.
.
.<<Flashback ±18 minutes ago<<<<<<
"Sialan, aku tak percaya wanita itu akan bertindak sejauh ini, dia ingin meledakkanmu?"
Demikian gumam kesal taehyung sesaat setelah ia melihat benda berbahaya mengikat kedua tangan seomi. Yoongi mendekat dan turut menyorot benda itu. Angka-angka merah yang tertera di sana terus bergerak menghitung mundur.
"Ini buruk, sisa delapan menit lagi, apa yang harus kita lakukan?" kata yoongi menatap taehyung.
"Kenapa melihatku? Kau pikir wajahku punya jawabannya?" taehyung berucap datar.
Mendengar nada itu yoongi mendengus, "Aku hanya bertanya, bukankah sebelumnya kau bilang siap untuk hal terburuk?"
"Cih." balas taehyung lagi.
Namja itu kemudian mengambil posisi jongkok, mendekatkan kedua matanya untuk melihat lebih baik wujud benda bernama bom itu.
"Hanya ada dua kabel yang bisa kulihat, merah dan kuning, bagaimana ini?"
"Bagaimana aku bisa tahu? Aku tidak pernah berurusan dengan benda peledak ini sebelumnya." sahut yoongi selanjutnya.
Kedua namja itu kembali saling melempar pandangan. Namun tentu saja tak ada jalan keluar yang bisa mereka dapatkan. Sementara detik dalam penghitungan terus berubah ke satuan lebih kecil, taehyung dan yoongi tak kunjung mendapatkan ide bagus dalam otak mereka.
00.07.11
"Pergilah." gumam seomi tiba-tiba.
Taehyung dan yoongi sontak menghentikan pencarian ide mereka. Memperhatikan dari samping kepala seomi yang tertunduk lemah.
"Pergi dan selamatkan saja nyawa kalian, tak ada gunanya berpikir, pada akhirnya bom ini akan meledak cepat atau lambat." gumam gadis itu lagi.
Taehyung mendadak berdiri mendengar ucapan itu. Kakinya melangkah menuju ke hadapan seomi.
"Maksudmu kau akan menyerah saja? Hah, pikirmu itu keren? Jangan memprovokasi dengan sikap pengecut itu! Aku dan yoongi pasti akan mengeluarkanmu dari sini." ucap taehyung tegas, menatap lurus ke arah seomi yang perlahan mulai mengangkat wajahnya.
"Jangan menanti kematianmu seperti ini, bodoh, tugasmu sebagai pembunuh masih belum tuntas, wanita yang melakukan ini padamu harus menanggung akibat yang jauh lebih besar lagi." kata taehyung selanjutnya, matanya kini bertubrukan dengan sorot sayu milik seomi.
.
"Kurasa waktu kita semakin menipis, tae, katakan bagaimana kau bisa membuktikan kata-katamu barusan." yoongi menyahut di sela suasana.
Taehyung beralih menatap yoongi, lantas kembali ke posisi dimana ia bisa melihat bom itu dengan jelas. Begitu pula yoongi, keduanya kini benar-benar terlihat berpikir keras mencari jalan keluar.
"Menurutku kabelnya seperti sengaja dipasang melilit pada tali tambang yang lebih dulu sudah diikat di kedua tangannya, jadi mungkin akan ada petunjuk jika kita potong tali tambangnya lebih dulu" demikian deduksi yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychoupple [COMPLETED]
Fanfiction. Kau harus memilih satu diantara dua orang psycho, sedangkan kau sendiri juga seorang psycho. Lalu.. Terjebak dalam permainan gila dunia mafia, juga cinta. Tak ada jalan melarikan diri. . (𝐒𝐞𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐢𝐡𝐚𝐩𝐮𝐬, 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 �...