23

295 37 20
                                    

Akira saat ini sedang menikmati sarapannya di meja makan tapi pandang di sekitar nya membuatnya janggal ,ia secara bergantian melihat ke arah Papa nya lalu melihat ke arah Chinen secara terus menerus. Setelah itu Akira menatap makanannya lalu melanjutkan memakan

'Sepertinya ada yang aneh ,mereka berldua kenapa ya' pikir Akira

Akira melihat ke arah Chinen yang tertangkap makan sambil menunduk bahkan Akira dapat melihat wajah Chinen memerah

"Chichan!" Panggil Akira

"Kenapa Akichan?" Chinen pun akhirnya mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Akira

"Apa Chii lagi sakit? Akichan liat daritadi wajah Chii memerah" tanya Akira dengan polos

"Ah! Aku bai-"

"Apalagi wajah Chii tambah memerah ketika melihat papa" ucap polos Akira

Chinen pun tambah memerah wajahnya karena ketahuan melihat ke arah Yamada, sedangkan Yamada hanya mengalihkan pandangannya saja

Mereka pun melanjutkan makanannya dengan keadaan canggung , Akira menatap bingung kedua orang di hadapannya itu  lalu menghela napasnya dan melanjutkan makannya

☆☆☆

"Sampai jumpa Papa,Chiichan" ucap Akira setelah keluar dari mobil

"Hati-hati Akichan" kata Yamada dan Chinen secara bersama

Lalu saat pintu mobil tertutup, suasana pun berubah menjadi canggung kembali bahkan sampai kesekolah Chinen, mereka berdua hanya diam tak bersuara

"A-ah...Terimakasih Yamada" ucap Chinen dengan canggung lalu membuka pintu

"Ya" singkat Yamada

Chinen pun menutup pintu mobil, lalu Yamada membawa mobilnya.

"Haa~" Chinen menghela napasnya setelah melihat ke arah mobil Yamada yang telah pergi lalu dia memutuskan untuk masuk kedalam sekolah

☆☆☆

Saat ini Yamada sedang berkonsentrasi dalam pekerjaannya bahkan saking terlalu fokusnya sampai tidak mendengar panggilan Daiki daritadi

"YA-MA-DA!!!" Teriak Daiki sambil menggebrak meja Yamada. Yamada terkejut dan melihat ke arah Daiki dengan pandangan takut-takut karena saat ini Daiki sangat marah

"E-eh ada Daichan. Ayo duduk dulu, aku bikinin teh dulu yah" Ucap Yamada dengan terbata-bata lalu segera berdiri dari kursi dan berjalan menuju keluar

Tetapi sebelum sampai di pintu tangan Yamada dipegang erat oleh Daiki, melihat itu Yamada langsung meneguk ludahnya dan berdoa dalam hati supaya dia selamat

"Du.Du.K Yama-chan" ucap Daiki dengan senyuman yang menurut Yamada sangat mengerikan. Lalu Yamada mengangguk dan segera berlari ketempat duduknya

Daiki menatap datar ke arah Yamada dan segera duduk di kursi depan meja Yamada lalu menatap tajam ke arah Yamada

Melihat wajah ketakutan Yamada, Daiki pun menghela napasnya untuk meredakan amarahnya

"Haa~ Yama-chan!" Panggil Daichan

"Ha'i" Yamada langsung duduk tegak ketika mendengar panggilan Daiki

"Beritau aku kenapa daritadi kamu melamun terus" Tanya Daiki

"Aku tidak melamun, aku lagi ngerjain tugasku" elak Yamada

"Kalau tidak melamun, harusnya tumpukan kertas itu sekarang tinggal sedikit bukan banyak seperti awal yang kukasih Yama-chan" ucap Daiki sambil menunjuk tumpukan kertas yang ada di meja Yamada

Draw My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang