Chapter8~Berubah

81 11 8
                                    

Maaf kalo gaje:'(

Typo maklumi yah:)

*~*~*~


Bugh

Suara terjatuh. Pita ya dia terjatuh dia didorong oleh seseorang yang membawanya itu. Dia didorong cukup keras.

"Maksudnya apa ni?" Tanya Pita kesal.
"Bego lo. Berdiri cepet."

Pita segera berdiri dan menghampiri seseorang yang ditemani 5 temenya itu.
Pita hanya berderik ngeri ketika ia berhadapan dengan orang itu.

'Ya kali gue mau lawan orang se-rt ini.' Gumam Pita dalam hati.

Seseorang itu mendekati Pita, di mencengkram kuat rahang Pita dan mendekatkan wajahnya lalu berbisik.

"Gue ga mau liat lo deket sama mereka, kalo lo masih deketin dia gue ga akan main-main ke lo."

Pita hanya terdiam Pita bukan tak berani tapi dia tak ingin memperkeruh suasana.

"Lo denger ga?"
"Iya gue denger." Jawab Pita.
"Gue ga akan segan-segan buat sewa pembunuh buat ngabisin lo!"

Hah??

Pembunuh?

Pita diam dia takut kali ini. Tapi dia tak tau dia harus menjauhi siapa? Apa sahabatnya? Ah tidak mungkin dia menginginkan sahabatnya. Jack? Ya nama itu terbesit di pikiran Pita.
Pita mulai membuka mulutnya untuk berbicara.

"Tapi... Gue harus jauhin siapa?" Tanyanya Kepada seseorang yang masih memegangi rahangnya.
"Hah? Lo masih tanya? Lo bego apa pura-pura bego si?" Jawabnya Ketus.

'Dia gila apa? Orang dia belum ngasih tau jadi mana gue tau.' Pekiknya Dalam hati.

"Gue ga tau, lo aja belum ngomong ke gue jadi mana gue tau." Jawab Pita kesal.

"Lo dan kacung-kacung lo itu berhenti deketin Jack dan temen-temenya, kalo lo ga bilang ketemen-temen lo gue bakal ganggu temen lo lebih dari ini." Ucapnya.

Ya sekarang mulai menyangkut temen-temenya Pita tak bisa tinggal diam tapi dia bisa apa dia hanya sendiri.

"Iya." Jawab Pita singkat.
"Bagus. Ternyata lo nurut juga." Jawabnya sambil tersenyum miring ke arah Pita.

Dia melepasakan gengamannya dari rahang Pita.

"Gaes. Cabut. " Suruhnya kepada temen-temenya.

Sebelum dia pergi dia mendorong Pita, entah dorongannya yang kuat atau Pita yang sudah terlalu lemas.

Sekarang Pita terjatuh kembali dan seseorang itu telah meninggalkan dirinya.
Pita mulai bangkit dan berjalan ke perpus. Dia tak jadi ke kantin.

Citttt...

Suara decitan pintu perpus.

"Eh Ta lo kok lama banget? Makanannya mana?" Tanya Key.

Pita diam.
Ketiga sahabatnya itu saling menatap heran, apa yang terjadi?

"Ta?" Panggil Shilla lirih.

Pita hanya menoleh dengan ekspresi datarnya.

"Ta lo kenapa sih?" Tanya Cara.

"Gue ga papa tadi gue ga jadi kekantin sorry, sekarang kita ke kantin aja yuk." Ajak Pita berusaha mengukir senyuman di wajahnya walau susah.

Cara mulai melangkahkan kakinya mendekati Pita.
"Ta lo kenapa? Cerita lah Ta."

Pengenalan :: School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang