"Jika setelah hujan akan datang pelangi. Apakah sesudah menangis akan datang kebahagiaan?"•••
Arunika sudah mengangkasa, cakrawala yang katanya memiliki tujuh petala itu bersinar semenjana. Seorang gadis bernama Annaleeca Delyla atau bisa disebut anna itu tersenyum bahagia melihat sang pujaan hati bersedia pulang bersama.
Anna bisa dibilang gadis barbar, ucapannya seperti mercon suka nyinyir Mempunyai tingkat kepedean di atas rata rata tidak bodoh namun kurang pintar hal yang paling ia sukai adalah mengganggu Avsent jika satu hari tak bisa merecoki laki laki ketus itu harinya merasa tak sempurna seperti sayur tanpa garam akan terasa Hambar.
"Avsent aku kira kamu ninggalin aku, tadinya aku udah mau nangis eh ternyata"anna tersenyum cerah mimik wajahnya tak bisa membodohi hati gadis itu sedang bahagia. Bahagia karna avsent tidak meninggalkannya.
"Ternyata gue ada. nungguin lo satu jam disini kalau bukan anak tente wulan dan mamah gue gak ngomel terus gue gak akan nunguin lo sampe satu jam semenitpun gue gak sudi!"
Sorot mata elang mengekori lengkuk tubuh gadis di hadapannya itu. Entah urat malunya sudah putus atau gadis ini sudah gila karna keseringan di tolak. Rok atas lutus yang begitu ketat sampai tercetak bagian yang tak bisa di jelaskan lewat kata kata, baju seragam crop berbeda dengan siswi lain selalu memakai sepatu putih kaus kaki pendek"Lo udah gila ya!"ketus avsent sambil mengikatkan jaket miliknya di pinggang gadis itu.
"Ih avsent pelan pelan dong"gadis itu merengek persis anak kecil.
"Kalau besok lo pake seragam kaya gini lagi gak usah temui gue!"
"Kan kita sekelas jadi pasti ketemu"anna memeluk lengan kanan avsent.
Dengan cepat laki laki itu menepisnya"Gak usah pegang pegang! Pake" avsent memberikan helm cadangan yang selalu di gunakan kekasihnya.
Anna menerimanya sambil cemberut. "Gak usah cemberut lo tambah jelek tau!"
Anna yang sudah menaiki motor Trail milik avsent memukul pundak si pembonceng pelan. Avsent melajukan motornya dengan kecepatan rata rata hembusan angin yang menerpa kulitnya merasakan dingin.
Anna melingkarkan kedua tangannya di perut avsent yang membuat sang pemilik berdecak tak suka"Gak usah gatel! Jauhin tangan lo di perut gue" anna melihat sorot mata yang tak bersahabat di balik spion motor.
"Kenapa lo berubah sen salah gue apa?" Batinnya sakit. Ia manusia bukan robot walaupun hatinya sudah kebal namun batinnya sering perih.
"Turun!!"
"Hmmmm?"
"Gue bilang turun!"
"Eh eh iya"anna segera turun dari motornya sambil membuka helm di kepalanya mengembalikannya lagi kepada sang pemilik.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Girl Two Boy
Fanfiction[Follow dulu baru baca] Jika tiba tiba kamu di tembak sahabat perempuanmu, Apa yang akan kamu lakukan? Menolaknya secara halus atau menerimanya dengan tulus? Annaleeca Delyla Gadis bar-bar bermulut mercon berhati buas sering nyinyir yang akan melak...