Bagian 1

3.8K 112 8
                                    

Pandanganku terus menyebar luas memandangi setiap gambar yang terukir di atas sebuah kanvas putih hingga membuatnya menjadi berwarna. Banyak sekali gambar yang terlihat biasa tetapi memiliki arti yang sungguh luar biasa.

Berbagai macam ukiran tertata rapih di sebuah gedung yang sudah di dekor senyaman mungkin dan serapih mungkin agar nyaman dipandang. Terlihat sekali jika gambaran itu dibuat oleh seseorang yang sangat ahli dalam membuatnya. Setiap sisi dan warna yang dipadukan sangatlah indah.

Aku merasa takjub setiap datang ketempat ini, tempat yang sangat aku sukai dan tentunya tempat yang paling nyaman untukku mengistirahatkan pikiran tatkala aku telah letih menjalani hidup dengan berbagai tugas skripsi yang membuat kepalaku rasanya ingin pecah.

Entah kenapa setelah aku melihat berbagai karya luar biasa ini, aku merasa seperti banyak mendapat berbagai dukungan melalui arti yang tersirat di dalam lukisan tersebut.

Tempat ini terkadang ramai terkadang sepi, tapi aku lebih suka keramaian dibanding sepi. Karena aku sangat suka melihat beberapa orang yang berkumpul dan berbincang hangat tentang setiap lukisan di tempat ini.

Apalagi jika ada seseorang yang tengah mengkritik sebuah karya seni, dengan adanya kritikus seni aku jadi merasa seperti dibantu juga olehnya bagaimana cara menjadi seniman terbaik, bagaimana cara membentuk setiap garis agar terlihat lebih artistik, dan bagaimana cara menyimpan sebuah arti yang luar biasa di dalam sebuah gambaran sederhana.

Aku ingin sekali seperti mereka yang membuat karya seni luar biasa dan bisa menjualnya hingga mendapatkan pundi-pundi rejeki yang membuat mereka menjadi terkenal hanya dengan sebuah karya sederhana namun memiliki arti yang luar biasa.

Namun sayangnya ini hanyalah sebatas hobiku, hobi yang membawa ku mengenal berbagai warna hingga bisa menyatukannya menjadi warna baru yang lebih indah. Seni adalah hobi ku tapi pendidikan jauh lebih penting menurutku, karena hobi ku kalah dengan cita - cita ku dimana aku ingin lulus menjadi sarjana master dan menjadi dosen sains disebuah Universitas Internasional.

Terlalu tinggi bukan? Tapi itulah yang aku impikan. Seseorang pernah mengatakan, gapailah mimpimu sampai ke negeri China. Tapi sayangnya aku ingin menjadi dosen di Universitas terkemuka di Amerika, bukan di China.

Sudahlah, aku sekarang bercermin saja dulu. Aku saja masih mengeluh jika dikasih tugas yang banyak oleh dosen, sedangkan aku mempunyai cita - cita menjadi seperti dirinya. Itu terlalu lucu menurut ku, membayangkan bagaimana mungkin aku bisa menggapai cita - cita ku. Apalagi jika harus dihubungkan dengan takdir dan kenyataan, rasanya aku ingin pergi lebih cepat.

♡♡♡

SherlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang