01💫

18.6K 2.1K 243
                                    

Sebelum bel sekolah berbunyi, kelas ribut seperti biasanya. Anak-anak biasanya berkubu-kubu untuk mengobrol, bermain game atau semacamnya. Terkadang suara tawa atau teriakkan membuat suasana kelas semakin ricuh dan berisik.

"Kim, udah ngerjain pr matematika?" tanya Somi padamu.

"Udah.."

"Nyontek dong!"

"Eh gue juga!" Yeri ikut-ikutan.

"Nih" kamu memberikan buku matematika milikmu yang baru saja dikeluarkan dari dalam tas.

"Mantap!" Somi langsung mengambilnya lalu berlari menuju kebangkunya untuk mengerjakan, Yeri mengikuti Somi ke bangkunya.

Disaat anak-anak lain ribut, berbeda dengan salah satu anak laki-laki yang duduk di bangku paling pojok kanan belakang, tepatnya di samping kamu. Ia selalu terlihat diam, bahkan berwajah datar dan dingin, seperti tidak memiliki perasaan sama sekali.

Siapa namanya? Bahkan kamu saja seringkali lupa akan namanya.

Kamu pernah bertanya padanya, tapi ia tak menjawab. Dibilang tuli? Hm tidak.. Lagipula setiap kali guru menerangkan dia selalu paham dan mencatatnya dibuku.

Seluruh anak kelas menyebutnya si bisu dengan alasan ia tak pernah berbicara tersebut. Tak ada yang tau seperti apa suaranya, bahkan ketika anak-anak disuruh perkenalan, hanya ia saja yang tidak ditanya. Ketika absen pun, ia hanya mengacung. Bahkan berbicara seperlunya pun ia hampir tak pernah. Mungkin ia memang tidak butuh berbicara.

Yeri, Somi dan Lami adalah salah satu contoh orang-orang yang sering membully anak laki-laki tersebut. Tapi anak laki-laki tersebut tak pernah menggubrisnya. Ia tetap memasang wajah dingin dan menghindar jika mereka mendekat.

Padahal ia sangat tampan, sayang sekali, sifat dan sikapnya menjadi kekurangan yang besar.

"Anu, boleh pinjem buku fisika gak?" kamu memberanikan diri buat bicara sama dia.

Ia terlihat menatap kamu sebentar, lalu ai mengambil bukunya yang berada di dalam tas dan memberikannya padamu.

'Na Jaemin
11-A
Fisika'

Oh, kamu sekarang ingat, nama dia Na Jaemin.

"Makasih ya, pinjem dulu sebentar"

Dia hanya mengangguk, lalu menggunakan earphone dan mulai memainkan ponsel.

◆◆◆◆

Kamu habis membeli sekotak susu dikantin sendirian, sebab teman dekat kamu tidak mau menemani. Kamu berjalan santai melewati lorong, lalu kamu melihat ke arah atas, di sana ada seorang perempuan yang akan membuang air sisa pel lantai.

Saat kamu memandang lurus ke depan, ada Jaemin tepat di bawah perempuan yang akan membuang air sisa pel an itu.

Kamu panik, mau berteriak tapi tentu Jaemin tidak akan menggubris kamu dan akan menganggap kamu mengada-ngada. Akhirnya, kamu memutuskan untuk berlari ke arahnya.

Kamu mendorong tubuh Jaemin agar tidak terkena guyuran air.

Dan itu malah membuat kamu yang terkena guyuran air, tubuh kamu basah kuyup.

Jaemin menatap kamu sedikit berbeda, tapi kemudian ia mulai pada muka dinginnya lagi.

Ia langsung pergi.

Kamu masih terdiam, kamu merasa amat sangat menyesal sekaligus marah pada Jaemin. Apa ia tidak bisa sekedar mengucapkan terima kasih?!

"Oh maaf!" seorang perempuan berteriak dari atas.

"Gue gak liat dibawah ada orang" lanjutnya.

Kamu mencibikkan bibir kesal lalu memutuskan untuk pergi ke UKS mengganti baju. Sepanjang jalan, kamu terus menghina-hina Jaemin, bagaimana bisa ada orang sepertinya? Kamu merasa sangat menyesal telah menolongnya. Tau begini, kamu akan membiarkan dia saja yang basah kuyup.

"Kim! Ya ampun! Lo kenapa basah gini?"

Itu Arin, teman dekat kamu, yang paling berisik.

"Au ah, kesel gue" kamu membuka pintu UKS dengan cara membantingnya.

Arin mengikuti kamu masuk ke dalam UKS, lalu membantu kamu mengganti baju dan mengeringkan tubuh.

"Jadi lo nolongin si Jaemin itu? Tapi dia ga bilang apa-apa? Tolol ih" Arin ikut emosi mendengar ceritamu.

"Gue ga mood balik ke kelas ah bodo"

Kamu langsung berbaring di kasur dan menarik selimut lalu mulai tidur.

"Eh parah!"

"Bilangin aja gua gak enak badan tadi kebanjur"

"Yaudah gue ke kelas ya"

Arin berjalan meninggalkan ruang UKS, membiarkan kamu tidur dengan nyenyak. Lagipula saat ini kepala kamu memang sedikit sakit.

1 jam berlalu..

Sekarang sudah pukul 04.00 sore, itu artinya kegiatan belajar mengajar hari ini sudah berakhir. Kamu mengubah posisi menjadi duduk dan mengucek matamu yang masih ingin menutup. Tiba-tiba, mata kamu menangkap sekotak susu yang diletakkan di meja UKS beserta dengan sticky notes kecil.

Kamu membereskan kasur lalu mengambil sekotak susu tersebut dan membaca sticky notesnya.

Maaf, get well soon.

Kamu tidak bisa menebak itu tulisan tangan siapa, tapi kamu merasa jika susu itu memang diberikan padamu.

"Kim!" suara Arin membuyarkan pikiran kamu.

"Euy!" kamu menjawab dengan cepat.

"Ini tas lo.. Eh dari siapa itu?" Arin memberikan tas milikmu.

"Gak tau,"

"Jangan diminum kalo gitu, nanti kalo punya orang gimana?"

"Biarin ah, tinggal gantiin"

Kamu langsung meminum susu tersebut.

"Yaudah, ayo pulang!"






























Masih perkenalan hayoloh

Silent x Jaemin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang