"Cinta itu ada dimanpun. Membuat semua orang melupakan kesakitan, membuang semua kesedihan. Namun mencintai kamu hanyalah membuat rasa sakit dan menambah kesedihan."•••
Dalam hidup ini, engkau ingin di kenal sebagai sosok seperti apa. Pembuat senang, pembawa resah, pemicu sedih atau hal lainnya. Hal itu terserah diri kita mau jadi apa, jika kita ingin di kenal sebagai sosok yang baik maka jadilah orang yang baik. Begitulah sebaliknya jika kita tidak ingin di kenal sebagai orang yang buruk maka berusahalah menjadi orang yang tidak suka berbuat buruk.
Perasaannya yang menyukai avsent itu kesalahan besar ia juga tau ia wanita ia tak pantas menuntut avsent untuk suka padanya. Avsent juga mahluk hidup ia bebas memilih perempuannya yang akan ia cintai.
Seperti biasa gadis itu menunggu mobil jemputannya. Kakanya itu sangat menyebalkan kava sering berlama lama menjemputnya dengan alasan macet ketiduran ini lah itu lah apa lah yang membuat anna semakin kesal terhadap kaka kandungnya itu. Kava itu ganteng tapi nyebelin paling senang liat orang mendrita apalagi itu adiknya. Kaka macam apa kava.
Berdiri sendiri dengan keadaan sekolah yang sudah sepi sudah tidak ada murid di sekolah biasanya sering ada yang melaksanakan ekstrakulikuler namun hari ini tidak. Sepi layaknya kuburan.
Tiba tiba ingatan mucul di kepala anna. Ia sangat ingat hari kemarin di saat kafka menawarinya untuk pulang bareng. Apa hari ini akan sama juga seperti hari kemarin.
Tersenyum sendiri seperti orang gila. Ia terus ber imajinasi berhayal bahwa yang kemarin terjadi akan terlurang kembali. Keasikan melamun ia tidak sadar ada sebuh motor berhenti di hadapannya. Si pengendara itu kesal melihat ke arah gadis itu masih tetap di posisinya melamun dan tidak menyadari bahwa avsent sudah ada di depannya.
Avsent menekan kelakson agar anna tersadar dari lamunannya itu. Sedikit kaget gadis itu memasang wajah tanpa ekspresi. 'Hah' mungkin itu gambaran untuk ekspresi wajah anna.
Karna kesal akhirnya avsent membuka suara"Ngapain lo di sini"ucap avsent ketus.
Anna tersentak kaget dengan nada suara avsent. "Eh avsent. Em aku lagi nunggu kava jemput" ucap anna dengan suara lembut.
Avsent sudah menduganya. Laki laki itu menghelanapasnya pelan"Naik! Pulang bareng gue"titah avsent dengan ekspresi yang datar.
Anna tersenyum sumringah matanya berbinar hatinya sangat senang niat ingin melupakan namun keadaan yang terus menyatukan. Apa mungkin ini jodoh? Tanpa menunggu lama gadis itu sudah ada di boncengan avsent.
Tidak berbasabasi avsent melajukannya motornya dengan kecepatan rata rata. Merasa ada yang aneh dengan anna tidak biasanya gadis itu hanya diam tidak merecoki seperti biasanya. Kenapa anna berubah. Apa avsent telah menyakitinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
One Girl Two Boy
Fanfiction[Follow dulu baru baca] Jika tiba tiba kamu di tembak sahabat perempuanmu, Apa yang akan kamu lakukan? Menolaknya secara halus atau menerimanya dengan tulus? Annaleeca Delyla Gadis bar-bar bermulut mercon berhati buas sering nyinyir yang akan melak...