Secarik kertas kecil telah tertempel di atas nakas, menarik atensi Seulgi yang baru saja sadar dari tidur siangnya. Malas sekali ternyata itu adalah dari Sehun, mengingatkan untuk makan dan mendatangi suatu acara nanti malam.
"Sudah sadar?" suara seseorang mengalihkan pandangannya. Berdiri Kim Jongin dengan buku ditangannya, melangkah masuk kemudian menutup pintu.
"Sedang apa kau disini?" tanya Seulgi.
Jongin masih menatap tidak peduli, terlihat mengetik sesuatu. "Apalagi selain perintah Sehun, bocah itu menyuruhku menjagamu."
"Gila menurut sekali, leb-"
"Eitss, tidak akan kau ingin aku mati kutu dihadapan Sehun. Well mungkin jika diluar pekerjaan aku berani-berani saja membantah, toh tapi dia menekankan sebagai perintah pekerjaan." Ucap Jongin pasrah, lalu tiba-tiba seorang pelayan masuk membawakan sesuatu.
"Makan, lupa kau belum makan siang?" dia berdecak. Meletakan nampan berisi makanan itu diatas nakas, dengan malas Seulgi bangkit dari ranjang.
"Aku akan makan jika kau mengatakan apa rencana Sehun nanti malam?" tanya
Jongin tersenyum menyeringai, "menikahi mu." Godanya sukses saja Seulgi speechless, benar-benar tak habis pikir sendiri kenapa dia harus bereaksi seperti itu. Memalukan, apalagi Kim Jongin yang menggoda dan melihat langsung.
"Serius Jong," katanya mengintimidasi.
"Baiklah, hanya pesta ucapan selamat untuk Kim Taehyung. Sebagai CEO baru di perusahaan kakeknya," jawabnya enteng. Sedangkan Seulgi melongo tidak percaya, dia ingat sekali kemarin melihat dua orang itu ribut hebat didepan umum.
"Kau tidak bercanda?" Jongin menggeleng.
"Sebaiknya kau benar-benar datang, aku tidak ingin ada kekacauan lagi. Sehun sulit sekali menghadapi emosi," lanjutnya serius.
"Lalu-maksudnya kenapa Sehun datang jika dia saja membenci Kim Taehyung itu?" Seulgi penasaran setengah mati. Gila, dia seperti bermain drama misteri saja.
Laki-laki dihadapannya menyunggingkan senyuman, "wah cari tahu sendiri Seulgi, kau harus ada usaha untuk tahu tentang tunanganmu itu."
"Terserah mu saja Jong, aku menyesal bertanya."
"Lihat saja, kau pasti akan bertanya lagi. Krystal bahkan tidak tahu apapun tentang Sehun," Jongin menunjukkan wajah angkuh.
"Dasar sialan, memangnya menyenangkan penasaran dan tidak tahu apapun seperti orang bodoh. Lagian juga aku kenal sahabat mu, Wendy."
1-1 untuk Seulgi dan Jongin.
"Wendy, kapan kau bertemu dengannya?"
Gantian Seulgi yang tersenyum angkuh, "beberapa hari yang lalu dia datang kesini. Hampir membongkar sesuatu tetapi Sehun membentaknya-err maksud ku dia bahkan mengusir Wendy agar tidak datang lagi."
"Serius? jika begitu cepat makan, aku harus pergi dulu-dan jangan lupa nanti malam datang. Krystal akan menyiapkan dress mu," ucapnya sebelum menghilang dari balik pintu.
Seulgi menarik nafas dalam-dalam, bersiap untuk memasukan sendok kedalam mulutnya. Sampai beberapa saat sebuah pesan masuk, dengan cepat dia memeriksanya takut itu pesan dari Sehun.
Tapi yang datang malah pesan dari seseorang yang selama ini dia rindukan.
'hei bear, aku merindukanmu.'
Gadis itu memang berharap sang kekasih memberikan kabar, atau bahkan ingin sekali bertemu, tiba-tiba air mata Seulgi jatuh. Segera menekan tombol panggilan, tapi tak ada jawaban sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKE ME FEEL
Fiksi PenggemarKang Seulgi mencintai Oh Sehun seperti malam, dipenuhi oleh diam. Seulgi tidak mau menjadi bintang ; karena ia tidak mau menjadi salah satu diantara seribu. Seulgi tidak mau Sehun menjadi bulan untuknya ; karena bulan selalu berubah-ubah. Ia hanya...