- Lari Pagi

211 20 1
                                    

"Semakin jauh kamu berlari maka semakin semangat aku mengejar mu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Semakin jauh kamu berlari maka semakin semangat aku mengejar mu"

•••

Matahari tersenyum cerah langit biru dan putih bersatu menjadi satu orang orang berlalu larang sambil tertawa bersama. Lagi lagi dan lagi avsent tetap ketus kepadanya tidak ada senyum secerah matahari, anna dan avsent bersatu sepeti layaknya langit biru dan langit putih. Tertawa bersamapun seperti mereka sepertinya mustahil untuk anna di perlakukan seperti kebanyakan orang.

Gadis imut itu masih setia mengejar avsent yang jaraknya sudah tertinggal jauh. Haus dan lapar ia tahan sedaritadi perih di perutnya dan kering di tenggorokan masih bisa ditahan, misi pertama harus mengejar avsent terlebih dahulu jika sudah sejajar ia akan meminta makanan apasaja kepada laki laki jangkung itu yang bertubuh kokoh.

"Avsent larinya jangan kencang kencang dong annakan gak bisa ngejar"keluh anna. Napasnya sudah tidak setabil namun gadis ini masih tetap mengejar avsent yang sama sekali tidak memperdulikannya.

"Avsent haus"teriak anna yang sudah tertinggal jauh. Tenggorokannya kering ditambah lagi cacing cacing yang ada di dalam perutnya sudah berdemo sedari tadi.

"Avsent anna mau pingsannih"namun avsent sama sekali tidak mendengarkannya bahkan menengok kebelakangpun melihat gadis itu menurutnya enggan. Keringat sudah bercucuran melintas di rahang gadis itu wajah terlihat pucat.

"Ih avsent tunggu dong!"perutnya semakin sakit. Anna berlari kecil sambil memegangi perutnya yang melilit.

"AVSENT!!!"teriaknya lagi namun teriakan kali ini tak begitu keras seperti tadi napasnya sudah mulai habis gadis itu berjalan sempoyongan.

"Av......."belum saja gadis itu selesai berbicara pandangannya kabur matanya berkunang kunang seperti ada sekelompok kupu-kupu yang berkeliling di atas kepalanya akhirnya tubuhnya luruh dan terjatuh pingsan.

Suara yang sedari tadi mengiang di telinga laki laki yang memiliki mata elang sudah tak terdengar. Mungkin saja gadis dengan suara melengking itu sudah lelah merecokinya.

Tidak begitu peduli ia berlari santai dengan tenang tanpa mendengar teriakan anna yang mengiangia ditelinganya.

"Mas itu pacar nya pingsan! Jadi cowo gak bertanggung jawab banget sih!"teriak seorang gadis yang saat ini menatapnya marah.

Repleks avsent langsung berbalik matanya mendapati anna yang tergeletak di pinggir jalan dengan gesit kakinya berlari tubuhnya menerobos orang orang yang saat ini mengkerubungi anna.

"Cewenya pingsan malah ditinggalin"

"jadi cowo gak guna banget"

One Girl Two BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang