- Iya

120 9 4
                                    

Usahakan vote dulu sebelum membaca😊

"Maaaaa..."

"Maaaaa........"

"Mamahhhh.."

"Mamah..... gak tiba tiba berubah jadi tua terus budegkan?"

"Hellowwww.."

"Ada apa sih kamu. Kalau ngomong sama orang tua itu yang sopan gak baik"

"Mahh..."Anna memasang ekpresi sedih.

"Kenapa kamu so so an sedih segala"

"Mah anna di tembak mah"

Wulan menatap anaknya dengan khawatir. Wanita paruh baya itu mengecek keadaan anna dari atas sampai bawah"Di tembak sama siapa? Mana yang lukanya sayang"Panik wulan hiperbola.

Anna menempelkan tanggannya di dada lalu mencengkram baju seragamnya"Disini mah. Hati anna yang kena"ucapnya lirih.

"Kamu yah. Ngerjain orang tua mulu. Kualat nanti"wulan malah sewot.

"Mah anna gak pernah se dilema ini mah. Kuma atuh kumaha?"curhat anna sambil berdialog sunda.

"Diri kuring na kumaha mimitina"wulan malah menjawab dengan lagu kustian.

"Ish. Mamah anna serius nihh"Kesal anna mengomel omel.

"Jadi kumaha. Siapa yang nembak annak mamah ini hem"tanya wulan sambil berlalu pergi.

"Ih. Mamah mau kemana anna belum beres curhatnya!"

"Mu duduk sayang cangkel"wulan duduk di sofa ruang tv. Mereka tadi mengobrol di dapur yang terhubung ke ruangan tv.

"Ish ngeselin mulu sih"anna menyusul ibunya dan duduk di sampingnya.

"Jadi siapa yang nembak kamu itu"

"Mamah masih ingatkan sama kafka yang pernah kesini?"

"Ya jelas ingat atuh. Si ganteng calon mantu mamah"

"Dia yang nembak anna mahhhhhh"teriak anna berpura pura nangis.

"What? Demi Apa si kasep kafka nembak kamu? Anna kamu gak lagi ngelindur kan?"Wulan merasa tak percaya dengan pengakuan anna.

"Emang anna keliatan bohong?"

"Iyah sih hehe"

"Nyebelin."Anna bangkit, meninggalkan mamahnya.

"Eh mau kemana?"

"Terus itu kumaha jadinya si ujang kafka teh?"

"Di tarima tidak?"

Tanya wulan berbondong bondong. Dengan penasaran.

"Belum anna mau mikir mikir dulu"

"Eleh eleh. Pake mikir mikir segala. Ini cinta anna bukan ulangan matematika"teriak wulan dari bawah. Karna saat ini anna sudah ada di kamarnya di lantai dua.

"Anna juga tau"balas anna sama berteriak.

"Yaudah jangan kebanyakan mikir nanti ubanan"

••••

Anna duduk di meja riasnya.

Ia terus memandang wajahnya.

Ia masih tak percaya dengan pengakuan kafka tadi.

Ini benar benar di luar prediksinya.

Mimpi apa ia semalam.

Anna membersihkan dirinya dan mengganti seragamnya dengan baju tidur.

One Girl Two BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang