Chapter26~Nyeremin

10 2 0
                                    

*typo bertebaran

Enjoy gaes:)

*~*~*~

Jawaban dari Pita tadi tetap tidak membuat hati Arsen tenang. Arsen tau jika Shilla dan Mahesa hanya sebatas teman. Tapi menurut Arsen, Shilla sudah menaruh hati pada Mahesa. Bukan apa-apa hanya saja Arsen takut jika Shilla disakiti oleh Mahesa. Arsen memang suka gonta-ganti pasangan tapi ia tak sanggup jika harus melihat adiknya disakiti oleh laki-laki seperti dirinya.

Saat ini Arsen tidak masuk ke kelasnya. Ia memilih pergi ke warung belakang sekolahnya bersama teman-temannya. Padahal Arsen sejak naik kelas XII ia sudah jarang membolos tapi tadi dia yang mengajak teman akrabnya *Dio dan Evan.

“Lo kenapa heh?” Tanya Dio sembari menyodorkan kaleng soft drink kepada Arsen.
Arsen tak menjawab tapi ia menerima uluran kaleng tersebut. Lalu ia menenggak isinya setangah.

Arsen memejamkan matanya menyandarkan kepalanya diatas kepala kursi. Arsen berniat menanyakan tentang Mahesa barang kali mereka tau sesuatu tentang dia. Arsen menegakkan badannya menatap serius kearah kedua temannya.

“Kalian kenal Mahesa nggak?” Tanya Arsen tak mengalihkan pandangannya.
“Mahesa anak mana?” Evan berbalik tanya.
Ck! Mahesa anak kelas XI-IPA 3.” Jawab Arsen kesal.

Dio dan Evan terdiam sebentar untuk berfikir. Dan akhirnya mereka tau siapa yang dimaksud oleh Arsen.
“Oh iya gue tau. Mahesa yang suka dibicarain anak alay kelas kita itu lo Di.” Ujar Evan.
“Oh anak itu, yang kelakuannya sebelas dua belas sama si Arsen kan?”
“Iyop bener banget.”

Percakapan antara Dio dan Evan ada yan ganjil. Mereka berdua seolah mengenal siapa Mahesa.
“Maksud kalian?” Tanya Arsen bingung karena dia disamakan dengan Mahesa.

Keduanya malah terkekeh dengan ucapan Arsen. ‘Apanya yang lucu?’ Batin Arsen.
“Woy maksud kalian apa?” Tanya Arsen sekali lagi dengan nada naik satu oktaf.
Selow bro Selow, masa' lo ga kenal sih sama Mahesa. Dia kan lagi anget-anget nya dibicarain seantero sekolah.” Jawab Dio seolah malah membuat Arsen semakin kepo.

“Lo ga kasih tau nih melayang ke wajah lo.” Ancam Arsen dengan mengerahkan satu kepalan tangan ke depan wajah mereka.
“Mahesa, dia cowok kayak lo. Suka gonta-ganti pacar. Suka tebar pesona najong kaya lo gitu.” Jelas Dio.

Pernyataan Dio barusan membuat Arsen semakin was-was dengan kedekatannya dengan Shilla.
“Sen, tumben lo tanya kayak gitu kenapa? Cewek lo diembat sama Mahesa? Atau lo ketikung sama Mahesa? Tumben lo marah kek gini.” Tanya Evan sambil mengunyah kacang di depannya.
“Tapi gue denger-denger yah si Mahesa itu lagi deket sama adek lo yah?” Tebak Dio.

‘Darimana mereka tau?’ Batin Arsen.

“Gue tau dari temen sekelas kita, tadi pagi pada gosip mereka. Kata mereka sih Mahesa lagi deket sama Shilla adek lo itu.” Seolah mengerti pikiran Arsen Dio menjelaskan semuanya.
“Oooo... jadi ini alasan Arsen nanya-nanya tentang Mahesa ke kita. Jadi ini sebabnya.” Evan menggut-manggut mengerti.

Arsen tak mengindahkan ucapan teman-temannya. Ia kemudian pergi meningalkan tempat tersebut. Ia berniat kembali ke kelas meskipun sudah telat. Ia tidak akan membiarkan Shilla dekat dengan Mahesa jika Mahesa tidak merubah sikapnya.

*~*~*~

Bel pulang yang dinanti telah berbunyi. Pita dan kawan-kawan memutuskan untuk  langsung pulang. Rencana akan keluar nanti malam. Maklum mereka memang sering main meski hanya sekedar cuci mata ataupun ngopi.

Pengenalan :: School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang