Chapter 4~Harinya

136 12 42
                                    

Rencana kami pun akan siap, gue dan yang lainnya sudah menyiapkan semua nya jauh sebelum hari H.

“Ayo yang laki-laki nyiapin tenda plus panggangannya yang ciwi-ciwi biar siapin peralatan masak sama bahan-bahan BBQ-nya.” Seru Reyhan sambil mengangkat beberapa tumpukan tenda.
“Ok.” Serentak menjawab

Semuanya tengah sibuk dengan urusannya sendiri dan tidak sadar bahwa langit telah membakar diri, rona jingga senja menghiasi langit.

Semua terhenti dari pekerjaannya. Semua fokus menatap magic hour indah sore ini.

Jack yang sedari tadi berdiri disamping Pita, tiba-tiba menggenggam erat tangan Pita. Pita pun mulai mengeratkan genggamannya itu.

“Ta, gue harap tuhan menghentikan waktu ini agar gue bisa menatap magic hour tenang bersama lo.” Ucap Jack lirih.

Gue harap Jack. Jawab Pita dalam hati.

“Ya Jack magic hour lukisan abstrak karya tuhan yang pasti akan hilang karena yang indah tak akan bertahan lama.” Ucapnya Sendu.

Mereka berdua yang terlarut dalam senja yang menenangkan tidak sadar bahwa dibelakang mereka ada si Rey yang berniat mengagetkan.

Dyarr

Jack dan Pita yang terlonjak kaget dan refleks melepaskan genggamannya  itu langsung menunjukkan wajah kesal nya.

Ck...Eh dasar lu upil komodo ganggu aja.” Pekik Jack dengan nada kesalnya.
“Abisnya lo sih asyik berduaan mulu, yang lain pada kerja lo malah enak-enakan disini.” Timpal Rey pada Jack.

Jack yang hanya berdecak kesal pun langsung melengos ke arah belakang menyiapkan lampu disudut rooftop itu.

*~*~*~

Semua berlalu-lalang dibagiannya masing-masing, Pita dan Cara membakar sosis dan beberapa daging, Key dan Andra sibuk mempersiapkan tikar untuk acaranya nanti, Shilla dan Mahesa membuat jus dll.

Rey dan Jack yang tidak ada kerjaan mulai mengganggu gue dan Cara yang sedang asyik bermain dengan panggangan.

“Hei cantik.” Sapa Rey sambil menoel pipi Cara.
“Apaan si Rey jyjyq gua.” Jawab Cara berderik geli.

“Ahem Ahem roman-romanya ada Yang jatuh cinta nih.” Pekik Pita menggoda Cara.
“Iya nih ada yang udah menabur benih-benih cinta cuy.” Jack yang ikut menggoda.

Cara hanya berdecak kesal sambil mengibaskan kipasnya sangat kencang.

“Eh mongkey pelan-pelan napa.” Ujar Rey menonyor kepala Cara pelan.
Cara yang hanya diam dan memegangi kepalanya yang di toyor Rey.

“Ta ikut gue yuk duduk disana jangan disini takutnya kita gangu mereka.” Pinta Jack sambil menunjuk Rey dan Cara dengan dagu.
“Ok Jack.” Jawabku dengan senyum manis di wajahku.

Jack yang menyisipkan jari tangannya ke tanganku lalu menggenggamnya erat dan Pita pun tak melepaskan pagutan tangannya karena memang udara malam sangat dingin.

‘Andai Jack kalo lo kaya gini terus ke gue, betapa senangnya gue.’ Gumam Pita dalam hati.

“Hello lo ga mau duduk?” Tanya Jack membuyarkan lamunan Pita.
“Hah.” Jawab Pita kaget.
“Udah sini ayo duduk.”
Pita yang menjawab dengan senyuman pun menuruti permintaan Jack lalu duduk disampingnya.

Jack meraih sebuah gitar disebelahnya lalu menyanyikan sebuah lagu untuk Pita.
“Gue boleh nyanyi?”
“Boleh lah.”

Jack yang mulai memetikan senar gitarnya dan memulai menyanyikan sebuah lagu.

“Hei yoo.... kalo nyanyi ajak-ajak napa.” Ucap Key mengganggu Jack yang akan menyanyikan lagu.

“Aelah lu mah ganggu aja.” Jawab pita kesal.

Ting ting ting

Suara ketukan piring menghancurkan keheningan.

“Makanan dateng.” Ujar Rey sambil membawa nampan dengan gagah dan Cara yang mendampingi disampinnya.
“Wihhh udah siap nih.” Shilla menjawab dengan senyuman.
“Serbu...” Ucap Andra.

Tidak menghabiskan waktu lama tiba-tiba makanan itu raib.

“Eh gaes gue kenyang nih tidur yuk.” Pinta Cara sembari memegangi perutnya.
“Cusss.” Jawab Key singkat.

*~*~*~

Setelah acara BBQ-an itu selesai mereka semua beranjak tidur di camp-nya masing-masing. Malam ini sangat dingin membuat Pita sulit memejamkan matanya. Dia yang beranjak dari tidurnya lalu meraih jacket tebalnya dan keluar dari camp tersebut. Pita mendapati anak laki-laki yang hanya duduk-duduk sambil memakan camilan yang ada.

“Kalian kenapa ga tidur?” Tanya Pita yang sontak membuat meraka kaget.
“Sengaja aja.” Jawab Andra cuek.
“Kita emang rencana ga tidur Ta ya itung-itung jaga malam takutanya ada sesuatu yang tidak diinginkan.” Lanjut Rey sambil mengunyah kacang didepannya.

Aku yang hanya menjawab Rey dengan kata 'oh' itu membuat malam ini kembali sunyi. Angin yang berhembus membuat tubuhku bergetar kedinginan.

“Lo kenapa ga tidur Ta?” Tanya Mahesa Pada Pita yang sedari tadi hanya bengong.
“Hah.. gue ga bisa tidur sa.” Jawab Pita apa adanya karena emang dia ga bisa tidur entah kenapa.

“Ntar lo masuk angin lo, gih cepet tidur.” Ujar Rey dengan nada ngusir.
“Ck...Gue ga bisa tidur Rey, udah coba gue meremin tapi tetep aja ga bisa.” Ucap Pita kesal.
“Ta, tidur sana gih ntar lo sakit, gue ga mau lo sakit.” Sahut Jack halus.

Pita yang semula diem langsung mendongakkan kepala mendengar ucapan Jack yang tadi terlihat acuh.

“Iya deh.” Jawab Pita pasrah.

Pita yang langsung melengos masuk kedalam camp sembari melirik benda yang melingkar ditanganya yang telah menunjukkan pukul 23.30 .

Pita mencoba memejamkan matanya pun akhirnya tertidur pulas hingga malam berganti waktu sang mentari memancarkan sinar nya.

*~*~*~

Pengenalan :: School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang