Deru hujan beradu dengan suara lari yang menimbulkan gemercik air berirama kasar. Lagi, taehyung berlari kencang menembus cuaca. Di belakangnya lima orang ahjussi berpayah mengejar.Beberapa saat lalu tepat saat mendengar namanya disebut oleh si detektif senior, taehyung dengan cepat membuka pintu dan berlari keluar.
Namja itu tahu, tak ada gunanya melawan para polisi, ia sungguh tak ingin mengurus itu dulu. Yang ada dipikirannya sekarang adalah seomi. Dimana dan apa yang terjadi pada gadis itu adalah pertanyaan yang harus segera ia pecahkan.
Dingin dan gelap, jalanan kota mulai tertinggal di kejauhan. Taehyung kembali memilih masuk dalam area industri dimana rumah-rumah penduduk berjejer dalam banyak kelokan jalan dengan lebar tak lebih dari 1,5 meter.
Gonggongan beberapa anjing penjaga di wilayah itu pun turut menghias adegan kejar-kejaran yang belakangan sangat sering taehyung lakukan. Bersama dengan para detektif itu tentunya. Entah kenapa membuat taehyung berpikir bahwa hidupnya terasa membosankan.
Berlarian di bawah hujan.
Biasanya hanyalah dramatisasi dalam sebuah film.Kontras dengan apa yang taehyung lakukan saat ini, dirinya sungguh berada dalam situasi nyata.
Namja itu berkali mengatur napas sementara kakinya terus melangkah menempuh hujan. Begitu pun pasukan di belakangnya, dalam bahasa taehyung para detektif sialan itu ternyata belum juga berhenti mengejarnya.
Juga meneriakinya dengan "Hei, berhenti !" atau "Jangan lari !".
Sungguh teriakan yang sia-sia, tak ada dampaknya sama sekali.Beruntung, di kelokan jalan yang ke tiga, taehyung bertemu dengan sebuah bangunan pabrik tua. Tanpa ragu ia masuk ke dalamnya, lalu bersembunyi di sebuah bangunan mirip pos jaga.
Sementara itu dapat didengarnya gerumun langkah kaki mulai menjauh. Namja itu menghela napas lelah dan lega.
Sekian detik berlalu. Ponsel yang masih terbenam utuh dalam kantong seragamnya bergetar. Sebuah notifikasi menampilkan empat pesan masuk terpampang di layar.
Unknow: 'fufufu, bukankah menyenangkan berurusan dengan aparat keamanan ? :)
Kuyakin kau cukup menikmatinya bukan?'Unknow: 'Oh ya, jika kau ingin tahu dimana bunga mawar berduri pujaanmu'
Unknow: 'maka datanglah ke sebuah kerajaan dimana para kebalhukum berada..'
Unknow: 'akan kuberikan sebuah pidato untukmu di sana'
Unknow: 'Semoga beruntung :)'
.
.
.
×××××××××
Bersamaan dengan itu..
Yoongi mendengar sayup suara derap lari banyak orang terdengar menjauh keluar dari ruangan.
Dari situ ia berpikir bahwa situasinya mungkin sudah aman. Lagipula amat menyesakkan berada di bawah ranjang. Namja itu ingin segera pergi.
Ia melangkah keluar dari kamar seomi.
Kosong.
Benar-benar tak ada orang lagi.
Yoongi akhirnya menuju pintu utama apartemen. Membuka pintu lalu mengendap keluar dari sana.
Hatinya tenang hingga sebuah teriakan seseorang memergokinya dari sisi kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychoupple [COMPLETED]
Fanfiction. Kau harus memilih satu diantara dua orang psycho, sedangkan kau sendiri juga seorang psycho. Lalu.. Terjebak dalam permainan gila dunia mafia, juga cinta. Tak ada jalan melarikan diri. . (𝐒𝐞𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐢𝐡𝐚𝐩𝐮𝐬, 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 �...