Enjoy yak:)
Typo bertebaran harap maklum:)*~*~*~
Setelah melakukan kegiatan memasaknya bersama dengan Maminya, Pita membawa makanannya ke meja makan. Disana sudah terdapat Kevin yang sedang bermain ponsel.
"Bang bantuin napa!?" Ujar Pita sambil meletakan nasi goreng di atas meja.
"Manja elah kalo ga bisa mending duduk manis aja daripada nyuruh abang." Sahut Kevin yang pandangannya masih pada ponselnya.Pita menghela nafas mendapat perilaku menjengkelkan dari Abangnya. Pita kemudian duduk dikursi yang telah disediakan. Aneh kenapa hanya ada Bang Avin. Papi kemana?
Pita celingukan mencari sosok pria yang disebutnya Papi itu. Matanya menjelajahi setiap sudut rumah namun nihil tidak ada Sosok yang tengah ia cari.
Sinta yang menyadari kelakuan anaknya itu menatap heran Pita. Pita seperti mencari sesuatu.
"Angel kenapa?" Tanya Sinta pada Pita. Angel adalah nama panggilan kecil Pita, namun yang memakai nama Angel hanya Maminya dan seseorang(maaf author belum bisa kasih tau).
"Ish Mami jangan panggil Angel ih." Jawab Pita membuat Sinta terkekeh geli.Sinta kemudian duduk ditengah-tengah Kevin dan Pita.
"Kenapa memang?" Tanya Sinta.
"Nanti Pita jadi keinget terus Mi." Jawab Pita tanpa kebohongan.
"Yaudah iya Mami usahain ga panggil kamu Angel lagi."
Terdengar helaan pasrah dari Pita.Sinta menuangkan susu kedalam gelas Pita dan Kevin serta mengambil nasi goreng dan diletakan dipiring mereka.
"Mi?!" Panggil Pita.
"Apa?"
"Papi kemana?" Tanya Pita dengan wajah sendunya.Sinta menepuk jidatnya ia sampai lupa memberitahukan kepada Pita bahwa Papinya sedang ada pekerjaan.
"Maafin Mami ga bilang ke kamu, Papi tadi malem harus berangkat ke Kalimantan ada yang harus diselesaikan. Kemungkinan lusa pulang."
"Yahh." Pita menghela nafas pasrah. "Kalo lusa Pita udah pulang lagi ke Apertemen." Lanjutnya."Kok cepet banget? Ga mau netep disini aja?" Tanya Sinta.
"Belum siap Mi." Jawabnya sambil mengaduk-aduk nasi gorengnya.
Sinta memaklumi hal ini karena ia sangat tau apa sebabnya anaknya menjadi seperti ini.Kevin sedari tadi tengah asyik makan tak memperdulikan pembicaraan Pita dan Maminya.
"Bang?!" Panggil Pita.
"Hm."
"Nanti jalan-jalannya jadi kan?" Tanya Pita antusias.
"Maaf Ta abang ada latihan dadakan sama band abang." Jawab Kevin dengan nada bersalah.
Lagi-lagi Pita hanya menghela nafas pasrah. Pagi ini sangat banyak yang mengecewakannya. Mulai dari Papinya bahkan sekarang Abangnya.*~*~*~
Pita sekarang telah berada didalam kamarnya sekarang kesalnya bertambah karena baru saja Maminya bilang harus pergi ke kantor. Sendiri. Itu yang harus Pita rasakan. Sedari dulu ia selalu merasa kesepian. Ia merasa tak punya teman. Ia harus hidup dalam kesunyian.
Tok tok tok
Suara pintu diketuk.
"Mami masuk yah." Ujarnya Sinta dari balik pintu.Sinta memasuki kamar Pita menjumpai Anaknya sedang tidur tengkurap menenggelamkan wajahnya diatas kedua tanganya.
"Maafin Mami yah. Mami harus ninggalin kamu lagi, Mami ga ada lagi disaat kamu senang. Ehmm yaudah Mami batalin aja semua Meetingnya yah?" Ucap Sinta yang langsung membuat Pita mendongak mendengarnya.
"Gausah Mi Pita ga papa kok. Mami ke kantor aja. Ga usah berlebihan, Pita aja yang terlalu kebawa perasaan." Jawab Pita merasa bersalah.
Sinta tersenyum miris mendengar jawaban dari Pita. Sungguh ini sangat menyakitkan bagi Sinta.
"Yaudah Mami berangkat yah. Tadi Mami udah telfon Revan buat kesini nemenin kamu, tapi kayaknya dia kesini satu jam lagi soalnya dia masih nganter mamanya ke bandara." Ucap Sinta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pengenalan :: School Love Story
Storie breviCerita konyol 4sahabat dalam sekolahnya yang mulai mengenal cinta yang tidak lain karena unsur ketidaksengajaan. Dimulai dari konflik kecil hingga badai yang mulai menghampiri persahabatan mereka,lika liku dunia,kerasnya persahabatan,pengorbanan ci...