Kamu benar-benar menyerah soal Jaemin, dan Arin tertawa terbahak-bahak lagi soal ini. Lagipula, tidak ada alasan juga untuk membuatnya berbicara, itu hanya muncul dari ego milikmu sendiri kan.
"Hahaha baru sehari nyerah aja" tawa Arin.
"Ah lo mah jadi temen ngeledek mulu, ketawa mulu" kamu menoyor kepala Arin.
"Aduduh entar gue bego jangan digituin" Arin balik menoyor kamu.
Somi memasuki kelas bersama dengan Yeri dan Lami, lalu mereka menghampiri Jaemin yang tengah duduk di bangkunya seraya membaca buku.
Yeri terlihat membawa segelas susu coklat panas, kemudian begitu sudah dekat dengan bangku Jaemin, Somi menyenggol Yeri hingga susu tersebut tumpah tepat pada buku yang tengah Jaemin baca.
Satu kelas langsung memperhatikan mereka.
"Ups!" ucap Lami keras.
"Eh sorry Yer, sengaja" Somi tersenyum pada Yeri.
"Gapapa" Yeri menepuk-nepuk pundak Somi.
Jaemin menatap 3 perempuan itu malas.
"Sorry ya Jae, gue sengaja tuh.. Hehe" Yeri sedikit tertawa seraya tersenyum sinis pada Jaemin.
"Jae, lawan dongg, masa lo ngalah gini sih.. Ngomong lahh" Lami menyenggol-nyenggol tubuh Jaemin.
"Au tuh punya bibir kagak dipake" Somi ikut berbicara.
"Aku dimaafin gak?" Yeri, dengan wajah berpura-pura sedihnya menatap Jaemin.
Jaemin berdiri, mengambil bukunya yang basah dan ternodai oleh susu coklat, lalu ia pergi keluar kelas tanpa berucap sepatah kata pun seperti biasanya.
"Wah doi ngambek nih.." ucap Somi.
Setelahnya, mereka bertiga tertawa puas lalu ber-highfive.
Kamu dan Arin hanya menatap mereka sebal. Hal seperti ini sudah biasa terjadi, dan biasanya Jaemin memang hanya diam, tak melawan. Kamu dan Arin pun memang sudah malas pada mereka bertiga, mereka sifatnya sedikit melenceng, memaksa, dan seenaknya sendiri.
"Kasian juga ya si Jae" ucap kamu pada Arin.
"Kalau gue yang kena gitu, udah gak mau sekolah deh" jawab Arin, kamu mengangguk setuju.
◆◆◆
Bel masuk sudah berbunyi, tapi Somi, Lami dan Yeri belum kembali ke kelas. Bahkan guru mengajar sekarang sudah masuk.
"Loh ini bertiga kemana?" tanya guru tersebut.
"Kurang tau pak" jawab Hyunjin selaku ketua kelas.
Tak berselang lama, mereka pun datang dengan santainya.
"Maaf pak toilet ngantri" ucap Somi.
Mereka bertiga duduk di bangkunya masing-masing. Guru yang mengajar hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan tiga siswinya itu.
Tiba-tiba Lami berteriak membuat satu kelas terkejut.
"Kenapa lagi?" tanya guru pada Lami.
"Ini pak, lengket" Lami panik, lalu menunjukkan roknya yang penuh dengan permen karet.
Somi dan Yeri langsung berdiri dan mengalami hal yang sama. Kamu terkejut dan kamu pun ikut mengecek, ternyata tidak. Memang hanya mereka bertiga yang kursinya ditempeli permen karet oleh seseorang.
"Ahhh huaaa gimana iniii" Yeri histeris.
"SIAPA INI NGAKU LO?!" Teriak Somi seraya memegangi roknya yang juga terkena permen karet.
Kamu bingung sendiri dan memperhatikan satu persatu murid di kelas, begitu melihat Jaemin, kamu terkejut bukan main.
Ia tengah tersenyum penuh kepuasan secara diam-diam. Kamu yang berada di sampingnya dapat melihatnya jelas. Tapi jika dari depan, siapapun tak dapat melihat senyumnya sebab ia menutupinya dengan sebuah buku.
Senyum itu, terlihat sangat manis.
Kamu terus memandanginya secara tak sadar. Tiba-tiba ia menengok kepadamu, lalu ia meletakkan jari telunjuknya tepat di depan bibirnya tanpa memudarkan senyumnya.
Ah kamu mengerti sekarang, pelaku permen karet itu..
Laki-laki yang tengah kamu pandangi saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent x Jaemin✔
FanfictionJaemin x You [END] Kamu akan jatuh cinta hanya dengan mendengar suaranya. Sept, 2018 ©_Littlefox