Chapter20~Kebosenan

34 5 0
                                    

Typo bertebaran
Harap maklum:)
Enjoy gaes:)

*~*~*~

“Lo sayang ngga sama gue?!”

Deg

Cara memandangi wajah Rey lekat-lekat. Pertanyaan apa itu? Itu truth apa pertanyaan biasa.

“Itu truth nya. Lo harus jawab.” Ujar Rey masih dengan smirk yang menakutkan menurut Cara.

Sementara teman Cara yang lain hanya bisa menahan tawa. Rey memang ga modal. Nyatain perasaannya dengan suasana seperti ini. Ga romantis. Dirumah orang lagi.

Cara berusaha menahan debaran jantungnya yang berdetak melebihi normal. Mau tidak mau Cara harus menjawab pertanyaan Rey.
“Ehmm gue ehmm--”
“Am em am em cepetan jawab elah yang nunggu dah lumuten nih.” Potong Key kesal.

Cara menarik nafas panjang berharap ia tak salah menjawab.
“Iya gue sayang sama Rey.” Jawab Cara lirih namun semuanya masih mendengar.

Rey tersenyum atas jawaban Cara. Sesuai presiksi. Rey memutar duduknya menghadap Cara lalu meraih kedua telapak Cara. Cara terlonjak kaget atas perlakuan itu. Debaran jantung Cara semakin menggila.

“Kalo lo sayang sama gue, lo mau ngga jadi pacar gue?” Ucap Rey tulus dengan tangan masih menggenggam tangan Cara erat.

Hah?
Teman-teman Cara hanya melongo mendengar pernyataan Rey. Dasar Kadal (KagakModal).

Cara masih terpaku mencerna setiap kata yang diucapkan Rey.
Kalo lo sayang sama gue. Lo mau ngga jadi pacar gue?”. Seriuskah ucapan Rey itu.
“Gue serius Cara, jawab yah sesuai kata hati.” Ucap Rey yang seakan tau isi hatinya.

Cara bingung harus menjawab apa. Disatu sisi dia memang sayang sama Rey. Disisi lain dia takut sakit hati. Rey dia kan salah satu playboy disekolah. Bisa-bisa Cara juga dicincang oleh fans Rey.

Tuhan bantu Cara tuhan!’ Pintanya pada tuhan.

Rey masih memandang manik hitam milik Cara. Rey berharap Cara menerima cintanya. Meski memang dia tidak merencanakan ini. Sungguh ini dadakan. Tidak direncanakan. Tapi semua perasaan yang diutarakan Rey semuanya benar. Tidak ada rasa kebohongan. Memang Rey mulai jatuh hati pada Cara sejak Cara bisa menarik perhatiannya. Manis dan Cantik. Pintar pula. Dia juga pandai membuat Rey nyaman saat didekatnya. Meski kadang ia bersikap dingin.

Sementara Cara belum bisa menjawab apa-apa. Masih diam terpaku. Dia sangat takut sekaligus bingung.

“Cara. Gue serius sama ucapan gue. Gue sayang sama lo. Gue bahkan udah jatuh cinta sama lo. Gue mau lo jadi pacar gue. Will you be my lover?” Ucap Rey sekalagi untuk menyakinkan Cara.

Cara menelusuri setiap sudut wajah Rey. Mencari sebuah titik kebohongan. Namun nihil tidak ada raut kebohongan disana.
Senyum Cara pun mengembang.
I will.” Jawab Cara lirih.

Rey sangat bahagia atas jawaban Cara. Rey langsung memeluk Cara. Memberi kehangatan ditubuh Cara. Sekarang Cara baru berani membalas pelukan Rey. Mereka berpelukan cukup lama. Sehingga membuat teman-temanya sedikit jengah. Mereka berpacaran tak tau kondisi.

“Ehmm!?” Deheman Jack membuat dua sejoli memandang ke arah Jack tapi tidak melepas pelukannya.
“Yang udah pacaran mah bebas yak peluk-peluk?!” Sindir Mahesa.

Sementara Pita dkk sebenarnya sudah mengetahui perasaan Cara setelah insiden Rey mengajak Cara menginap diApartnya. Mulai dari situ Cara merubah sikapnya terhadap Rey. Cara menjadi tidak cuek dan dingin lagi. Hal itu juga terlatarbelakangi Cara yang selalu berdebar hebat saat berada didekat Rey. Hingga akhirnya Cara memantabkan pikirannya bahwa ia mencintai Rey.

Pengenalan :: School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang