XVII. Go Or Love Me Back?

1.1K 188 21
                                    

Lanjut apa lanjut. Seakan hanya dua pilihan itu yang selalu ada, Seulgi jelas-jelas sudah terjebak diberbagai sisi. Tidak menemukan jalan keluar untuk sekedar menyerah, waktunya terkuras hanya untuk keluar dari permainan dan masa lalu Oh Sehun. Bajingan yang tiba-tiba hadir dan menawarkan sesuatu yang menggiurkan.

Perihal tentang pertemuan Seulgi Dan Wendy, keduanya mengakhiri tanpa saling tanya. Karena sekeras apapun Seulgi mencoba untuk menyudutkan agar diberikan jawaban sepasti mungkin, Wendy tetap memilih untuk mengalihkan segalanya dan diam.

Setelah pulang dari cafe, bukannya pergi ke Mansion. Seulgi malah pergi ke tempat Krystal berada, yang tanpa dia tahu ternyata ada Jongin yang sedang menemani. Karena tidak ingin menganggu, ia izin untuk masuk kekamar Krystal. Well—karena jika di pergi ke hotel atau membeli Apertement lagi, tidak akan ada yang menerimanya. Lagi-lagi karena Sehun, pria itu sudah menyuruh hampir seluruh tempat tinggal di Korea agar tidak menerimanya. Gila sekali memang.

Tanpa sadar Seulgi tertidur dikamar Krystal, entah beberapa jam dia terlarut sampai tiba-tiba ketika membuka mata mendengar suara tawa seseorang yang tak asing.

"Sudah bangun, baikan?"

Seulgi tersenyum sambil perlahan bangkit, dan terasa kepalanya pening. "Aku memang baik-baik saja Krys."

"Bohong, tadi tubuh mu panas tapi sudah aku kompres. Ayo cepat bangun, aku sudah masak untuk makan malam, lalu kau harus minum obat." Tutur Krystal terlihat khawatir, tapi masih tersenyum manis sambil membantu Seulgi untuk berdiri karena tahu apa yang terjadi.

"Aku harus pulang, kau tahukan nanti Sehun akan marah-marah seenak—"

"Cepat bangun dan makan, aku ada disini." Suara Sehun tiba-tiba memotong ucapannya, ia berdiri didepan pintu sambil menyilangkan kedua tangan. Wajahnya seperti biasa datar, karena sudah biasa dibuat terkejut Seulgi hanya menatap balik sebentar lalu segera bangkit.

Seulgi melangkah keluar dari kamar, melewati Sehun dalam diam. Melirik saja rasanya malas, situasi mereka benar-benar sedang kacau. Krystal yang menyadari itu, hanya bisa membuang nafas gusar.

"Sehun, sampai kapan kau akan menutupi sega-"

"Krys, kau lebih baik diam. Ini bukan urusanmu, bukankah kau sendiri yang menawarkannya padaku." Potong Sehun, ketika akan pergi tangannya ditahan.

"Aku bukan menawarakan untuk menjadi mainanmu, aku menyuruhmu untuk menjadikannya sekertaris. Dan ya, aku menyesal bajingan." Krystal sedikit mengecilkan suaranya karena tidak ingin terdengar oleh Seulgi.

Sehun terlihat acuh, "lalu kau mau aku melakukan apa. Semuanya sudah terlanjur, lagian dia juga setuju, kita sama-sama untung." lanjutnya.

"Kau—pada awalnya memang tertarik oleh Seulgi, tapi setelah tahu masa lalunya dan ternyata dia kekasih Kim Hanbin. Kau memanfaatkan segalanya, mencari kesempatan sebagai balas dendam. Kau kira aku tidak tahu." Deru nafas Krystal memburu.

"Aku gila, iya aku tahu. Bayang-bayang masa lalu ku terus datang, rasanya aku ingin membunuh satu persatu orang-orang yang membuatku kehilangannya. Termasuk dirimu Krys," Raut wajah Sehun berubah drastis, suaranya mulai parau.

"Bagus jika begitu, karena kau memang tepat jika membunuhku. Aku harap dengan segera kau paham apa maksudnya." Lalu Krystal melangkah pergi, dengan senyuman yang membuat Sehun bingung setengah mati.

Ketika berada dimeja makan, hanya Jongin dan Krystal yang mengobrol. Sedangkan Sehun dan Seulgi berkutik dengan pikirkannya sendiri-sendiri, bahkan hampir saja tidak menyentuh makanannya jika sesekali Krystal tidak menegur.

"Ini obatnya, harus kau minum."

Seulgi menggeleng, "aku tidak suka obat. Nanti juga sembuh sendiri," jawabnya parau.

MAKE ME FEELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang