Flashback on
Hari demi hari berlalu, kini telah hampir dua bulan. Dua bulan lamanya keseharian Seomi selalu dihiasi kehadiran Yoongi. Semakin Seomi menghardik namja itu, semakin senang ia datang mendekat. Yang kemudian membuat Seomi entah bagaimana akhirnya telah terbiasa dengan kehadirannya.
Seperti sekarang ini, Yoongi duduk tepat di depan Seomi yang tengah berusaha fokus pada buku. Disaat Yoongi malah berusaha mengajaknya bicara.
"Hampir tiap hari kau datang kesini, membaca buku yang sama, tidakkah itu membosankan?" tanyanya dengan nada datar yang mulai akrab ditelinga Seomi.
"Apa pedulimu?" balas gadis itu tak kalah datar. Entah bagaimana malah membuat Yoongi tersenyum. Karna akhirnya Seomi agak lebih 'menganggapnya ada' dibandingkan beberapa minggu lalu gadis itu selalu mengacuhkannya seakan Yoongi itu adalah makhluk tak kasat mata.
"Kau peduliku, apapun yang kau lakukan, aku peduli, bukankah sudah kukatakan berulang kali? Aku menyukaimu, dan aku akan menunggu sampai suatu hari kau jatuh kepelukanku." ucap namja itu yakin.
Mendengar itu tangan Seomi yang tadinya akan bergerak membalik halaman buku, lantas terhenti. Tertegun sebentar sambil mencoba mencerna kata kata Yoongi.
Tak lama gadis itu menoleh, menatap Yoongi hati-hati.
"Bisa kau katakan alasannya?" tanyanya dengan tatapan lurus ke mata sipit milik Yoongi.
Namja itu terdiam sebentar, jelas sedang berpikir keras begitu mendengar pertanyaan tiba-tiba itu.
Namun tak lama ia mengangkat sudut bibir kanannya. Tersenyum sambil memajukan wajah mendekati Seomi.
"Apa kau semacam gadis yang tak pernah mengenal cinta? Bukankah seharusnya tak perlu alasan untuk jatuh cinta?" ungkapnya.
Kini giliran Seomi yang terdiam. Mengalihkan pandangannya kearah lain. Memang, mungkin Seomi memang gadis semacam itu. Tertutup, tak suka memedulikan sekitarnya. Walau telinganya sering mendengar desas desus tentang dirinya dari mulut para namja, para penggemarnya. Namun ia tak peduli, menganggap semua itu tabu.
"Sama sepertiku, aku mencintaimu, tak perlu ditanya kenapa, aku mencintaimu, itu saja." lanjut Yoongi.
Seomi tak lagi membalas kata-kata Yoongi. Karna memang tak ada lagi yang bisa diperdebatkan. Dan sejak saat itulah, detakan tak biasa mulai menggerayangi hati Seomi. Untuk pertama kalinya baginya, perasaan langka itu muncul.
Flashback off
×××××××
"Kau punya hubungan dengan Yoongi?" tanya Taehyung tepat setelah Yoongi pergi.
Seomi menoleh padanya, memikirkan harus bagaimana menjawab pertanyaan itu.
"Bukan urusanmu." ucapnya kemudian berdiri.
"Kau akan pergi dengannya, lalu kapan bisa kudengar penjelasanmu itu hah? Harusnya aku tak perlu kemari, menyusahkan saja." lanjut gadis itu setengah sebal. Ia kemudian hendak melangkah berlalu dari hadapan Taehyung. Namun tangan kekar namja itu menghentikannya paksa.
"Kau ikut." ucapnya.
Seomi hendak berbalik,
Brugh.
Tiba-tiba yeoja itu kehilangan kesadaran. Taehyung memakai trik ampuh untuk membuatnya pingsan. Sedetik setelah perkataannya barusan, jari tangannya membentuk senjata sempurna, memukulkannya pelan namun telak ke bagian leher Seomi. Membuat gadis itu jatuh pingsan seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychoupple [COMPLETED]
Fanfiction. Kau harus memilih satu diantara dua orang psycho, sedangkan kau sendiri juga seorang psycho. Lalu.. Terjebak dalam permainan gila dunia mafia, juga cinta. Tak ada jalan melarikan diri. . (𝐒𝐞𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐢𝐡𝐚𝐩𝐮𝐬, 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 �...