Aku bingung harus menuliskan awal yang seperti apa untuk mengisi ke kosongan dalam lembar ini. Apakah aku harus memulai dengan sebuah kata kiasan atau sebuah curhatan?
Sepertinya pikiranku sekarang lebih menjuru pada curhatan, ada banyak beban dalam pikiran ku saat setelah aku merasa ada perubahan dalam warna kehidupan ku. Namun sayangnya aku tidak tahu apakah ini memberi warna cerah atau justru warna gelap yang akan lebih memperburuk warna ku sebelumnya.
Haruskah aku memulai untuk menjelaskan apa yang ku maksud? Aku terlalu takut merangkai namanya dalam catatan ini, karena aku merasa dia yang sempurna tidak pantas masuk dalam catatan cacat seperti ini.
Dia memang sempurna, bahkan setiap orang yang kutemukan adalah orang yang sempurna dibanding aku. Tapi yang ku tanyakan sampai saat ini adalah apa tujuan utamanya untuk datang dalam kehidupan ku? Apakah yang dia ucapkan benar? Tapi dengan cepat aku tidak mempercayainya, karena menurut ku, aku tidaklah pantas untuk dikagumi.
Aku hanyalah gadis biasa yang tidak memiliki kehidupan, tidak memiliki warna dan tidak memiliki harapan. Dan dengan tiba tiba dia datang dengan membawakan warna baru dalam hidupku? Ah aku tidak pantas menerima itu. Toh aku pun tidak suka caranya, aku sampai saat ini hanya mengaguminya sebagai seorang yang memiliki keahlian dalam merubah ekspresi dengan cepat.
Dan ya, aku baru menyadari kenapa dia memiliki keahlian dalam hal seperti itu. Faktanya dia adalah seorang mahasiswa Fakultas Kesenian, jadi wajar jika dia ahli dalam bidang itu, apalagi dengan bakatnya dalam photography. Jadi tidak ada yang perlu aku pikirkan lagi dengan keahlian nya.
Dan satu lagi yang menjadi pertanyaan ku yang belum terjawab, apakah memang benar dia mengagumi ku? Lebih? Atau tidak?
Jika lebih maka aku akan pergi, dan jika tidak mungkin saja aku masih bisa bertahan sementara.
Musim Semi, 27 April 2015
Sherly
(H-23r)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sherly
Short Story[COMPLETE] Terkadang jika kita terlalu menikmati hidup, kita lupa dengan akhirnya. Maka dari itu, aku tidak pernah mau menikmati apa itu hidup dan apalagi jika mengetahui akhirnya. Aku terlalu sibuk jika untuk menikmati hidup, masih banyak hal yang...