Chapter24~Khawatir

22 2 0
                                    

Enjoy gaes:)
Typo harap maklum:)

Mencintaimu itu sama dengan hujan-hujanan, awalnya Aku senang akhirnya Aku sakit.

*~*~*~

“Kamu mau apa?” Tanya seorang bocah laki-laki itu sesaat setelah duduk di taman itu.
“Aku mau ice cream itu.” Jawab sang bocah perempuan.
Yaudah kamu tunggu dulu ya.”
Oke aku tunggu yah.”

Bocah laki-laki itu menghampiri penjual ice cream yang ada di sebrang taman itu. Ia membeli 2 ice cream dengan varian rasa yang berbeda. Varian cokelat di tangan kanannya dan varian strawberry di tangan kirinya.

“Ini ice creamnya.” Bocah laki-laki berusia 12 tahun itu memberikan ice cream rasa cokelat kepada bocah perempuan yang duduk di kursi taman tadi.
“Terima kasih yah.” Ucap bocah perempuan itu setelah menerima ice creamnya. “Kok ice cream mu rasa strawberry kenapa ngga sama aja?” Tanyanya heran.
“Sengaja biar beda dan saling melengkapi.” Jawabnya diakhiri senyuman manis dibibir mungilnya.

Bocah perempuan itu juga menerbitkan senyumnya entah ia merasakan nyaman dan terlindungi jika dekat dengan-nya. Usia keduanya masih terlalu muda untuk berpacaran. Bahkan usianya kini belum genap 12 tahun.

“Emm maaf aku bertanya seperti ini kepada mu tapi aku ingin tahu mengapa kamu bisa seperhatian ini denganku?” Gadis berambut lurus itu menatap laki-laki yang ada dihadapannya.
Sang bocah laki-laki hanya tersenyum lalu mengacak rambut gadis itu dengan gemas.

Karena laki-laki itu tidak kunjung menjawab pertanyaannya ia merasa kesal dan berniat pergi meninggalkan bocah itu sendirian. Tapi gerakannya kalah cepat dari bocah laki-laki itu dan kini ia dalam posisi duduk kembali setalah bocah laki-laki itu menarik lengan perempuan itu.

“Yakin mau tau jawabnya?” Ucap laki-laki itu malah membuat sang perempuan penasaran bukan main.

Lalu gadis mungil itu mengangguk mantab sebagai jawaban iya.
“Karna aku menyayangi mu.” Jawabnya berbisik tepat ditelinga gadis perempuan itu.

*~*~*~

Setelah pertemuan dengan Leon tadi kini Pita tidak berdua dengan Kevin melainkan ada Leon disampingnya. Kevin dan Leon asyik berbincang tentang kehidupan setelah masa SMA nya. Sedangkan Pita hanya duduk dengan rasa bosan, malas, kaget, sedih bercampur aduk dalam hati Pita. Sesekali ia memakan ice cream nya dengan malas.
“Ta?!” Pita mendongak merasa nama nya dipanggil.
“Jangan diem elah.” Lanjut Leon.

Kevin mengisyaratkan agar Leon tidak mengusik adiknya. Mungkin Pita belum siap akan kehadiran Leon atau sebagainya.

Leon masih memikirkan dengan bingung. Apa iya Pita masih belum bisa melupakannya? Tapi menurutnya waktu ini sudah cukup lama untuk sekedar melupakan.
“Ta gue mau tanya nih. Boleh?” Leon mulai memancing dengan pertanyaannya.
“Tanya apa kak?” Pita menjawab ogah-ogahan.
“Emm Lo udah punya co-aww” Belum selesai dengan perkataannya tiba-tiba Leon merasakan bahwa ada yang menyentuh kakinya dengan keras.

Kevin mengkilatkan tatapan tajam kearah Leon. Leon benar-benar sudah merusak suasana malah sekarang akan bertanya hal aneh.
“Ta, abang keluar bentar yah sama Leon.” Ucapnya sambil menarik lengan Leon.
Leon hanya mendelik melihat kelakuan Kevin. Ternyata memang belum melupakan ternyata.

“Lo itu apa-apaan sih?” Tegasnya setelah sampai diluar kedai.
“Apaan?” Leon malah bertanya dengan santainya.
Kevin mengacak rambutnya frustasi. Leon benar-benar tidak mengerti atau emang pura-pura tidak mengerti.

Pengenalan :: School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang