52 - Not End

1.1K 67 4
                                    

Dua pasang langkah kaki menapak di depan gedung tinggi bernuansakan biru malam. Cukup serasi dengan warna pakaian yang kini melekat di kedua badan pasangan itu. Mata seomi dan taehyung menyorot ke arah pintu yang dijaga oleh beberapa pria berotot.

"Lingkarkan tanganmu padaku." suruh taehyung, membuat lubang dengan lengan kanan dan pinggangnya.

Seomi menurut. Melakukan sesuai perintah namja itu. Tidak ada yang ingin ia hadirkan dalam pikirannya saat ini. Gadis itu hanya berharap malam ini cepat berlalu, dengan menghilangnya jinhae dari muka bumi.

Sekalipun masih terngiang percakapannya dengan yoongi beberapa waktu lalu. Namun ia tahu cara terbaik adalah melupakannya sebentar, lalu ketika ini selesai mereka pasti akan segera bertemu.

"Seomi-ah, ingat. Begitu kita memasuki gedung ini, saat itu juga misi kita dimulai, kuharap kau tidak kehilangan fokus dan ini bisa berjalan dengan lancar." Ujar taehyung saat menoleh pada seomi, lalu tersenyum kecil. Seomi pun mengangguk paham.

Pasangan itu kemudian mulai melangkah. Taehyung menunjukan undangan dan kartu identitasnya pada para penjaga, mereka segera di persilakan masuk.

Salah satu penjaga itu menggiring mereka. Memasuki lantai dasar gedung yang amat sunyi. Suara langkah mereka bahkan terdengar menggema.

Namun tak lama kemudian mereka memasuki sebuah lift. Tapi bukan untuk naik ke lantai atas, melainkan menuju ke bawah.

Layar lift itu menunjukkan angka -1, -2, -3 dan berhenti bergerak saat mencapai angka -5. Saat pintu lift terbuka, cahaya pesta seakan langsung menyambut. Membuat mata seomi terpesona karena nyatanya suasana ini bukanlah seperti yang ia bayangkan.

Itu bukanlah sebuah pesta penuh hingar bingar dengan aliran musik berdentum dan lampu-lampu gelap, atau bahkan dihiasi tarian erotis para wanita penghibur berpakaian seksi. Tidak sama sekali.

Lebih seperti..

Pesta kerajaan.

Begitulah menurut seomi. Gadis itu mulai menelusur begitu keluar dari lift. Masih berdampingan dengan taehyung sementara pria yang mengawal mereka tadi sudah kembali naik.

Sebuah nuansa dengan merah dan putih. Mungkin lebih pantas dianggap pesta pernikahan. Tak jauh mereka berjalan, dari ujung lorong kecil yang sudah dihias  mewah itu, sebuah ruangan utama nan besar menyambut.

Ruangan yang luas berbentuk bulat tanpa sudut. Sekelilingnya ditutupi oleh renda-renda merah yang bersanding murni bersama perabot pesta berwarna putih. Buket-buket bunga berbagai jenis juga turut hadir di beberapa titik yang seakan menambah anggun suasana.

Terlihat di sana wanita-wanita tampak rapi dengan pakaian anggun mereka. Beberapa didampingi oleh seorang pria. Orang-orang itu saling berbincang entah membicarakan apa. Yang seomi pasti, mereka semua tentulah berasal dari keluarga kaya raya.

Sementara seomi terperangah menikmati pesta yang agak diluar bayangannya itu, taehyung justru tengah sibuk menyelidik ke sana kemari. Tak lama kemudian matanya menemukan sesosok pria tinggi yang melangkah mendekat.

"Kau akhirnya datang juga, taehyung." demikian sapa pria berwajah empat puluh tahunan itu. Tak terkesan ramah, tapi juga tak terkesan dingin.

"Ya.. terimakasih atas undanganmu." balas taehyung padanya.

Seomi sadar akan kehadiran orang yang mengajak taehyung bicara. Ia sempat bertukar tatap dengan pria itu sebelum akhirnya tersenyum canggung.

"Kau membawa pacarmu? Mau pamer pada siapa hah?" kata pria itu lagi, terdengar meremehkan.

Psychoupple [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang