hikka-nii ditambah dia dalam keadaan marah. Apa yang dia lakukan disini ? Bagaimana bisa ?

"Kau berhubungan dengan mereka? Hah!" Teriak Yamada sambil berjalan mendekati kami semua

"Kalau iya kenapa?" jawabku sinis dengan berdiri

"Chii sudah harus berapa kali aku jelaskan padamu , berhenti berhubungan dengan mereka! Apa kau sadar Akichan dalam stuasi berbahaya tapi kau bersenang - senang dengan mereka!" Yamada terus memarahi aku...Apa dia gila sekarang, apa dia tidak menyadari betapa khawatir juga diriku kepada Akichan

"Tch! Kau tau ? Seberapa khawatir nya aku pada Akichan hah! Kamu fikir aku tenang? Tidak! Selama ini kau selalu tidak ingin membicarakan itu padaku , kau hanya terfokus pada daichan dan yuya san! Aku justru berterimakasih pada Hikka-nii yang mau membantuku mencari Akichan!" Aku membalas berteriak kepadanya tidak peduli dengan semua orang disekitar

"Yamachan sebaiknya dalam situasi begini kontrol emosi mu!" ucap Nakajima-san berdiri dan berniat membuat Yamada tenang

"Aku tidak ingin mendengar kata-kata kotor dari mulutmu! Aku tidak bicara padamu!" gertak yamachan sambil menunjuk kearah Nakajima-san

"Kau yang seharusnya tutup mulutmu Yamada! Kau bukan siap siap ku berhenti mengaturku! Kau tak ada hak!" Aku menepis tangan Yamada yang sedang menunjuk kearah Nakajima-san

Sudah datang dan masuk seenaknya belum lagi langsung memarahiku ditambah menunjuk-nunjuk Nakajima-san selaku tuan rumah disini bukannya tindakan Yamada sudah kelewatan dan tidak tahu sopan santun

"Apa jika aku membuat mu siapa siapa ku ,kau akan berhenti keras kepala hah!" Yamada langsung menatap tajam kearahku sambil bersidekap dada

Deg!

"Eh?" Aku terdiam mendengar ucapan Yamada

Kalimat terakhir nya? Apa maksud nya? Apa dia sadar sekarang?

"Dengar chii! Aku sama sekali tidak ingin berdebat dengan mu , aku minta maaf jika perkataan ku semalam menyinggung perasaanmu . aku hanya ingin meminta maaf padamu , saat ini akichan lah yang terpenting , kau sangat penting bagi akichan , saat bersama mu bayak perubahan padanya . jadi ku mohon berhenti kerasa kepala , tidak kah kau bisa mendengarkan ku sedikit? Chii.."

Dia menggantungkan ucapannya dan mendekat kearahku , suranya pun mulai melembut

"Kenapa aku harus mendengarkan mu? Aku ini hanya wanita murahan bagimu! Aku tak lebih dari seorang pengasuh untuk akichan , aku ini.."

Chuu

Aku merasakan bibirnya menempel padaku! Dia menciumku! Lagi?

"Oi!! Bahakan akupun belum pernah menciumnya" aku dapat mendengarkan teriakan Hikka yang meringis , tak lama yamada pun melepaskan bibirnya dari bibirkubibirku

Plak

Tak lama aku pun langsung menamparnya. Semua pun menjadi terdiam karena tamparan itu cukuplah keras bahkan sampai mengeluarkan suara

"Dengar Yamada...Apa kamu berpikir dengan menciumku, aku akan luluh dan tidak marah denganmu. TIDAK. Aku malah makin membencimu yang seenaknya terus menciumku. Aku bukan perempuan seperti itu, aku punya hati, dan tidak seharusnya kamu permainkan" Aku mengeluarkan seluruh isi kata hatiku bahkan aku sampai membuatku menangis

"Chinen-san" Keito-san langsung memelukku untuk menenangkan diriku yang masih menangis

"Tch...OII BAKAYAMA, AKU TIDAK PEDULI KAU SIAPA TAPI BERANI-BERANINYA KAMU MEMBUAT YURIKU MENANGIS. TAK AKAN KUMAAFKAN" Aku mendengar teriakan Hikka-nii yang marah

Sedangkan Yamada dia terdiam sambil memengang pipinya yang habis kutampar tersebut

"Chii..." ucapnya dengan pelan

"Setelah..." ucapku yang masih di pelukan Keito-san

"Setelah Akichan ketemu, aku memutuskan untuk pergi dari kehidupanmu Yamada" Kataku setelah lepas dari pelukan Keito-san

"Tapi Chii-"

Sebelum Yamada meneruskan kat-katanya, bunyilah Handphone yang ada di kantungnya dan melihat siapa pemanggilnya membuat Yamada menjawab telpon tersebut dengan menyalakan loudspeaker agar kami semua bisa mendengarnya

"Halo?"

"Yama-chan aku tau dimana tempat Akichan berada"

Suara itu? Suara Kak Daichan...Dia menemukannya?

"DIMANA?" Yamada pun langsung berteriak mendengar itu

kalian segera datang ke xxx aku dan Yuyan masih mengawasi rumah yang kami yakini tempat Akichan disekap

Alamat itu? Itu sangat dengan rumah itu? Aku dan Hikka-nii pun saling bertatapan karena mengetahui alamat rumah tersebut

"Baiklah kami akan segera kesana" Yamada pun mematikan telponnya

"Kalian semua, ayo kesana. Hikaru-kun dan Chii akan bersamaku dan kalian berdua ikutin dari belakang" perintah Yamada, dan kami semua setuju dan segera berangkat menuju tempat itu

"Hikka-nii...telpon mereka berdua" suruhku kepada Hikka-nii di dalam mobil

"Siapa maksudmu Chii?" Tanya Yamada

Aku mengabaikan pertanyaan dan berfokus kepada Hikka-nii yang sibuk menelpon tersebut

Chinen's POV OFF

Kedua mobil tersebut sampai disuatu rumah yang tidak jauh dari lokasi yang disebutkan oleh Daiki tersebut, disana mereka bertemu dengan Daiki dan Yuya bahkan Yabu dan Inoo ada disana

"Jadi Bagaimana kamu tau tentang keberadaan Akichan?" Tanya Yamada ketika sampai ditempat itu

"Duduk dulu Yama-chan" suruh Daiki

Mereka pun langsung duduk di sofa seperti yang diperintahkan Daiki

"Are? Kenapa ada kakakmu disini Hikaru-kun?" Tanya Inoo ketika melihat keberadaan Yuto dan Keito

Yabu hanya menyenggol lengan Inoo agar tidak membahas itu

"Baiklah, Liatlah ini" Yuya langsung mengeluarkan laptopnya dan mengarahkan kepada mereka semua

"Beruntung Akira memakai gelang yang keberikan ketika ulangtahunnya sebelum itu, aku tidan menyangka akan berguna saat ini" jelas Yuya

"Sudah kuduga" gumam Yabu

"Apa maksudmu Kou-niichan?"

"Sebelumnya aku sempat mengunjungi rumah Okasaan dan ada ruangan yang mencurigakan karena dijaga oleh orang-orang yang seperti bodyguard dan saat aku bertanya kepada Okasaanku, dan hanya bilang jangan bertanya apapun. Aku udah menceritakan itu kepada Hikaru dan Inoo-chan" Jawab Yabu

"Jadi ini rumahmu Yabu-kun?" Tanya Daiki

Yabu hanya mengangguk

"Jadi apa yang kita akan lakukan?" Tanya Yuto

"Aku punya rencana" usul yuya yang membuat mata tertuju padanya

"Dengar...kemungkinanya emang kecil tapi jika kita bisa memanfatkannya dengan baik semuanya akan lancar . berhubung itu rumah yang tak lain adalah rumahmu yabu, pasti kami tidak akan bisa masuk ter kecuali dirimu yang tak lain adalah anggota rumah itu" Yuya menjelaskan idenya kepada semua lalu mereka kembali menatap ke arah Yabu

"Jadi maksud dari rencana Takaki-san aku yang harus memberikan jalan akses masuk kepada kalian semua?" Tanya Yabu

Yuya mengangguk lalu mengambil sebuah kertas dan pensil dan kemudian menjelaskan kembali rencana untuk menyelusup masuk kedalam rumah itu

"Iya itu..."

Bersambung

Draw My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang