Tak terasa, hari ini sudah jam pelajaran terakhir. Dan menyebalkannya sekarang adalah pelajaran sejarah.
Kepala kamu sudah jatuh puluhan kali diakibatkan mengantuk. Guru yang mengajar terus-menerus bercerita dan rasanya sangat membosankan. Bahkan banyak anak mulai menguap dan tertidur tanpa sepengetahuan guru yang asik bercerita tersebut.
"Jadi, pada saat itu penduduk yang tengah bla bla bla bla.."
Kamu menguap lagi.
Ah kapan ini berakhir?
Karena sudah tak kuat menahan lagi, kamu pun tertidur dengan kepala yang bersandar pada tangan yang dilipat di meja.
◆◆◆
Kamu membuka mata perlahan, mencoba memfokuskan pandangan yang masih belum terlalu jelas. Rasanya kamu masih ingin tidur, tapi kamu pun ingat kalau tadi kamu tertidur ketika jam pelajaran sejarah.
Kamu melihat ke arah depan kelas, dan tidak siapa-siapa di sana. Kelas sudah berakhir dan kosong sekarang.
Kamu melirik ke arah jendela yang tepat berada di sebelah kiri kamu, di sana ada seorang pria tengah bersandar pada jendela dan sedikit memandang ke arah luar.
Kamu tak bisa melihatnya jelas karena cahaya berwarna jingga di belakangnya begitu silau dan Indah.
Ia tersenyum, lalu menutup matanya, menikmati angin yang menyapu setiap helai rambutnya.
Sangat tampan.
Jantung kamu berdebar-debar sekarang, entah karena senja yang begitu indah, atau karena pria yang tengah berada di antara senja tersebut.
Kamu terus memandanginya, lalu ia menyibak poni yang menutupi dahinya.
Tiba-tiba, ia menengok ke arahmu. Lalu dengan wajah tampannya ia terlihat tersenyum padamu.
Oh my god.
Perlahan, siluet tersebut mulai berubah menjadi seorang pria yang jarang sekali berinteraksi dengan orang-orang, namun pernah tersenyum dan berbicara denganmu sekali di gudang.
Iya, Jaemin.
Ia menghampirimu lalu merunduk, mendekatkan wajahnya dengan wajahmu yang baru saja bangun tidur.
"Udah bangun?"
Blush!
"Hahaha" Jaemin mendadak tertawa melihat mukamu yang merah secara tiba-tiba.
Dia kembali ke dekat jendela, lalu memperhatikan senja yang terjadi di hari ini.
"Langitnya indah," gumamnya seraya menutup matanya, lalu bibir kecilnya mengukir sebuah senyuman indah.
Perlahan, dia seperti candu.
"Tapi kamu tau? Langitnya kalah indah sama perempuan yang baru aja bangun dari bobo siangnya di jam pelajaran sejarah"
Lamunan kamu seketika buyar karena menyadari Jaemin meledek sekaligus memuji disaat yang bersamaan.
"Udah mandangin akunya?" Jaemin menatap kamu dari sana.
Kamu jadi gelagapan sendiri. Kamu pun membereskan buku dan alat tulis lalu memasukkannya ke tas. Kamu buru-buru beranjak dari sana, ah kamu sangat malu sekarang.
Grebb..
Tangan kamu tiba-tiba ditarik oleh Jaemin, mau tak mau kamu langsung melihat tepat ke wajahnya.
'Na Jaemin, can you stop smiling?' ucap kamu dalam hati.
Jaemin menggenggam tangan kamu erat, lalu ia menarik kamu ke tempat dimana ia menikmati senja tadi. Ia duduk di sisi jendela, sedangkan kamu berdiri tepat di hadapannya. Kalian sama-sama diam, menikmati indahnya senja berdua, dengan tangan yang saling bertautan.
Aku pikir, aku jatuh cinta pada senja.
Tapi ternyata, aku jatuh cinta padamu.
◆◆◆
Maap gambarnya blur aku pusing nyari yg sesuai ekspetasi hehe:"
Maap juga kalo feel nya ga dapet:" Aku lagi susah nemu kata yang pas huhu:'(
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent x Jaemin✔
FanfictionJaemin x You [END] Kamu akan jatuh cinta hanya dengan mendengar suaranya. Sept, 2018 ©_Littlefox