IV. Me Or You

1.7K 257 21
                                    


Ketika keluar dari mobil, mata Seulgi langsung menemukan sebuah jet yang ditambah dengan lambang O H. Tentu saja dia tidak bodoh, perusahaan sukses seperti OH Cooperation pasti punya banyak jet pribadi.

"Tidak perlu terkejut seperti itu, cukup bayangkan saja Aku pangeran yang akan membawamu honeymoon ke Perancis." Tutur Sehun, tiba-tiba mengangkat tubuh Seulgi dalam gendongannya.

"Yak, turunkan Aku Sehun!" teriak Seulgi berusaha memberontak, tapi tenaganya kalah telak.

"Lebih baik diam dari pada membuat dirimu malu," lanjutnya sukses membuat Seulgi langsung membungkam.Sehun menurunkan Seulgi pada sofa, dan gadis itu dengan kesal berdiri sambil menghentakkan kakinya. Menatap pria didepannya sinis, tapi buru-buru duduk lagi pada sofa.

"Are you crazy, Sir? I want kill you." Ucap Seulgi, membuang wajahnya kearah jendela.

Berapa lama kemudian suara Sehun terdengar, hanya sebuah kekehan geli, entah apa yang lucu membuat Seulgi kebingungan.

"And I want kill you in the bedroom."

Seulgi menolah, dan menunjukkan wajah lebih sinis. Itu semakin membuat Sehun terkekeh, rasanya gadis itu sangat lucu jika sedang kesal.

"Tahu begini Aku tidak akan datang untuk melamar kerja," gumam Seulgi menumpu kepalanya pada telapak tangan.

"Oh jadi Kau menyesal," terlalu retorik. Siapapun tahu jawabannya, Seulgi sangat menyesali.

"Tentu saja, seharusnya Aku tidak mel-" mata Seulgi membelak, mendapati wajah Sehun mendekat. Bibirnya langsung tertutup rapat, manik matanya beberapa kali berkedip di tambah mengantur detak jantung yang kelewat cepat.

"Kenapa diam, takut Aku cium?"

Shit. Seulgi mengumpat dalam hati, buru-buru mendorong Sehun agar menjaga jarak, Dia langsung membuang nafas pelan.

"Sekali saja jangan membuat Ku terkejut bisa, ingin Aku cepat mati?" tanya Seulgi penuh emosi. Lagi-lagi Sehun terkekeh, mungkin untuk kesekian kalinya ia suka melihat Seulgi marah.

"Jangan bicara seperti itu, Kau harus tetap hidup untuk menjadi pasanganku." Presetan dengan ucapan pria itu, Seulgi sama sekali tidak peduli.

"Berapa jam kita akan berada disini?" tanya Seulgi setelah lama terdiam.

"Lama, sangat lama. Kau mengantuk?" pertanyaan itu dibalas anggukan oleh Seulgi, matanya terlihat sudah terpajam.

Berakhir dengan Sehun yang membawa gadisnya di salah satu kamar yang memang tersedia didalam jet, Seulgi sudah benar-benar tertidur lelap. Padahal ini masih pukul 10 pagi, tapi sudah tidur.Sehun duduk disisi ranjang, melepaskan sepatu yang Seulgi pakai. Lalu menatap setiap sisi wajah gadis itu, sampai tiba-tiba membuatnya tersenyum tipis.

"Aku harap kau bukan gadis itu," Gusar Sehun, mengacak rambutnya frustasi, matanya tidak lepas menatap wajah Seulgi.


••

Paris, 8:00 PM


Mata Seulgi mengerjap beberapa kali, memastikan sekarang Ia ada dimana. Dan tubuhnya refleks terbangun, ketika menemukan bukan ditempat yang sama lagi. Sebuah bangunan biasa, tidak seperti didalam Jet.

"Kemarin Kau tidak tidur?" suara husky Sehun lebih mengejutkannya. Seulgi melirik sebentar lalu mengusap dada, dan kedua kakinya turun keatas lantai.

"Iya, karena terlalu memikirkan sesuatu." Jawabnya, kedua mata itu sibuk melihat keseliling.

"Kamar mandinya ada diluar bukan dikamar," ucapan Sehun menjawab kebingungan gadis itu. Mereka saling menatap satu sama lain cukup lama, dan buru-buru Seulgi membuang muka.

MAKE ME FEELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang