16

2.3K 192 4
                                    

"Ya, aku psycho, sama sepertimu."

Suara yoongi dingin, ia mengatakan itu sambil masih bersandar pada tiang halte. Menatap lurus kearah seomi.

"Bukannya kalian pernah kenal lama? kau sungguh tidak tau jati dirinya?" ucapan taehyung yang tidak tau apa apa tak lantas membuat seomi beralih pandangan. Masih balas menatap yoongi. Fakta yang baru saja diketahuinya membuat gadis itu tersulut kembali mengungkap masa lalu.

Sedetik, raut terkejut gadis itu berubah.
"Itu benar, aku memang kurang mengenalmu eoh ?, wah, karna itulah kau membunuh ibuku bukan begitu?" ujar seomi bernada kebencian. Ia bangkit tanpa sadar, berdiri menatap yoongi remeh.

Yoongi membuang muka ke arah jalan raya yang nampak begitu sepi. Suasana yang benar-benar bagus untuk bertengkar.

"Dari dulu kubilang aku tak bersalah dalam kecelakaan ibumu,, tapi lihatlah sikap keras kepalamu itu, menuduhku hingga saat ini tanpa bukti yg pasti, membenci dengan alasan yang sama sekali tidak kau ketahui kebenarannya, kau terlalu mempercayai perkataan seomin, dasar bodoh" yoongi berujar dengan nada kecewa, kembali menatap seomi masih dalam posisi duduknya.

"Mwo?, bodoh? Kau bercanda? Bukti apa lagi yang kubutuhkan untuk membuktikan kau memang bersalah eoh? Seomin tak mungkin berbohong, dan awalnya aku memang berusaha mempercayaimu,tapi-"

"Tapi kau tak bisa percaya bahwa aku melihat ibumu mencoba membunuh ayahmu di mobil itu, itu yang mau kau katakan?" potong yoongi menatap seomi enteng.

Gadis itu terdiam sejenak. Menelan ludahnya kasar begitu mendengar pernyataan yoongi.

Lalu tepat sedetik setelahnya, sebuah mobil silver berhenti didekat halte. Sontak membuat ketiganya menoleh.

"Ah itu mobilnya sampai, berhenti bertengkar dan cepatlah masuk." taehyung yang sedari tadi hanya bisa menyimak celotehan seomi dan yoongi akhirnya bersuara, beranjak dari bangku halte lalu berlalu memasuki mobil.

Yoongi ikut beranjak, ia mendapat tatapan sekilas dari seomi sebelum gadis itu ikut melangkah memasuki mobil.

Yoongi tersenyum tipis, sedikit menghargai pertengkaran mereka barusan, karna itu pertama kalinya mereka saling berdebat setelah sekian lama.

"Jalan, pak." titah taehyung setelah yoongi terakhir memasuki mobil.

Mobil itu pun melaju. Membelah gelapnya jalanan.

"Taehyung-ah." suara yoongi memecah keheningan setelah beberapa menit mereka berangkat.

"Hm?" taehyung menjawab malas sambil menatap keluar jendela mobil.

"Kau kaya, kenapa tak pakai anak buahmu untuk mengantar kita ke sana?" tanya yoongi datar tanpa menoleh menatap lawan bicara. Mereka duduk berdua di kursi belakang, sedang seomi duduk di depan di samping kemudi.

Taehyung lalu melirik yoongi sebentar sebelum menjawab.

"Yoongi-hyung, kau tau aku tak suka pesuruh, lagi pula mafia akan mudah melacak kita jika pergi memakai properti pribadi." jelas taehyung dengan nada terseret. Namja itu tampak tengah menahan kantuk.

Selanjutnya tak ada komentar lagi dari yoongi, lantas membuat taehyung menoleh ke arah hyung nya itu.
.

.

.
Zzzzz..
.
.
.

Namja itu sudah jatuh tertidur.
Membuat taehyung menggeleng melihatnya. Ia kemudian memeriksa Seomi, yeoja itu juga tengah terpejam.

"Aissh, mereka baru saja bertengkar tadi lalu sekarang tertidur dengan begitu mudahnya, dasar ..." gumam taehyung lantas ikut memejamkan mata.

Psychoupple [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang