Bagian 20

312 9 0
                                    

Nafas ku memburu mencari keberadaannya yang tiba - tiba saja menghilang saat setelah dia mengucapkan kata yang membuat hatiku seakan tertusuk ribuan duri yang sangat tajam. Aku sungguh tidak menyangka jika dirinya akan berkata seperti itu dan aku juga tidak mengerti apa maksud dari ucapannya.

Aku sungguh tidak ingin jika harus kehilangannya, aku menyayangi dia, mencintai dia, dan ingin selalu ada bersama dia. Aku tidak akan pernah berniat menjauh darinya, dan kalaupun dia menyuruh ku untuk menjauh itu tidak akan pernah aku lakukan. Cukup ibuku saja yang aku relakan dia pergi, asal jangan Sherly yang harus pergi meninggalkanku.

Hidupku sudah cukup monoton tanpa adanya sebuah cinta dan kasih sayang, dan karena dia aku bisa kembali merasakan apa itu cinta dan kasih sayang.  Aku mencintainya tapi aku tidak pernah berniat untuk memaksa lebih atas hubungan ini, aku hanya ingin ini berjalan dengan sendirinya asal aku selalu bersamanya. Tapi aku tidak pernah mengharapkan ini, dia berkata seperti itu seakan hanya dia yang tidak tersakiti disini.

Semua pikiran ku bercampur menjadi satu, dan sampai akhirnya aku tidak bisa berpikir secara jernih. Aku terus mencari kemanapun di setiap ruangan di gedung ini, tidak peduli dengan orang yang banyak memberi ku sumpah serapah. Persetan dengan ucapan mereka yang terpenting adalah aku dapat menemukannya.

Mataku memicing saat melihat siluet seseorang yang berlari keluar dari suatu ruangan, dengan cepat aku langsung berlari ke arah siluet tersebut.

"hei! Sherly! Berhenti! Janganlah seperti ini! Aku mencintaimu!"

Aku terus berteriak meneriaki dia yang sekarang sudah terlihat jelas di depanku dengan langkah cepatnya yang terlihat gelisah. Aku melihat rasa ketakutan dalam dirinya, tapi aku tidak tau kenapa dia malah seperti ini.

"hei Sherly! Ku mohon berhentilah! Ja--"

Bruk

Ah sial, kenapa dalam keadaan seperti ini malah aku yang kena sial? Kenapa juga aku harus tidak sengaja menabrak tong sampah di depan ku. Bodo kau Bagas! Dan sekarang yang aku lihat adalah dia sudah menghilang dari pandanganku.

"tong sampah sialan!! Kau lihat! Sekarang dia menghilang dan aku kehilangan jejaknya!!"

Persetan dengan orang yang melihat ku bingung karena aku marah - marah dengan benda mati tersebut. Aku memang seperti ini jika sedang terburu - buru, apapun yang menghalangi ku sekalipun itu benda mati aku akan tetap memarahinya. Bodoh memang.

Aku langsung berlari melewati jalan dimana terakhir kali aku melihat Sherly yang berlari menjauh. Dan langkah ku terhenti saat melihat tiga koridor dengan arah yang berbeda di depan ku. Ah sepertinya kesialan datang kepadaku hari ini.

"akkhh! Shitt! Kenapa ini harus terjadi? Aku mencintaimu Sherly! Jangan seperti ini, aku tidak mau kehilangan lagi!"

Aku frustasi sekarang. Entah aku tidak tau apa yang harus aku lakukan setelah ini. Jangan buat aku menjalani niat ku sebelumnya Sherly. Apa dia ingin melihat ku mati mengenaskan karena telah menjalani niat ku sebelumnya?

♡♡♡

SherlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang