24

2K 158 5
                                    

Author PoV

"SELAMAT DATANG, WAHAI PARA MAFIA TERHORMAT, SENANG BISA MENYAMBUT KALIAN."

Begitulah ucapan selamat datang dari taehyung. Suaranya menggema keseluruh ruangan lantai satu yang gelap gulita.

Ada sekitar lima belas orang mafia yang masih berdiri di depan pintu masuk. Mereka menyalakan senter, bersiap masuk ke dalam sana. Satu orang dari mereka memimpin di depan, seorang pria berusia tiga puluhan, berambut gondrong, sebuah rokok diisap nikmat olehnya, dan ia bahkan membawa pemukul kayu. Tampak siap memulai perang.

Dibawah pimpinan si gondrong itu, mereka semua mulai berjalan memasuki gedung. Beberapa dari mereka membawa senter, menyorot sekitar sambil mencari keberadaan taehyung.

"KELUAR KAU BOCAH BRENGSEK!, KATAKAN DIMANA NONA KAMI!" teriak si gondrong tak kalah nyaring dari taehyung sebelumnya. Nadanya persis seperti seorang ketua gangster.

Taehyung tersenyum di kegelapan,
"Kenapa buru buru? Kita bahkan belum buat kesepakatannya, bagaimana bisa aku menyerahkannya begitu saja." taehyung hanya menampakkan suaranya. Bersembunyi di balik tiang besar.

"APA MAUMU HAH? KATAKAN SAJA DAN AKAN KUPASTIKAN KAU MENERIMANYA."
ujar si gondrong menegaskan.

"Kau membawa banyak pasukan, untuk itu terlebih dahulu aku ingin memastikan tidak ada dari mereka yang membawa pistol atau semacamnya."

Mendengar itu si gondong menyipitkan mata, masih belum berhasil menemukan batang hidung taehyung.

"Tidak ada, tidak ada dari mereka yang membawa senjata api, aku sudah memenuhi syaratmu, sekarang keluar dan serahkan keinginanku!"

'Drap'

Langkah taehyung keluar dari persembunyiannya, berdiri tepat di depan tangga. Entah sejak kapan, wajahnya sudah ditutupi masker hitam, juga sebuah topi dengan warna senada.

"Nona kalian ada di atas, lewati aku jika ingin mengambilnya." ucapnya percaya diri. Secara tidak langsung ingin memulai pertarungan.

Sorotan cahaya senter sontak mengerubungi taehyung. Para mafia itu tampak tak takut melihatnya, justru menatap taehyung dengan mata dingin mereka. Satu dari mereka hendak melangkah maju, tapi tangan si gondrong menghalangi.

"Baiklah, biar kulihat kemampuanmu."
Katanya, lalu mulai berjalan ke depan.

Taehyung menampilkan smirknya. Menunggu si gondrong tiba di hadapannya.

Saat pak tua itu sampai, tanpa aba aba ia mengayunkan pemukul kayu kearah taehyung, namun dengan gesitnya namja itu menghindar, ia lalu mengeluarkan pisau kecil andalannya.

Duel dimulai.

Si gondrong mencoba memukul taehyung berkali kali, namun berkali kali itu juga ia menghindar dengan mudahnya,

Walau hanya diterangi beberapa cahaya lurus senter. Keduanya nampak sangat lihai berduel dalam ruangan minim cahaya.

.

Hingga beberapa lama sejak duel itu berlangsung, si gondrong nampak kelelahan menyerang menghindar, saat itulah taehyung mengambil kesempatannya.

Dalam satu gerakan, pisau kecil mendarat tepat di leher pria tua itu, darah seketika mencuar keluar dari sana, taehyung menusuk tepat di urat lehernya.

"Kau..." gumam si gondrong dengan suara tercekat, memandang taehyung dengan mata melotot. Pisau itu belum lepas dari lehernya.

"Selamat tidur, ahjusshi." ucap namja itu, mengangkat satu sudut bibirnya. Lalu tanpa aba aba mencabut pisau kecil miliknya.

Psychoupple [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang