"Kau mau kemana" tanya ketua ceo ini pada wanita di hadapannya , yap! Yamada kini berada di kamarnya , niatnya ia ingin membangunkan wanita yang sudah menepati kamarnya ini untuk beberapa waktu ini
"Pulanglah, ayolah Yamada-san aku sudah baik - baik saja. Ditambah aku udah gak bekerja selama 2 hari ini" oceh chinen
Tap
Yamada mengabaikan ocehan Chinen dan menaruh tangannya di dahi Chinen untuk memeriksa keadaanya
"Tidak di izinkan, badanmu masih panas" Kata Yamada
"Aku baik-baik saja tau, kau tidak punya hak untuk mengatur. Tch, kenapa orang dewasa suka sekali bersikap sperti itu" Chinen menepis tangan Yamada dan berjalan menuju pintu
Grep
Yamada menahan tangan Chinen dan menariknya lalu mendudukan Chinen di tempat tidur kembali
"Kau ini bisa tidak sih ,tidak keras kepala , aku bingung dengan sifatmu yang terkadang manis tapi terkadang bisa galak sperti ini" Omel Yamada
"Kalau begitu izinkan aku pulang , aku bisa terancam di pecat kau tau?"
"Kau memang sudah di pecat" jawab Yamada dengan santai yang cukup membuat mata Chinen membulat
"Dari mana kau tau?"
"Tadi sore aku menghubungi kepala bar tempat mu bekerja bahwa kau sudah tidak berkerja untuknya . dan pekerjaan mu di sekolah Akichan juga sudah ku atasi" saat mendengar ucapan Yamada , Chinen mengepal tangannya dengan perasaan kesal,pasalnya pria yang berada di depannya ini sudah terlalu jauh mencampuri urusan nya
"KAU..." Teriak Chinen sambil berdiri di depan Yamada
"Apa? "
"Dengarkan aku Tuan Yamada, Kau sudah bertindak terlalu jauh, apakah kau tidak punya otak melakukan semua, kau tidak berpikir aku mendapat uang dari mana hah?! Dan kau dengan seenaknya membuat diriku tidak ada pekerjaan! Apakah kau puas melihat orang lain menderita?!" Bentak Chinen kepada Yamada
"Jika aku tidak punya otak sudah pasti aku akan tetap membiarkan seorang anak dibawah umur bekerja disebuah bar, aku melakukan ini juga karena aku kasihan kepadamu tau" kata Yamada sambil berpangku tangan
"Oh kasian sama aku? Terimakasih banyak tapi aku tidak suka dikasihan oleh orang seperti kau"
"Ada apa ini? Yama-chan? Chinen-chan?" Daiki tiba-tiba datang karena mendengar keributan dari kamar Yamada
"Arioka-san, tolong bilang ke orang ini, untuk membiarkanku pulang dan mengembalikan semuanya kepadaku" Ucap Chinen
"Memgembalikan apa?" Tanya Daiki seraya berjalan mendekat mereka
"Dia-" tunjuk Chinen ke arah Yamada, sedangkan Yamada hanya memberika tatapan datar kepadanya
"Dengan seenaknya membuat diriku dipecat di tempat kerja ditambah di dua tempat sekaligus, sekarang bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan uang sekarang" Lanjut Chinen
Daiki hanya menghela napasnya lalu menarik Chinen agar duduk di tempat tidur bersamanya
"Yama-chan bisa jelasin kenapa kau melakukan itu?"
"Aku hanya membantu itu saja, jika kau memikirkan tentang tempat tinggalmu, aku mengijinkan kau tinggal disini" jawab Yamada
"APA?!" Chinen hendak berdiri tapi ditahan oleh Daiki
"Dengar! Setelah mendengar cerita dari Daichan, aku merasa kasihan kepadamu dan juga aku berutang budi karena kau dapat membuat Akichan bahagia, itu saja" Yamada mengalihkan pandangannya ke sebuah nakas yang terdapat poto pigurannya bersama Akira
KAMU SEDANG MEMBACA
Draw My Life
FanfictionGimana jadinya jika kamu harus menerima kenyataan bahwa di takdirkan bersama lelaki duda dan mempunyai anak satu . percayalah itu yang terjadi pada ku Karakter-Karakter : - Chinen Yuri (Girl) - Yamada Ryosuke - Yamada Akira (OC) - Arioka Daiki (Girl...