15🎯

9.1K 1.6K 49
                                    

"Kalo gue bisa dapetin itu, lo mau jadi pacar gue?"

"Err gatau.." jawab kamu gugup. Sekarang jantung kamu rasanya tak karuan, ada perasaan senang tentunya, dan kamu berharap Jaemin bisa mendapatkan boneka tersebut.

Lagipula, jikapun tidak dapat, kamu mau kan jadi pacarnya? Wkwk..

Kalian langsung menghampiri stand tersebut. Dengan kerennya, Jaemin mengambil sebuah pistol yang diberikan oleh petugas stand tersebut.

"Kesempatannya cuma 1 kali" ucap petugas tersebut.

Jaemin mengangguk dan diapun mengarahkan pistol tersebut pada target yang sudah ditentukan.

Cklek,

Shoot..

Pats!

"Ow..... Gak kena"

Jaemin mengembalikan pistol tersebut lalu berbalik dan menghampiri kamu.

"Sorry gak dapet, tawaran gue batal" Jaemin menggaruk tengkuknya.

Kamu kecewa, tentu saja. Kamu sudah berharap ia akan mendapatkan boneka tersebut. Tapi nyatanya tidak. Dan lebih kecewanya lagi, karena tawarannya itu jadi batal. Padahal tidak perlu boneka, asalkan Jaemin jadi milikmu saja itu sudah sangat membahagiakan.

Ddrrrttt dddrrttt..

Ponsel dari saku Jaemin berbunyi, ia pun langsung mengambil ponselnya dan melihat ada panggilan dari Mark.

"Hm" ucap Jaemin mengangkat telepon.

Kamu berdecak malas, mood kamu sudah hancur sekarang.

"Apa?" ucap Jaemin lagi pada telponnya.

"......"

"Gatau, kenapa?" Jaemin melihat ke arah kamu sebentar, lalu ia kembali melihat ke arah lain.

"....."

"Gak jadi?"

"....."

"Oh.."

"....."

"Hmm.." Jaemin tampak berpikir seraya melihat kamu yang sedang cemberut.

"Yaudah bisa" lanjutnya.

"....."

Jaemin menutup ponselnya lalu kembali meletakkanya di sakunya. Ia menghela nafasnya lalu mengusak rambut kamu lembut.

"Gue harus pergi. Lo bisa pulang sendiri kan? Sorry ngecewain lo buat kedua kalinya. Bye.."

Tanpa tersenyum, ia berlari kecil menjauh darimu. Kamu berusaha meraih tangannya tapi tak sempat.

Rasanya kamu sudah ingin menangis sekarang. Na brengsek Jaemin, kenapa dia benar-benar menyebalkan sih?

Kamu melihat jam dan masih pukul 04.30 sore, itu artinya baru sekitar 1 jam kamu dan Jaemin di sini. Dia ada urusan apa sih sampai harus pergi? Kamu benar-benar kecewa.

Kamu berjalan tanpa arah, berkeliling taman bermain yang luas ini sendirian. Rasanya malas juga untuk pulang ke rumah karena mood kamu yang terlanjur hancur sekarang.

"Loh tadi dia sama Jaemin kan?"

Kamu mendengar suara samar-samar dari belakang yang membicarakan Jaemin. Sepertinya, perkataan itu ditujukan padamu.

"Hooh.. Kok sekarang si Kim sendirian ya?"

Deg..

Karena merasa namamu disebut, kamu pun berbalik dan menemukan Lami dan Yeri tengah melihat ke arah lain. Sepertinya yang membicarakan kamu memang mereka. Beruntunglah karena pendengaranmu tajam, kamu jadi bisa mendengar percakapan mereka.

Kamupun berjalan menjauh.

"Eh ikutin yuk, siapa tau ada Jaemin. Kalo ada bisa kita foto.." ucap Lami.

"Yuk, tadi mau foto keburu ilang soalnya" jawab Yeri.

Kamupun mempercepat langkahmu, tapi begitupula dengan Yeri dan Lami. Aduh ngapain juga sih mereka mengikutimu? Jaemin kan sudah pergi entah kemana.

Kamu setengah berlari, dan mereka pun masih setia mengikuti. Akhirnya kamu berlari kencang. Tak diduga ternyata mereka tak menyerah dan terus mengikuti kamu.

Bukan apa-apa, tapi masalahnya kamu tak menyukai mereka berdua, ditambah dengan Somi, kamu makin tak suka. Mereka sangat menyebalkan, tipe orang yang pilih-pilih teman. Dan hanya mereka bertiga yang tidak pernah memanggil kamu dengan nama asli, selalu saja Kim.

Kamu sudah sangat lelah berlari dan mereka masih terus mengikuti, hingga saat kamu melewati rumah hantu, ada seseorang yang menarik kamu untuk berbelok menuju ke belakang rumah hantu.

Ia mencekal tangan kamu dan mendorong kamu hingga terbentur tembok, lalu dengan cepat ia mendekatkan wajahnya pada wajahmu, seperti akan menciummu.

Kamu hanya bisa menutup mata karena semuanya terjadi begitu cepat dan tiba-tiba. Tapi setelahnya, kamu tidak merasakan apapun, hanya sebuah deruan nafas tepat mengenai pipimu.

"Ow ow my eyes!!" Suara nyaring Yeri terdengar jelas di indra pendengaranmu.

"ANJIR MESOM!" Sekarang, suaranya Lami.

"Wah gila jangan diliat.."

Lalu terdengar suara langkah kaki yang menjauh dengan cepat.

Kamu membuka mata perlahan dan langsung bertatapan dengan manik mata seorang pria yang kamu sukai.

Jika dilihat dari jauh, memang posisi kalian sangat menimbulkan kesalahpahaman. Terlihat seperti sepasang kekasih yang tengah berciuman mesra.

Tapi nyatanya tidak kok. Jaemin hanya sedikit memiringkan serta mendekatkan wajahnya pada wajahmu.

Tunggu, kenapa Jaemin ada disini?

Melihat kondisi yang sudah aman, Jaemin menjauhkan tubuhnya dari tubuhmu lalu menghela nafas panjang.

Ia tak membawa tas, tetapi dia memegang sebuah boneka beruang berwarna abu dengan tangan kanannya. Boneka itu jauh lebih besar dari yang kamu dilihat di stand tembakan.

Jaemin menyodorkan boneka tersebut padamu, tak lupa dengan matanya yang terus menatapmu.

Lagi-lagi jantungmu tak dapat dikontrol, kini jantungmu itu berdetak dengan sangat cepat. Mood kamu mendadak membaik sekarang.

Kamu menerima boneka tersebut dan tersenyum dengan sangat bahagia. Lalu Jaemin mendekat dan mencubit pipi kamu.

"Hati-hati"

Dan Jaemin pun pergi.


















◆◆◆

Maap kalo makin gj dan dan sampah:3 Aku tak pandai berkata-kata:(
Selamat sabtu malam hwhw..

Silent x Jaemin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang