Bagian 19

260 10 0
                                    

Setelah kejadian kemarin di saat dia menghilang tiba - tiba aku menjadi semakin was - was dengan Sherly. Aku takut jika dia meninggalkan ku lagi, itu membuat ku semakin penasaran. Aku takut jika terjadi apa-apa padanya.

Dan hari ini aku tengah menunggu dia di depan gedung fakultas sains. Aku tadi tidak pergi bersamanya, karena hari ini aku ada jadwal kampus jam 7 pagi, sedangkan dia ada jadwal kampus jam 10 siang. Aku dengan dia sudah berjanji untuk bertemu di depan gedung fakultas nya saat sudah jadwal kampus kita sama - sama selesai.

Aku masih setia menunggunya, hingga aku tidak menyadari aku sudah menunggunya selama 3 jam. Pikiran ku semakin tidak karuan saat menunggu dia, aku ingin sekali menghampiri ke kelasnya. Tapi aku takut mengganggunya yang masih melanjutkan kelas.

Aku bingung harus tetap menunggu atau menghampirinya. Baiklah aku lebih memilih opsi kedua. Tidak peduli jika aku mengganggu nya yang sedang belajar, setidaknya aku sudah tenang saat sudah melihat dia.

Aku mengambil langkah panjang menuju ruang kelas Sherly, dan mataku membulat saat melihat di dalam ruangan kelas itu kosong. Tidak ada seorangpun didalamnya, dan yah pikiran buruk itu menghampiri ku tentang dimana dan bagaimana keadaan Sherly.

Aku sudah mulai khawatir saat kejadian kemarin, saat aku menemukannya dia baru saja keluar dari toilet dengan wajah pucat pasi. Aku sangat khawatir, hingga membawa kekhawatiran itu menjadi ketakutan yang amat sangat dalam.

"hei, kau sedang apa?"

Aku memandang ke asal suara, dan betapa leganya aku saat melihat seseorang yang sedang bertanya denganku saat ini.

"kau kemana saja? Aku menunggu mu dan mencarimu sedari tadi."

"maafkan aku jika sudah membuat mu menunggu, tadi aku sedang di suruh dosen Kim untuk membantunya membereskan file."

Aku bernafas lega sekarang saat sudah mendengar penjelasannya. Entah kenapa aku masih merasakan takut di dalam benakku tentangnya, dia akhir - akhir ini sering menghilang bukan? Dan kembali dengan menjawab 'aku tidak apa - apa'.

"kau tau, aku letih menunggumu dan aku takut saat melihat mu tidak ada di kelas."

Aku menatapnya dan entah kenapa aku melihat sebuah sirat di matanya, tapi aku tidak mengerti itu.

"takut?"

"ya, aku takut kau pergi dariku dan menghilang lagi seperti kemarin--"

"kalau begitu, pergi dan menjauh dariku agar kau tidak takut lagi."

Mataku membulat saat dia tiba - tiba menyela dan berucap seperti itu. Apa maksudnya, bahkan di saat dia menghilang saja aku takut. Bagaimana jika aku harus menjauh darinya.

"di saat kau menghilang saja aku takut, apalagi di saat aku mau menjauh darimu."

"baiklah, kalau begitu aku menyuruh mu untuk menjauh dariku dan jangan dekati aku lagi agar kau tidak takut di saat aku menghilang."

♡♡♡

Tbc.

SherlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang