- Ngomongin Kafka

170 15 5
                                    

"Dari keberuntungan yang tak terhitung jumlahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dari keberuntungan yang tak terhitung jumlahnya. Angin meniupku kesisimu"

•••

Berdiri sendiri di saksikan oleh cakrawala dan Arunika dengan posisi tangan memberi hormat kepada bendera sang merah putih yang tengah berkirbar di atas sana.

Terik matahari dan hembusan angin bercampur menjadi satu, haus dan lapar yang tengah anna rasakan. Sabar dan ikhlas menati bell berkumandang. Munafik bila anna menerima hukuman ini sedari tadi mulutnya komat kamit berucap dalam hati beberapa sumpah serapah ia ucapkan dalam hati.

"Kalo bukan guru mulut lo yang aduhai itu udah gue sumpel pake kaus kaki didin yang baunya kaya terasi"

"Semoga besok lo bisulan biar gak bisa ke sekolah"

"Kayanya lucu kalau tiba tiba bu betty kesandung dekat pa jono haha"anna tertawa dalam hati.

"liat aja kalau gue jadi guru nanti, terus anak lo telat gue akan suruh anak lo manjat pohon kelapa sambil hormat ke bendera"

"Ahhhhhhhhh kesel kesel kesel"

Tuttutttttttt.

Akhirnya suara yang di tunggu tunggu, di nanti nanti, dan di damba damba sedaritadi akhirnya berbunyi juga. "Hukuman gue berakhir yeayyyyy"Anna membuat gerakan yes dengan tangannya tak lupa senyumnya merekah hatinya berbunga bunga.

Tidak butuh waktu lama gadis itu langsung berlari ke kantin mengambil air dingin di kulkas meneguknya hingga tandas.

Mang oon sang penjual kantin melihat keheranan biasanya juga siswa yang kehausan itu siswa sehabis olah raga. Namun anna masih menggunakan seragam lengkap bertingkah seperti orang yang habis di kejar binatang buas.

"Haus neng?"gurau mang oon sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Bukan mang lapar"jawab anna ngasal.

"Ya makan atuh neng"

"Minta nasi gorengnya satu mang pake telor biar spesial"ucap anna nyengir.

"Aduh neng gimana ya"mang oon menggaruk garuk kepala tak gatal.

"Gimana apanya lagi sih mang!"Anna mulai kesal.

"Neng harus beli, kalo neng minta mang kasih nanti mang oon kena marah neng"

Anna memutar kedua bolamatanya"Sabar anna sabar orang cantik di sayang avsent"anna mengusap dadanya.

"Maksud saya beli mang, oon banget sih!"gerutu anna kesal.

"Kirain minta. Tadi eneng bilangnya minta jadi saya mikirnya yang engga engga hehe"

"Dasar oon!"

"Apa neng?"

"Engga mang, buruan bikinin saya nasi goreng saya laparrrrrrrrrrrrrr"teriak anna.

Anna duduk di meja pojok takut ada bu betty berkeliling. Tadi adalah bell pergantian jam pelajaran bukan jam istirahat seharusnya ia masuk kelas saat ini namun apa daya dan upaya cacingnya sedari tadi sudah berdemo minta jajan. Bukan anna namanya jika tidak melakukan kesalahan.

One Girl Two BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang