Rasanya menyebalkan sekali, Seulgi tidak tahu harus menjawab apa jika didesak seperti sekarang. Tubuh Sehun menghempitnya di antara kedua tangan yang bertumpu pada dinding.
"Sehun, kenapa?" Sehun terkekeh pelan melihat kedua wajah Seulgi yang sudah sangat memerah, tanpa disadari tangannya tiba-tiba mencubit kedua pipi gadis itu.
"Jadi kenapa kau begitu penasaran Mrs. Kang?"
"Ti-dak kok, hanya sedikit ingin tahu." Balasnya terbata-bata, lalu mengerutu sendiri tidak jelas. Lagi-lagi terlihat amat terkesan dimata Sehun, begitu menarik.
"Sudah Aku bilang, Kau akan tahu nanti."
"Kapan Aku tahu itu?" akhirnya Seulgi memberanikan diri menatap Sehun, dengan lekat.
"Lebih baik bersiap-siap sekarang, Kita harus pergi ke Mansion." Sehun semakin tidak tertarik untuk bicara pada Seulgi, langsung berbalik untuk pergi.
"Kau punya Mansion di sini?"
"Milik nenek dan kakekku, dan Ibu kandung." Seulgi melebarkan kedua matanya, buru-buru menyusul Sehun yang baru saja melangkah pergi.
"Kenapa Kau baru bilang sekarang, Aku kir-"
Sehun melangkah berbalik dengan cepat mendekati tubuh gadis itu lagi, mensejajarkan wajahnya. Sukses membuat Seulgi menahan nafas karena terlalu dekat, sekarang detak jantungnya benar-benar dibuat kacau.
"Shut up baby, please obey me being now."
Tidak, seharusnya Aku tidak perlu berdebar seperti ini sialan.
"Kau terlalu dekat, bodoh!" Ia mendorong Sehun dengan sekuat tenaga, tapi malah semakin mendekat. Membuat Seulgi terpaksa hanya bisa menunduk.
"Bagiamana jika aku sama sepertimu berdebar-debar seperti sekarang?"
Deg.
Seulgi malu setengah mati, jelas sekali pasti Sehun mendengar detak jantungnya dengan jarak sedekat ini. Apalagi setelah Sehun bertanya seperti itu. Rasanya bertatap muka saja malu sekali, apalagi berbicara dan menjawab.
"Tua─maaf mengganggu."
Sehun langsung menjauh, lalu berbalik untuk menatap kearah Minhyuk yang sedang berbalik badan untuk menghormati privasi mereka.
"Berbalik saja, katakan ada apa?"
"Mobilnya sudah disiapkan, Kita harus pergi sekarang karena waktunya sudah diatur." Tutur Minhyuk, dan dibalas anggukan paham oleh Sehun.
"Minhyuk tunggu saja di mobil, dan Kau cepat bersiap-siap." Perintah Sehun berbalik lagi menatap Seulgi, dan gadis itu malah membuang muka.
Ketika Minhyuk sudah pergi menuruti perintah, Seulgi buru-buru berlari masuk ke kamarnya. Menahan detak jantung yang rasanya ingin meledak, semua perasaan yang sudah melebur-lebur menjadi satu.
•••
Baiklah ini teramat canggung, Seulgi terus-menerus bungkam berada didalam mobil bersama Sehun. Lebih memilih memainkan ponsel barunya, daripada mengobrol."Aku membelikan ponsel bukan untuk diam seperti ini," tangan Sehun merebutnya dengan cepat. Membuat Seulgi menghela nafas pelan, lalu masih berusaha menghindari beratatap muka.
"Irene itu ma-"
Seulgi langsung menolah menatap Sehun, membuat mereka bertatapan. Selanjutnya Sehun terkekeh, dan tersenyum penuh kemenangan karena mengetahui gadis disampingnya begitu penasaran.
"Sialan kau Sehun!" Seulgi membuang muka lagi, menyilangkan kedua tangannya.
"Kenapa kau ingin tahu sekali, Aku akan memberi tahunya jika kau juga memberi tahu sesuatu." Sehun masih fokus menatap Seulgi dari samping, berusaha menarik atensi gadis itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKE ME FEEL
Fiksi PenggemarKang Seulgi mencintai Oh Sehun seperti malam, dipenuhi oleh diam. Seulgi tidak mau menjadi bintang ; karena ia tidak mau menjadi salah satu diantara seribu. Seulgi tidak mau Sehun menjadi bulan untuknya ; karena bulan selalu berubah-ubah. Ia hanya...