- Virus tayo

142 12 1
                                    

Usahakan vote dulu sebelum membaca.

Happy reading♥

Sepulang olah raga. Tiga 'R' Rian, Ruly dan Revan. Rehat sejenak di kedai baso.

Ruly. Laki laki itu sempat terkena musibah yang membuat se-isi hati hancur berkeping keping.

Ia melihat sang kekasih sedang berpegangan tangan di taman komplek.

Setelah mengklarifikasi dengan benar ternya itu bukan deta melainkan kembarannya deti.

Ruly jadi malu sendiri atas kecerobohannya. Punya pacar kembar itu ternyata susah ya.

Membedakan kembar identik tak segampang menghapal lagu wik wik wik.

Revan memperhatikan ruly dengan pandangan haru"Gue ngerti jiwa kemanusianlo mulai datang. Tapi gue mohon itu cebainya mau sampe berapa sendok lagi, kuah bakso lo udah kaya lautan cabe-cabean"geretu rian memberitahu.

Sipemilik malah menyengir bodoh. Dengan jahil laki laki itu memasukan lada di kuah revan dan rian.

Mereka berdua menatap ruly ganas tanduk iblisnya sudah keluar.

Yang di tatap malah nyengir setan. Menyimpan uang seratus ribu di atas meja, mengambil acang acang untuk berlari, sesudah menemukan waktu yang-pas laki laki itu lari terbirit-birit yang di kejar oleh revan dan rian yang sudah murka.

Si penjual baso merasa keheranan melihat kelakuan remaja jaman sekarang"Eh jang ieu kembalianna"teriak penjual baso itu.

Mereka bertiga tidak menanggapi teriakan si mang baso memilih untuk mempercepat larinya agar tidak tertangkap rian dan revan.

Namun menurut revan dan rian ia harus cepat mengejar ruly agar bisa menangkap lakilaki so haru itu.

Dan si mang baso yang mendapat rezeki nomplok tersenyum mekar"Rejeki suami sholeh"ucap si mang baso sambil memasukan uang itu ke saku celananya.

•••

Mereka bertiga sekarang berada di taman komplek perumahan avsent.

Sebelumnya avsent sempat menghubungi mereka agar mampir kerumahnya.

Bukan ide buruk. Mereka segera bergegas pergi ke rumah avsent dengan berjalan kaki.

Taman komplek yang di jadikan tempat olah raga tak begitu jauh dengan komplek rumah avsent. Jadi mereka memilih berjalan daripa harus pulang dulu mengambil motornya.

Sekitar 15 menit berjalan. Waktu begitu cepat. Sempat tak terasa namun itu benar benar nyata.

Baru saja tadi mereka saling mengejar di tukang baso. Sekarang mereka sudah sampai di tempat tujuan.

Untuk ke rumah avsent tentunya mereka melewati rumah anna terlebih dahulu.

Mata mereka membelak melotot penuh penasaran ke arah rumah anna.

Disana ia melihat anna dan kafka sedang tertawa bersama sambil bermain monopoli.

"Hey."Teriak rian geje ke arah mereka berdua.

Anna dan kafka langsung mendongkak ke sumber suara.

"Tayo."Lanjut ruly. Mereka bertiga tertawa.

"Kita bertiga gak di suruh masuk nih?"tanya revan.

"Gue gak ngundang lo!"ketus anna.

"Kita kan jelangkung. Datang gak di jemput pulang minta ongkos"Sahut ruly.

"Bodo rul bodo!"imbuh anna.

"Yee, si nene ante. Sombong banget. Orang sombong kuburannya sempit!"Cerca rian.

One Girl Two BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang