10. Buket Mawar Merah

67 19 0
                                    

Bunga adalah ekspresi cinta yang mudah dan fasih pada saat kata-kata terasa canggung dan tidak cukup.
~ Lynn Coady


Mira
................................

Aku baru saja keluar dari gerbang rumahku ketika melihat seorang anak laki-laki yang masih kecil tersenyum dengan manisnya kepadaku sembari membawa sesuatu dibalik punggungnya.

"Apa ada yang sedang kau cari?" tanyaku pada anak itu sembari menutup gerbangku.

"Ini untukmu," ucapnya ceria membuatku menolehkan wajahku lagi kearahnya dan menemukannya tengah menyodorkan sebuket mawar merah yang indah.

"Apa? Bu.. Bunga ini untukku,"

"Ya," ucap anak itu dengan sangat cerianya. Membuatku bertanya-tanya apakah ia salah mengirim atau salah orang. Karena.. Bila bunga itu memang ditujukan untukku. Ya.. Aku tidak tahu saja siapa yang memberikannya. Tidak ada pria yang cukup dekat denganku untuk memberikanku sebuah bunga. Atau jangan-jangan bunga ini pemberian dari....

Belum sempat aku berpikir anak itu mengambil tangan kananku hingga terjulur kearahnya dan meletakkan buket itu didalam genggamanku, lalu menutup genggaman tanganku yang berisi buket tersebut dan lari sekencang-kencangnya. Membuatku yang masih terperangah lupa menanyakan siapa pengirimnya. Masih dengan kebingungan yang melandaku. Akupun memutuskan untuk terus berjalan.

Hei, ada kartu kecil ternyata dibuket ini. Dan, tanpa menunggu lebih lama akupun segera membaca surat tersebut.

Bila aku harus memilih satu masa diantara pagi, siang, sore, dan malam. Maka.. Malamlah yang akan kupilih.. Namun.. Malamlah yang paling gelap, paling dingin, paling sunyi dan paling berbahaya.. Aku tahu.... Namun.. Bila malam adalah satu-satunya waktu dimana aku bisa menghabiskan banyak waktu bersamamu... Baik dalam khayalan maupun mimpi-mimpi indahku. Maka, aku bahkan sanggup untuk memerangi semua kegelapan, kedinginan, kesunyian, dan bahaya apapun itu hanya agar aku bisa selalu bersamamu... Ya.. Bersamamu.. Malamku, Miraku, Mateku.

Astaga.. Bunga ini benar-benar ditujukan untukku!!

................................................................

Kini aku berada distasiun. Lebih tepatnya tengah menunggu wanita dihadapanku mengambil sesuatu. Awalnya, setelah mendapatkan karcis yang kubutuhkan dan mendapatkan kembalian ia memintaku tuk menunggu sebentar. Entah apa yang ingin ia sampaikan. Sembari menunggunya akupun mulai berpikir kembali. Hmm, kira-kira siapa pemberi bunga rahasia ini, ya? Sungguh, aku baru tahu bahwa aku memiliki penggemar rahasia.

"Ini untukmu."

"Apa?"

"Terimalah," ucap seorang wanita dalam loket tempatku membeli karcis tersebut sembari tersenyum manis dan menyodorkan sebuket mawar merah. Lagi. Aku yang benar-benar masih belum pahampun mengambil buket tersebut dan keluar dari antrian untuk menunggu kedatangan keretaku.

Sesampainya aku disalah satu kursi tunggu. Akupun terduduk disana sembari menunggu kedatangan keretaku dan mengamati bunga-bunga ini lagi. Dan, seperti dibuket pertama. Dalam buket keduapun terdapat kartu ucapan yang ditinggalkan. Dan, tentu saja.. Dengan ragu-ragu akupun mulai membaca isi kartu tersebut.

Jantungku selalu berdetak. Berdetak dengan keras. Menjadi tanda bahwa aku masih bernafas. Namun.. Kehadiranmu membuat detakan ini menjadi semakin kuat dan dipenuhi oleh desiran yang menggetarkan jiwaku. Membuat detakanku yang sebelumnya datar ini terasa menjadi lebih hidup. Membuat sensasi detakanku yang sebelumnya biasa dan tanpa makna menjadi terasa lebih berwarna. Menjadi bukti bahwa tubuhku sendiripun tidak bisa mengingkari betapa pentingnya kehadiranmu dalam hidupku.

Perubahan Sang Beta (Belum Di Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang