9

300 35 3
                                    

Yamada prov

'Hacim....' sial!karena kehujanan kemarin aku mendapat flu begini

"Yamachan..." itu suara daiki. dia masuk kedalam ruanganku dan langsung duduk dihadapan ku dengan wajah yang meminta penjelasan . dia memang selalu begitu

"Kali ini kau mau ku jelaskan apa lagi" Aku udah muak semalaman dia mengomeliku terus di telepon,untunglah telingaku tidak berdarah mendengar suaranya

"Gimana keadaan Chinen-chan?" Tanya Daiki

"Tenanglah, Chinen-san sedang tidak sehat maka dari itu dia dirumahku sekarang" jawabku

"Kenapa kau membawa kerumahmu Yamachan? Dan kenapa dia bisa ada dirumahmu" Mungkin aku akan memberikan dia surat rujukam untuk menjadi detektif

"Aku tidak tau otakmu kenapa padahal aku udah jelasin semuanya Dai-chan" Kataku

"Aku ingin langsung mendengar dari mulutmu bukan dari telepon"

"Haa~ baiklah Daichan, setelah aku menyusul Chinen-san, kami berdua kabur dari orang itu lalu diperjalanan mobilku mengalami masalah jadi kami berdua memutuskan naik shikansen tetapi diperjalanan kami kehujanan, dan Chinen-san pingsan, karena aku tidak tau tempat tinggalnya maka aku membawanya kerumahku. Tenang aku tidak melakukan apa-apa, aku menyuruh para pelayan yang mengurusnya" Aku menjelaskan semua lagi kepada Daichan

"Saa...Yamachan apakah akhirnya kau bisa menyadarinya?"

"Maksudmu?" Aku cukup bingung dengan pertanyaan dari Daichan, aku harus menyadari apa?

"Apa karena kehujanan kemarin membuat otakmu tidak bekerja, Come On Yamachan, kau membawa Chinen-chan ke rumahmu otomatis Akichan mengetahuinya bukan ? pasti Akichan bertanya kenapa kau membawa Chinen-chan dan pasti kau bingung bagaimana Akichan mengenalnya padahal kau tak pernah mengenalkannya, dan pertanyaan mu kemarin yang menanyakan tentang 'Chiichannya Akichan' dan semua sudah terjawab tadi malam"

*flasback*

'Tok..tok..tok..' yamada mengetuk pintu rumahnya berharap ada yang membukakannya , pasalnya yamada tidak bisa membuka pintu rumahnya sendiri karena menggendong Chinen di punggungnya 

"Apa orang di rumah mendadak tuli atau bagaimana sih" kesal yamada karena masih belum ada yang membukakan pintunya

'Ceklik'

"Maaf tuan saya telat membukakan pintunyanya" ucap wanita paruh baya yang baru saja membukakan pintunya

"Bantu aku menggantikan pakaian wanita ini di kamarku" ucap yamada yang mengabaikan perkataan wanita tadi dan segera menuju kamarnya yang berada di lantai atas .

Yamada pun merebahkan chinen di kasur besar miliknya dan menyelimuti chinen

"Bi tolong gantikan bajunya ya . di lemari ku masih ada beberapa  baju milik keito , dan jangan lupa kompres keningnya aku akan menghubungi dokter . aku mau ganti pakaian dulu di kamar akichan"

"Baik tuan"

Yamdapun mengambil anduk dan pakaiannya lalu menuju kamar anaknya yang berada di sebelah kamarnya

"Akichan sayang..." tegur yamada pada anaknya yang sedang menonton sebuah Video dari Handphonenya

"Papah? kok papah basah kuyup gini? Papah kehujanan ya? Papah bukannya pake mobil? Nanti papah cepat-cepat ganti baju, biar papah gak sakit?" beberapa pertanyaan yang keluar dari mulut kecil akichan ini yang melihat yamada basah dari ujung rambut sampai kaki . yamadapun tersenyum saat mendapat perhatian dari anak satu satunya ini lalu menghampiri akira yang sedang duduk di lantai beralasan karpet bulu-bulu putih berbentuk kelinci

"Papah gak papa kok sayang , tadi mobil papah mogok jadinya papah jalan deh"

"Telus papah kenapa gak ganti baju dulu"

"Ini papah mau ganti baju di kamar akichan , papah numpang kamar mandi akichan ya" yamada yang mengelus rambut anaknya

"Eemang kamar mandi papah kenapa? Rucak?"

"Di kamar papah ada tamu yang lagi di gantikan bajunya sama bibi"

"Daiki-neechan? Kan udah becal kok make bajunya di bantu bibi"

"Bukan tante daichan sayang ... Temen papah yang lain , namanya tante chinen , dia pingsan karena kehujanan"

"Kok namanya sama ama namanya chiichan sensei nya akichan , akichan mau lihat tante nya, papah"

"Mungkin mereka satu marga, yaudah papah ganti baju dulu ya nanti kita liat keadaan temen papah"

"Un..akichan akan menunggu"

Tak butuh waktu lama yamada sudah selesai membersihkan dirinya dan mengganti bajunya . iapun kembali menuju kamarnya sambil menggendong anaknya yang memeluk leher yamada dengan manja . chinen pun sudah di priksa dokter pribadi yamada yang baru saja keluar dari kamarnya

"Ah..sensei gimaan keadaan Chinen-san ?" tanya yamada

"Dia hanya mengalami demam tinggi saja yamada san . setelah dia sadar langsung berikan dia makan untuk mengisi perutnya sebelum meminum obatnya"

"Wakata sensei...trimakasih sebelum nya" ucap yamada

"Ja..kalau begitu saya pamit ya yamda san . selamat malam" yamada hanya menjawabnya dengan anggukan dan segera masuk ke dalam kamarnya

"Chiichan? papah tulunin akichan" pinta akira pada yamada yang menurunkan akira dari gendongannya

'Eh..jangan-jangan' guman yamada dalam hati

"Chiichan daijoubu... Chiichan bangun hiks hiks"

Suatu pemandangan yang tak biasa bagi yamada melihat anaknya menangisi orang yang baru di kenal .

"Akichan sayang , chiichan yang sering kamu ceritakan tante ini?"

"Un...aku sangat menyukai chiichan dia begitu baik padaku , ketika dia main ke rumah saat papah gak ada aku merasa mempunyai ibu , dia sering memandikan ku ,menyisir rambutku , memasakanku dan membantuku membersihkan kamar ku sendiri . chiichan banyak mengajariku untuk jadi anak yang mandiri . bahkan di sekolah dia sering menemai ku bermain di saat temen-temen ku tidak ada yang mau bermain dengan ku hiks hiks" jelas akira pada yamada

"Sini sayang papah peluk , jangan nangis ya tante gak papa kok dia hanya butuh istirahat" yamada yang memeluk sang anak sambil mengelus punggung akira untuk menenangkannya
*flasbackoff*

"Kau betul Daichan, aku cukup terkejut Chinen-san yang selama ini dekat dengan anakku . pantes dia tau banyak tentang akichan . tapi kenapa dia tidak cerita"

"Yamachan ku hanya ingin memberi tahumu satu hal. Chinen-chan itu wanita yang tulus , apa kau tidak berfikir sama sekali tertarik padanya ? Dia cantik , pintar, yang terpenting dia bisa menjaga akichan dengan baik . ada hal yang tidak bisa di lakukan seorang ayah untuk anaknya , sehebat apapun dirimu kau dan akichan pasti membutuhkan seorang wanita yang bisa mengurus kalian" ucap daiki yang menatap serius yamada , sedangkan yamada tidak mejawabnya lagi dan memilih diam dengan pemikirannya

'Tok..tok..tok..' suara ketukan pintu ruangan yamda ini pun memechahkan suasana sanga penghuni ruangan

"Masuk" ucap yamada dan tak lama seseorang repsisonis pun masuk ke ruangan yamada

"Maaf yamada san ada 3 orang yang ingin menemui mu, sepertinya mereka anak sekolah"

"Siapa mereka?"

"Salah satu dari mereka mengenalkan dirinya bernama Yabu Kota"

"Eh?? Mau apa lagi mereka itu" kesal yamada

"Biar aku saja yang menemui nya yamachan . sepertinya mereka menanyakan Chinen "

Lalu Daiki pun keluar dari ruangan Yamada dan pergi menemui Ketiga orang tersebut

Bersambung....

Draw My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang