XIV. Crazy Boy

1.3K 186 31
                                    

Pening sekali. Kang Seulgi membuka mata beberapa kali karena pantulan sinar matahari yang teramat menusuk matanya. Ketika ia membuka mata, sudah berada di sebuah kamar. Ditambah beberapa makanan diatas meja, Seulgi tahu dia berada dimana.

"Lama sekali kau bangun tuan putri?" suara Sehun langsung merusak suasana hatinya, biasanya tidak akan seperti ini.

"Bukan urusanmu, memangnya kau akan membawa ku kemana lagi tuan Oh?" sarkastik bagi Seulgi mungkin, tapi hal itu malah terkesan manis dihadapan Sehun. Tiba-tiba Seulgi menatap lekat kearah pria tersebut, terkejut karena baru kemarin ia melihatnya seperti monster menakutkan.

Sehun menatap balik, "kenapa menatapku seperti itu? Aku memang tampan, kau harus mengakuinya sekarang." Katanya benar-benar terlihat baik-baik saja.

"Terimakasih makanannya, kita bisa bicara nanti."

"Aku ingin minta maaf, kemarin itu aku sedang kacau. Terkadang memang seperti itu, maaf soal membentak mu." Ujar Sehun kali ini dengan suara lebih lembut, cukup melemahkan hati Seulgi yang sejak tadi ingin marah-marah.

"Tentu saja, tapi aku ingin sendiri dulu."

Sehun menurut kali ini, tidak seperti biasa yang selalu ingin menang. Membuat Seulgi tersenyum tipis menyadari itu, mungkin Sehun memang menyesali kejadian kemarin. Tapi hal tersebut semakin membuat Seulgi penasaran tentang Sehun, dan masa lalunya.

Setelah beberapa jam menghabiskan waktu sendiri dikamar, sekaligus membersihkan diri. Akhirnya Seulgi keluar, awalnya sedikit ragu karena yakin pasti akan sangat canggung sejak kejadian kecil kemarin.

"Aku ingin mengajakmu pergi ke Mall, sekali-kali kita harus bersantai menampakan diri di publik. Agar mereka yakin, lagian kita pergi ke Mall milik paman ku." Tutur Sehun yang ternyata sudah berada didepan pintu, tiba-tiba langsung menggenggam tangannya untuk mengikuti.

"Oh oke, tapi sejak kapan kau disa-"

"Sejak aku keluar, beberapa jam yang lalu. Kau masih tidak yakin aku sangat menyesal?" potong Sehun menolah kearahnya. Dengan ragu Seulgi mengangguk, sejujurnya sih hanya untuk menggoda apa respon yang akan dia dapatkan setelah ini.

Sehun terkejut, "padahal aku sudah rela menunggu didepan pintu. Jika begitu biar aku buktikan, kau ingin sesuatu?" tanyanya.

"Kesalahan itu tidak bisa diganti dengan barang Sehun, aku ingin kau minta maaf juga pada Wendy." Kata Seulgi antusias, berharap laki-laki itu menyetujui permintaannya.

"Ti-dak bisa, aku marah karena dia terlihat berusaha membuat mu agar meninggalkan ku." Ucap Sehun seketika memalingkan wajahnya, membuat Seulgi kebingungan.

"Serius hanya itu, aku tidak yakin Sehun. Kemarin kau sangat marah karena Wendy membahas tentang wanita itu." Sarkas Seulgi, mencingcingkan matanya pada Sehun. Berusaha membuat laki-laki itu agar menjawabnya dengan lebih jujur kali ini.

"Tidak sekarang, aku sedang dalam suasana baik."

Tanpa pikir panjang Seulgi melepaskan genggaman Sehun, menyilangkan kedua tangannya. "Kali ini aku tidak main-main, sampai kapan kau harus menutupi tentang Irene padaku?'

"Hei Kang Seulgi, baiklah aku beritahu. Disini kau hanya menjadi pasangan sandiwara ku, dan ya sejujurnya aku juga menyukaimu selama waktu kita. Tapi apa perlu aku ingatkan lagi? disini aku yang berkuasa kau harus tahu. Aku bisa melakukan apapun, bertanya apapun. Tapi kau punya batas Seulgi," tuturnya panjang lebar. Sukses membuat Seulgi bungkam, bukan karena takut melainkan karena dia terkejut apa yang Sehun pikiran selama ini.

"Wow, aku kagum kau menjelaskan dengan jelas. Baiklah maaf, aku harusnya ingat punya batasan." Seulgi tersenyum asimetris, berusaha menunjukan dirinya baik-baik saja.

MAKE ME FEELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang