16😗

10K 1.7K 136
                                    

"Jadi kalian pacaran?" tanya Arin penasaran.

"Gak tau juga, gak jelas sih.." jawab kamu.

"CIEEE GAK JOMBLO LAGI!!"

"Berisik eh!"

Saat sedang asik bercanda dengan Arin di kantin, tiba-tiba Somi, Yeri dan Lami datang menghampiri kamu dan duduk di kursi kosong meja kalian.

"Kim.." panggil Somi santai.

"Iya?" ucap kamu setelah berhenti tertawa.

Duh males..

"Lo kemaren ke taman bermain sama siapa?" tanya Somi.

"Kenapa emang?"

"Sama Jaemin?" sekarang Yeri yang angkat bicara.

"Gue emang ke sana, tapi sendiri tuh" jawab kamu santai, agar Somi dan teman-temannya tidak curiga.

Masalahnya, malas juga berurusan dengan mereka.

"Terus itu snapgram jaemin kenapa mirip sama lo?" tanya Somi dengan nada yang sedikit, aneh?

"Mana gue tau.." ucap kamu seraya mengangkat bahu.

Arin hanya menyimak obrolan kalian. Tidak mau angkat bicara, takutnya salah dan jadi malah bertengkar.

"Hahh.. Serah" Setelah menghela nafas, Somi dan teman-temannya pun pergi.

◆◆◆

Jam pulang sekolah sudah tiba, kamu buru-buru menggendong tasmu dan bersiap untuk pulang.

"Rin, gue duluan ya.." pamit kamu pada Arin, dan Arin membalas dengan lambaian tangan.

Baru saja berjalan selangkah di lorong kelas, kamu menepuk jidat. Kamu lupa bahwa harus mengembalikan flashdisk milik Felix, anak kelas sebelah yang sekarang sedang olahraga di lapangan.

Kamu pun buru-buru berjalan menuju lapangan. Hari ini rasanya sangat lelah, jadi kamu ingin cepat-cepat bertemu dengan kasur di rumah.

"Ngomong dong bangsat!"

Sset..

Kamu menghentikan langkahmu dan berhenti tepat di dekat belokan menuju gudang sekolah.

"Itu serius pacar lo?"

Suara ini, Somi.

Kamu pun mengintip ke lorong arah gudang tersebut dan menemukan Somi tengah berdiri dengan seorang pria yang mungkin bisa disebut pacarmu.

"Na Jaemin, ngomong sayang.." ucap Somi lebih lembut seraya mengusap pipi milik Jaemin.

Kamu sudah ingin mengamuk sekarang. Berani-beraninya tangan kotor itu menyentuh pipi pacarmu.

Ah pacar bukan sih? Gak tau juga deh..

Jaemin langsung membuang tangan Somi agar tangannya itu tak lagi-lagi menyentuh pipinya.

"Kenapa lo? Kangen disentuh-sentuh gue?" Somi mendekatkan wajahnya pada wajah Jaemin seraya tersenyum licik. Sedangkan Jaemin, ia hanya terdiam tanpa ekspresi.

Chup..

Somi mengecup pipi Jaemin.

Hampir saja sepatu milikmu melayang kalau saja Jaemin tidak bicara.

"Lo siapa?" ucap Jaemin dengan nada yang sangat dingin. Bahkan rasanya buluk kudukmu berdiri seluruhnya sekarang.

"What the.. Gue kan-" belum sempat Somi menyelesaikan ucapannya, Jaemin pergi begitu saja ke arah kamu mengintip. Somi terlihat kesal dan menghentak-hentakkan kakinya.

Karena Jaemin berjalan ke arah tempat kamu mengintip, kamu pun buru-buru pergi seolah kamu tidak melihat kejadian barusan. Kamu berlari kecil menuju lapang olahraga tapi tidak menemukan kelas Felix di sana.

Pikiran kamu melayang soal Jaemin dan Somi tadi. Ada hubungan apa mereka?

Kamu duduk di sisi lapang seraya memeluk lutut. Siapa tau kelasnya Felix kembali ke lapangan kan? Lagipula kamu jadi malas bergerak dan malah memikirkan soal Somi mencium Jaemin tadi.

Ahhh kamu cemburu~

Grebbb

Tiba-tiba sebuah tangan melingkar dipinggang serta kaki yang menghimpit tubuh milikmu, ditambah lagi dengan sebuah kepala yang bersandar diantara perpotongan lehermu membuat jantung kamu berpacu dua kali lebih cepat karena terkejut. Tubuhnya terasa sedikit bergetar, bahkan kamu dapat merasakan detak jantungnya yang sangat cepat sama seperti milikmu. Kamu tidak tau pasti, tapi yang jelas dari wanginya ini terasa seperti Jaemin.

Tolong jangan diingatkan kalau ini masih di sekolah.

"Siapa ini? Aduh lepas.." ucap kamu seraya berusaha melepaskan pelukan tangannya dipinggangmu.

Akhirnya dia melepaskan dan langsung membalik tubuhmu menghadap ke arahnya. Ternyata benar saja pelakunya adalah Jaemin.

Dia menatap kamu seraya mengusap pipi kanannya yang dicium Somi di dekat gudang barusan. Kamu berpura-pura tidak tau dan hanya menatap Jaemin bingung.

Kemudian tanpa disangka, Jaemin menarik tengkukmu dan mendaratkan bibirmu pada pipi kanannya. Kamu terkejut bukan main karena tiba-tiba kamu jadi menciumnya juga.

"J-jae" ucap kamu setelah mencium pipinya atas paksaannya dan tanpa kamu duga.

"Thanks for reset" lalu Jaemin kembali pergi karena ada Felix yang tengah berlari ke arahmu.

Kamu menyentuh bibirmu pelan, rasanya malu sekali. Bagaimana ini? Kenapa jadi kamu duluan yang menciumnya yaampun? Ah tapi tak sepenuhnya juga salahmu karena dia yang menarikmu untuk mencium pipinya kan?

"Sorry woy.. Mana fd gue?" ucap Felix seraya berjongkok dihadapan kamu.

"Kenapa lo? Muka lo merah banget njir" ucap Felix lagi karena kamu malah melamun.

"E-eh engga" jawab kamu dan kemudian kamu mengembalikan flashdisk milik Felix.























◆◆◆

Jadi maksudnya reset itu, Jaemin ngereset ciuman somi dipipinya dengan cara dapet ciuman dri kmu. Jadi setelah dicium kamu, dia gak akan ngerasa bahwa dia habis dicium somi, tapi ngerasanya habis dicium kamu wkwkkwkwkw

Silent x Jaemin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang