Chapter22~Kecurigaan

24 5 0
                                    

Enjoy gaes:)
Typo harap maklumm:)

*~*~*~

Sinar matahari memasuki celah kamar gadis mungil tersebut. Gadis itu telah bersiap dari tadi. Setiap harinya dia selalu bangun sebelum ayam jago berkokok. Menunggu langit agar berwarna sedikit cerah. Gadis itu tengah bersiap untuk jogging disekitar rumahnya. Pita hanya memakai kaos pendek warna abu-abu, celana selutut Dan tak lupa sepatu senada dengan kaosnya juga dengan rambut yang dikuncir serta handuk yang melingkar dilehernya. Sederhana namun terlihat pantas ditubuh Pita.
“Cuss berangkat!” Semangatnya didepan cermin.

Pita berjalan keluar kamar lalu menuruni tangga menuju ke arah dapur.
“Mamii!” Panggil Pita masih semangat.

Merasa dipanggil Sinta menengok dan menghentikan aktivitas memasaknya.
“Cantiknya Mami gausah teriak-teriak yah.” Nasehatnya halus. Sinta masih belum bisa untuk memarahi anak yang terlihat baik-baik saja namun rapuh ini.

“Hehe maaf Mi.”Ujar Pita.
“Mau jogging yah?” Tanya Sinta.
“Iya nih Mi. Mami mau ikut?” Tawar Pita.
“Ya nggak lah. Kamu ini ada-ada aja.”
“Eh iya Mi Adit mana?”
“Tadi dia pamit pulang. Baru aja katanya ada urusan mendadak.” Jelas Sinta.

“Kok ga pamit sama aku yah.” Heran Pita.
“Katanya tadi kamu ga ada dikamar. Kayaknya dia masuk waktu kamu lagi mandi jadi ga liat kamu. Yaudah dia cuma pamit sama Mami aja.”

Pita hanya mengangguk faham. “Bang Avin mana Mi?” Lanjutnya bertanya.
“Masih tidur kayanya. Coba liat sana.”
“Ga mau ah Pita mau langsung  jogging aja.” Jawab Pita. “Yaudah Pita berangkat dulu. Nanti sampaiin ke abang kalo waktu Pita udah pulang Abang harus udah siap.” Pamitnya lalu mencium punggung tangan Maminya.

Sementara Sinta hanya mengiyakan ucapan malaikat kecilnya ini. Sinta menatap punggung Pita yang kian menjauh dan pergi.
“Andai kejadian itu tidak terjadi pasti kamu ga akan serapuh ini Angel.”

*~*~*~

Pita berlari sekitar 3 kali putaran. Sekarang ia sedang duduk ditaman komplek. Ia sedang duduk sendirian. Sendirian bukan hal yang baru bagi Pita. Peluh menghiasi tubuhnya. Tubuh Pita memang tidak begitu atletis namun dia sangat senang dengan olahraga. Pita merasa tenggorokan haus ia berjalan menuju warung ke pojok komplek.
“Lupa ngga bawa minum gue.”

Pita berjalan sambil menyeka keringatnya dengan handuk kecil yang melingkar dilehernya.
Setelah sampai diwarung Pita memesan sebotol air mineral. Pita melihat seorang cewek sedang duduk sendirian dipinggir warung.
‘Kaya kenal tuh cewek.’ Batin Pita.

Karena merasa penasaran akhirnya Pita menghampiri cewek berambut panjang yang dikuncir itu. Dengan ragu ia menepuk bahu cewek tersebut dan empunya menoleh karena mendapat tepukan.
“Loh Tasya?!” Kaget Pita.
“Eh Pita?!” Sang cewek itu juga kaget karena ada seorang cewek yang dikenal.

Ya cewek itu adalah Tasya teman baru Pita disekolah. Tapi? Kenapa dia disini? Apa rumahnya disekitar sini? Perasaan Pita tidak pernah melihat dirinya sewaktu Pita kecil.
“Kok lo bisa disini?” Tanya Pita sambil duduk dibangku sebelah Tasya.
“Gue tinggal deket sini.” Jawab Tasya canggung. Bukan tanpa alasan Tasya canggung seperti ini. Karena setahu Tasya Pita itu orangnya dingin. Ngga mudah senyum.

Pita menggangguk sebagai jawaban iya. Tapi kenapa ia tak pernah melihat Tasya sebelumnya.
“Tapi gue kok ga pernah liat lo sih?” Tanya Pita seolah sangat ingin tau.
“Seharusnya gue yang tanya kayak gitu. Lo tinggal disini? Kok gue ngga pernah liat lo dikomplek ini.” Bukannya menjawab tapi malah berbalik tanya.
“Rumah orang tua gue disini. Biasanya gue suka tinggal di Aparteman keluarga gue. Ya jadi gitu gue jarang kelihatan disini.” Jelas Pita.

Pengenalan :: School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang