22💧

7.6K 1.3K 43
                                    

"Jae ayo kita pu-"

"Duluan aja, gue ada urusan."

Jaemin langsung menggendong tasnya dan berjalan keluar kelas, bahkan ia tak menengok sedikitpun ke arahmu. Apa dia marah? Soal apa? Kamu jadi takut sendiri.

Kamupun memutuskan untuk membiarkannya dan akan menelponnya sesampainya nanti di rumah. Lagipula ponselmu tak ada ditanganmu saat ini.

◆◆◆

"Aku pulang!" teriak kamu begitu memasuki ruang tamu.

"Ibu lo pergi arisan." jawab Haechan yang tengah duduk di sofa.

"How are you?" tanya kamu seraya duduk di sampingnya.

"Pertanyaan bodoh" jawabnya singkat.

"Oh iya, ponsel lo.." Haechan memberikan kamu sebuah ponsel.

"Wihh, sebentar, ponsel lo ada di tas"

Kamupun memangku tas milikmu, lalu mencoba mencari-mencari ponsel milik Haechan tapi hasilnya nihil.

"Bentar, kok gak ada? Tadi ditaro di sini.." gumam kamu seraya mengeluarkan semua barang-barang dari dalam tasmu.

"Serius gak ada?" Haechan ikut mencari ponselnya.

"Gak ada, padahal gak gue keluarin dari pagi" kamupun mulai merasa panik.

Tas milikmu pun sudah kosong, semua barang sudah dikeluarkan, tapi tidak ada ponsel Haechan terselip dimanapun.

"Coba telpon pake ponsel lo" titah Haechan, kamu pun mengangguk dan menelpon nomor Haechan.

Tuuttt..
Tuuttt..

"Halo?"

Ada yang menjawab!

"H-halo!" jawab kamu panik.

"Permisi, ini ponsel teman saya yang hilang. Bisa tolong dikembalikan?" ucap kamu agak sedikit ragu. Kamu menatap Haechan dan ia hanya mengangguk-angguk saja.

"Iya, mau dikembalikan kemana?"

"Anda sedang dimana?"

"Saya ada di..............."

Kamu menatap Haechan tidak percaya, yang ditatap hanya memasang ekspresi bingung.

"O-oh, anda sedang b-berada di depan rumah s-saya"

"Kalau begitu keluar" titahnya dan langsung mengakhiri sambungan.

"Siapa?" tanya Haechan penasaran.

"Gak tau, cowo, dia nyebut alamat rumah gue, dia nyuruh gue keluar.."

"Yaudah, kita keluar"

Kamu dan Haechanpun jalan berdampingan menuju ke pintu keluar rumah. Rasanya jantung kamu berdebar-debar karena merasa bersalah dan takut kepada orang yang menemukan ponsel Haechan. Bagaimana bisa kamu kehilangan ponselnya? Ah bahkan kamu tidak tau dan tidak ingat pernah mengeluarkannya dari tas.

Cklek..

Pintu terbuka dan menampilkan pacarmu dengan ekspresi yang terbilang- dingin?

Kamu panik setengah mati karena di belakang kamu tengah ada Haechan, dan Jaemin menatap kalian secara bergantian dengan sangat tajam.

Tiba-tiba, Jaemin melemparkan sebuah benda pada Haechan dan langsung ditangkap. "Yours" ucapnya singkat kemudian berlalu pergi dari depan rumahmu.

"Jae, tunggu!"

Kamupun mengejar Jaemin hingga keluar rumah. Ia tak menjawab, bahkan untuk sekedar berbalik melihat kamupun tidak. Ah, pasti dia salah paham soal Haechan.

"J-jae aku bisa jelasin!" kamu menarik lengannya agar langkahnya berhenti.

"Lain kali!" tolaknya tanpa melirik kamu sedikitpun.

"Kamu kenapa sih?" kamu tak menyerah dan terus menarik-narik lengannya.

"Kamu yang kenapa? Baru mau jelasin kalo udah salah paham gitu? Sampe berani bohong sama aku iya?" tanyanya balik.

Jaemin tersenyum miring, "Pulang, doi nunggu." lalu ia melepas pegangan tanganmu dan berjalan menjauh.

Kamu benar-benar merasa terpojokkan. Baru kali ini Jaemin terlihat sangat marah, bahkan hingga tak mau mendengarkan sepatah katapun dari bibirmu.

"Kenapa?" Haechan menyentuh pundak kananmu.

"Gapapa.. Cuma salah paham" jawab kamu seadanya seraya tersenyum.

"Gue mau aja bantu, tapi pasti dia gak akan percaya. Terlebih, dia pasti masih gak enak soal Somi" Haechan berjalan masuk ke dalam rumah meninggalkan kamu.

Kamu yang merasa penasaran mengikuti dia, "Kenapa emang sih? Gue kepo"

"Kan gue udah bilang, tanya sendiri" Haechan terkekeh.

"Ngeselin!"























◆◆◆

Yha berantem:(

Silent x Jaemin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang