Akhirnya Seulgi dibawa oleh Sehun ke sebuah Restoran, untuk mengisi perutnya yang telah kelaparan. Seharusnya ketika mereka sampai, seorang pelayan membawakan daftar menu, tapi yang Seulgi lihat beberapa makanan satu persatu sudah di hidangkan.
"Aku sudah memesannya sebelum datang kemari," tutur Sehun mengerti apa yang membuat gadis didepannya terdiam.Seulgi tersenyum lebar lalu menolah "Kau, kenapa tahu makanan favoritku?" tanyanya dengan mata berbinar-binar.
"Sebenarnya Kau itu punya berapa kepribadian?" pertanyaan itu malah dilontarkan oleh Sehun. Membuat Seulgi berdecak, Ia langsung ingin duduk saja.
"Oh iya, ngomong-ngomong kenapa sepi sekali?" sejak tadi Seulgi memang ingin bertanya tentang itu.
Sehun tersenyum, "ini restoran milikku, jadi kapan pun Aku datang harus sepi, apalagi sekarang bersamamu." jawaban itu sukses membuat Seulgi melongo tidak percaya.
"Pemandangan yang memuakan."suara seseorang mengalihkan pandangan keduanya, seorang wanita memakai red dress dengan menampakkan sedikit bahunya. Dia duduk berserbangan dengan yang menatapnya datar, sedangkan Seulgi tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
"Kim Jennie." Dengan wajah angkuh kim Jennie memperkenalkan dirinya sendiri, dan Seulgi hanya membalas tersenyum kikuk.
"Sejak kapan seleramu buruk, jauh dari ekspektasi. Aku kira kau akan memilih perempuan yang lebih sempurna dari Irene dan diriku, tapi ternyata jauh lebih buruk." Lanjut Jennie menekankan setiap kata sebagai ejekan.
Seulgi tentu saja mendengar semua itu, tapi karena masih memiliki sopan santun Dia memilih untuk untuk diam. Yang Dia pikirkan sejak tadi bukan bagaimana untuk memberikan sarkastik balik, tapi nama 'irene', Seulgi tidak tahu siapa yang di maksud oleh Jennie.
"Arrête de parler, Je vais vous présenter, elle est mon fiancé, Kang Seulgi."¹ Bahasa asing keluar dari bibir Sehun, lagi-lagi membuat Seulgi berdecak kesal karena semakin tidak tahu apa yang mereka bicarakan.
Jennie terkekeh, "jadi namamu Seulgi. Seberapa rendah dirimu sampai mau di beli oleh Sehun?" tanyanya dengan tersenyum meremehkan.
"Alors qu'en est-il de vous qui avez trahi votre meilleur ami?"² sela Sehun sebelum Seulgi akan membalasnya, Dia tidak ingin ada keributan apapun.
Lagi-lagi jennie membuang nafas kasar,"c'est un problème différent."
Kali ini Sehun menunjukkan wajah datarnya, sangat menyeramkan. Sudah terlampau geram, sedangkan Seulgi tidak mengetahui apapun percakapannya.
"Je n'aime plus les traîtres ou les menteurs, j'espère que nous pourrons travailler ensemble sans nous occuper de problèmes personnels"⁴
Itu kalimat terpanjang yang pernah Seulgi dengar dari mulut Sehun, walaupun dengan bahasa asing. Tapi dari nada bicaranya, Seulgi yakin pasti mereka membicarakan hal penting.
"Apa sekarang Kau sedang membuat ku agar merasa rendah dari pada dia?" ucap Jennie setelah terdiam cukup lama, lalu tersenyum gusar.
"Well, sepertinya Kau masih belum berubah, terlalu cepat tanggap."
"Selamat makan, Aku rasa Kau tidak punya banyak waktu untuk mengobrol lama denganku Oh Sehun, Kau sibuk." Dengan santai Sehun langsung melahap makanannya.
Tidak ada suara apapun, hanya suara dentingan sendok beberapa kali. Akhirnya acara makan mereka selesai, berawal dari Jennie yang bangkit dari kursi.
"Aku juga sibuk, terimakasih makan malamnya. Dan ya, Aku harap pertemuan selanjutnya Kau tidak ada. Karena tunangan yang sesungguhnya adalah Aku, Kim Jennie."Tuturnya, menatap mengintimidasi pada Seulgi.
"Jadi apa masalahnya?" suara Seulgi mengalihkan keduanya, wajah gadis itu terlihat santai-santai saja.
"Masalahnya ada padamu, Sehun membayarmu seberapa mahal sih?" sarkastik lagi. Seulgi benar-benar dibuat jengah, dan membuang nafas pelan.
Seulgi berdiri, memandang sama seperti Jennie menatapnya, sangat meremehkan. Suara helaan nafasnya terdengar, lalu mengangguk-angguk tidak jelas.
"Aku tahu sekarang," kakinya mendekati Jennie. Membuat wanita itu kebingungan, ternyata Seulgi hanya ingin membisikkan sesuatu yang sukses membuatnyq diam tidak bergerak.
"Aku ingin tahu gadis seperti apa Irene itu, sampai Kau membelanya. Jadi apakah dia sama seperti Mu, atau seperti Ku. Ingin disingkirkan?" hanya sebuah pertanyaan simpel, tapi itu semua menjatuhkan nyali Jennie untuk merespon.
"Aku harus pergi sekarang." Ucapan itu mengakhiri pembicaraan mereka. Lagi-lagi Seulgi menang telak, pasti pertanyaannya tadi sangat menjebak
"Setahuku Kau hanya gadis manis yang penurut, tapi sekarang semuanya berbanding balik. Kau persis seperti seorang gadis dominan." Tutur Sehun, menyuarakan pendapatnya.
Bibir gadis itu tersenyum tipis, terlalu angkuh. "Aku itu menyamakan tempat, sekarang tempatku itu dilingkari oleh orang-orang licik. Jadi aku juga akan melakukannya," jawabnya.
Tiba-tiba tangan Sehun meraih tengkuk Seulgi untuk menatapnya, membuat gadis itu speechless. Sampai satu ciuman ia dapatkan dengan lumatan pelan, sukses membuat jantungnya terasa akan meledak.
"Termasuk Aku?" tanya Sehun pelan setelah melepaskan tautannya, lalu tersenyum menyeringai.
Sial. He is demon.
Seulgi sudah dibuat kacau terlebih dahulu dengan ciuman itu.
"Kau, benar-benar licik." Balas Seulgi dengan nada kesal, ia segera menolah kearah lain. Karena kedua pipinya sudah sangat memanas.
"Yes, I am baby."
•••
"Aku ada rapat, Kau mau ikut?" tanya Sehun tanpa menolah sedikit pun, sibuk membolak-balik berkas ditangannya.
"Akukan Sekertaris, jadi tentu saja saya ikut Sir." Jawab Seulgi, masih fokus menatap Sehun dari samping, dan pria itu akhirnya menolah.Kedua tangannya menyingkirkan semua berkas, fokus menatap Seulgi. Tanpa sadar ia tersenyum tipis, mungkin semua orang akan mengatainya gila.
"Mau tau sesuatu?" pertanyaan itu sukses membuat Seulgi menaikan kedua alisnya, tiba-tiba wajah Sehun semakin mendekat.
"Ti-dak, apa yang akan Kau lak-ukan." Seulgi berkata dengan terbata-bata, berbeda dengan Sehun yang santainya malah tersenyum.
"Bagaimana jika Aku mencintai mu sungguhan?"
Tidak. Rencanaku bukan seperti ini.
"Menarik, Kita bisa semakin melakukan sandiwara ini dengan sempurna." Ungkap gadisnya, selanjutnya Sehun tersenyum menyeringai.
"Aku tidak tahu alasan Mu, tidak penting."Seulgi tidak peduli, lagian Sehun juga tidak perlu tahu rencananya. Dia pasti juga sibuk dengan hidupnya sendiri.
"Sekarang giliran Aku yang bertanya," Sehun mengalihkan atensi penuh pada Seulgi. Menerka-nerka apa yang akan ditanyakan oleh gadis itu.
"Siapa Irene?"
"Tidak Penting."
Translate.
¹ "Berhenti bicara, Aku akan kenalkan saja dia tunangan ku Kang Seulgi."
² "Lalu bagaimana denganmu yang mengkhianati sahabat sendiri?,"
³ "Itu masalah yang berbeda"
⁴ "Aku tidak suka pengkhianat atau pembohong lagi, aku harap kita bisa bekerja sama tanpa khawatir tentang masalah pribadi" ⁴
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKE ME FEEL
Fiksi PenggemarKang Seulgi mencintai Oh Sehun seperti malam, dipenuhi oleh diam. Seulgi tidak mau menjadi bintang ; karena ia tidak mau menjadi salah satu diantara seribu. Seulgi tidak mau Sehun menjadi bulan untuknya ; karena bulan selalu berubah-ubah. Ia hanya...