Chinen's POV
Haa~ apa yang harus kulakukan disini, aku merasa bosan di dalam kamar besar ini, bukan itu saja, aku merasa tidak nyaman, kamar ini lebih besar dari kamar dirumahku dulu...
Ngomong-ngomong rumah dulu bagaimana yah keadaannya sekarang, keadaan Okasan...tidak dia bukan Okasanku, dia orang lain dalam hidupku yang hanya memanfaatkan kekayaan Ayah bahkan bersikap baik hanya di depan anak kandung saja, sama seperti seringala yang memakai kostum domba
Nee...Otouchan Okachan apa kalian saling bertemu disana, apa kalian bisa bersama lagi, apa kalian sudah bahagia, Yuri ingin sekali bertemu kalian lagi...
Aku mengecek handphoneku dan melihat ke dalam galeri yang terdapat banyak kenanganku bersama kedua orangtua kandung, aku benar-benar rindu dengan mereka
Sekarang aku tidak punya siapa-siapa lagi lebih baik aku tidak ada lagi di dunia ini
Hm? Mataku tertuju di salah satu foto
"Kou-niichan" ucapku dengan melihat foto kami berdua
Setelah melihat foto itu aku mengeser kembali ke foto yang lain
"Inoo-chan" aku menatap sedih ke arah foto-foto tersebut
"Hiks" setelah melihat foto-foto itu aku menangis
"Maafkan aku...maafkan Yuri...Kou-niichan...Inoo-chan...maafkan aku..." Aku menangis sambil memeluk kakiku sambil mengumamkan terus kata maaf dari mulutku
Mereka berdua yang selama ini yang selalu ada untukku yang selalu membantuku...maafkan aku harus meninggalkan kalian berdua
"CHINEN-CHAN!" Tiba-tiba aku mendengar pintu terbuka dengan keras dan suara teriakan nyaring dari arah sana, aku menengok ternyata itu Arioka-san
"Ari-" ucapanku terpotong karena Arioka-san tiba-tiba memelukku dengan erat
"Chinen-chan? Kau baik-baik saja?" Tanya Arioka-san yang masih memelukku
Aku hanya mengangguk kepalaku, aku seperti tidak ada tenaga untuk mengeluarkan satu kata pun karena pelukannya, aku merasa pelukan Arioka-san sama seperti pelukan Okachan, aku mencoba menahan tangisanku kembali
Arioka-san melepas pelukannya lalu menatap khawatir kearahku
"Chinen-chan kalau kau baik-baik kenapa kau menangis?" Tanya Arioka-san sambil menghapus air mata dari pipiku
Aku bersyukur masih ada yang peduli sama aku, padahal aku dan Arioka-san baru bertemu beberapa lama ini
"Ti-tidak apa-apa Arioka-san, ak-aku hanya..." aku menatap handphone yang ada ditanganku yang masih memperlihatkan fotoku bersama Inoo-chan dan Kou-niichan
"Aku cuma tidak enak nyaman disini, jadi karena itu aku menangis" aku merasa Arioka-san juga melihat kearah handphone dan cepat-cepat aku matiin handphoneku dan menjawab dengan asal
"Haa~ Chinen-chan, kau merindukan mereka?" Tanya Arioka-san, sudah kuduga dia memang melihat foto itu
"Mereka siapa?" Aku berpura-pura tidak mengenal mereka,tapi tetap saja sepertinya aku tidak bisa membohongi Arioka-san
"Aku ingin sekali kau bercerita semua tentangmu cuma sepertinya keadaanmu sekarang kacau, jadi tidak mungkin aku meminta itu, jadi agar Chinen-chan bisa merasa baikan-" sebelum memyeselaikan kalimatnya, Arioka-san memelukku kembali bahkan lebih erat lagi
"Aku tau saat ini hatimu sudah merasakan banyak beban jadi menangislah sekarang, lepaskan semua bebanmu lewat tangisanmu" apakah ucapan Arioka-san adalah ucapan sihir yang bisa membuatku sekarang menangis keras bahkan aku memengang erat baju Arioka-san, aku melepaskan semuanya dalam tangisan ini, dan dalam hatiku aku berharap beban selama ini kurasakan bisa terlepaskan sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
Draw My Life
FanfictionGimana jadinya jika kamu harus menerima kenyataan bahwa di takdirkan bersama lelaki duda dan mempunyai anak satu . percayalah itu yang terjadi pada ku Karakter-Karakter : - Chinen Yuri (Girl) - Yamada Ryosuke - Yamada Akira (OC) - Arioka Daiki (Girl...