14

2.4K 190 8
                                    

Flashback on

Sejak beberapa kejadian manis. Gadis itu mulai bisa menerima kehadiran yoongi. Mereka berteman, dalam artian benar-benar hanya berteman, tidak lebih.

Yoongi pun sudah cukup puas dengan itu, setidaknya perjuangannya mendekati seomi tidak berujung sia sia. Perasaannya sedikit terbalaskan walau belum sepenuhnya.

Sedangkan seomin belum mengetahui kedekatan keduanya. Seandainya namja itu tau, entah bagaimana tanggapannya.

"Kau mau ke perpustakaan lagi?" hari itu seperti biasa yoongi lagi-lagi mengekori kemana seomi pergi.

"Ya." singkat seomi.

"Tadi seomin mengajakmu ke kantin, kenapa tak kau hiraukan?" tanya yoongi penasaran sambil terus menyamai langkahnya dengan seomi.

"Aku tidak suka di kantin." balas gadis itu membuat yoongi hanya ber-o ria.

Kemudian namja itu terpikir sesuatu. Sebuah ide yang menurutnya cukup bagus setelah mendengar pernyataan seomi barusan.

"Bagaimana kalau makan di rooftop? Nanti kubelikan makanannya di kantin, kita bisa menikmati angin sejuk disana sambil mengisi perut." tawar yoongi membuat seomi menoleh padanya. Tertarik dengan tawaran itu.

"Boleh juga." ungkapnya tertarik.

Yoongi tersenyum.

"Kau mau ? Kalau begitu tunggu disini " ia lantas melenggang pergi sebelum mendengar tanggapan seomi selanjutnya.

Sambil memperhatikan punggung yoongi yang menjauh, gadis itu tersenyum. Untuk pertama kalinya ia merasa sangat diperhatikan. Perhatian yang sebenarnya. Bukan perhatian seperti yang dilakukan seomin, yang menurutnya hanya omong kosong.
Hanya sekedar bertanya semisal 'kau mau ke kantin?' atau 'kau tak kekantin?'. Pertanyaan bodoh yang semakin hari semakin membuat seomi jengah untuk menjawabnya.

Sekitar lima menit kemudian, yoongi kembali. Membawa nakas yang diatasnya terdapat dua buah ramyun siap saji. Juga dua botol air mineral.

"Bagaimana? Menurutmu ini cukup?" ia bertanya.

"Lebih dari cukup, biar kubawa airnya." sahut seomi meraih kedua botol air lalu berjalan mendahului yoongi.

"Yak! Kukira harusnya kau yang membawa nakas ini eoh? Tunggu aku." kesal yoongi lantas membuat seomi yang mendengarnya terkekeh.

××××××

"Wah, aku benar benar kenyang." seru yoongi setelah menghabiskan ramyun miliknya.

Seomi yang duduk disampingnya hanya tersenyum. Entah sejak kapan suara serak yoongi terdengar lucu baginya.
Terutama ketika namja itu berseru riang, menampilkan sisi lain dirinya yang mungkin jarang diperlihatkannya pada orang lain.

"Aku jadi mengantuk..." keluh namja itu lagi.

Mereka tengah duduk bersandar di dekat pagar pembatas rooftop, menikmati menyeruput ramyun juga hembusan lembut angin yang membuat surai keduanya ikut bergerak lembut.

"kau sering kemari?" seomi bertanya sambil meletakkan wadah ramyun nya yang sudah kosong.

"Tidak juga... hanya ketika aku sedang bosan melakukan sesuatu, bagaimana? kau suka tempat ini?" sahut yoongi balik bertanya.

"Hm, aku suka suasananya, tidak jauh berbeda dari perpustakaan." jawab seomi.

Yoongi terkekeh, lantas menatap seomi.

Psychoupple [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang