Bagian 21

272 11 0
                                    

Kehidupan ku seakan menghilang dan tidak ada artinya selama 3 hari ini. Jalan ku sudah tidak menentu sekarang, bagaikan seorang anak ayam yang tertinggal oleh induknya. Kehidupan ku lebih buruk dari sebelum saat aku belum mengenalnya.

Aku tidak pernah letih untuk mencari dan menunggu kembali kehadirannya. Sugguh, aku tidak bisa jika harus berdiam diri saja. Mungkin sudah lebih dari 5 kali aku mengunjungi rumahnya dalam sehari, tapi entah kenapa selalu saja rumah itu kosong bak tak berpenghuni. Sudah juga aku mencari tau ke berbagai sumber, tapi tetap saja hasilnya nihil.

Sherly, kau kemana? Sungguh aku sangat mengkhawatirkan mu! Kenapa kau tiba - tiba menghilang seperti ini? Kenapa kau sekarang jarang masuk ke kampus sejak dari 3 hari yang lalu? Apa yang sedang kau lakukan? Apa yang sedang kau alami? Aku sungguh tidak mengerti denganmu. Aku mencintaimu Sherly dan jangan buat aku semakin takut.

Semua pertanyaan dan pernyataan semakin bertebaran di pikiran ku, sesekali aku tersenyum pilu saat melihat potret dirinya yang selalu tersimpan di dalam kamera ku. Tidak pernah aku berniat menghapus semuanya kecuali dia yang menyuruh. Dan saat aku semakin melihat setiap potret yang aku ambil, semua memori pada saat itu kembali datang. Andai aku bisa memutar waktu, mungkin aku masih bersamanya sekarang.

Tapi sayangnya itu tidak akan terjadi, dan kenyataannya dia menghilang sekarang. Dan bodohnya lagi kenapa aku merasa beban tugas kuliah ku semakin menumpuk akhir - akhir ini hingga aku sedikit kelimpungan untuk membagi waktu. Dan itu adalah bukti sekarang aku seperti kehilangan pegangan hidup.

Mungkin jika dia masih ada disini bersamaku, menemani ku mengerjakan tugas selagi dia melukis. Aku tidak akan merasa kelimpungan dan akan merasa diberikan kemudahan.

Tapi sekarang dia hilang, bak seorang bidadari yang dilarang oleh ratu nya untuk tidak boleh pergi kemana pun dan aku disini berperan sebagai pangeran di sebuah negeri lain dan mencintai bidadari seperti dia namun kita harus terkurung satu sama lain dan tidak boleh untuk dipertemukan. Itu menyakitkan.

Seperti itulah yang aku rasakan, merasakan bahwa dia seakan tengah memanggil ku dan tersenyum kepadaku tapi kita tidak bisa saling bertemu.

Aku menghela nafas dalam mencoba menghirup udara hangat pagi ini di bawah pohon rindang tempat aku mulai memberanikan diri untuk berkenalan dengannya. Tempat ini mungkin akan menjadi tempat yang akan paling sering aku kunjungi. Karena jika aku datang kesini, seakan dia selalu berada di samping ku saat ini.

Kau tau Sherly, cintamu adalah candu ku dan kehilanganmu adalah patah hati terbesar ku.

♡♡♡

Tbc.

SherlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang