Chapter25~Informasi

11 1 0
                                    

Typo harap maklum:)
Selamat menikmati cerita saya:)

Senyum itu bisa palsu, namun mata akan tetap selamanya jujur.

*~*~*~

Pagi ini semua sudah mengawali harinya seperti biasa. Rutinitas sekolah mulai kembali berjalan. Terutama Pita Pagi ini ia berangkat bersama Abang nya. Pita tidak menolak ajakan Kevin untuk berangkat sekolah bersama. Sesekali bolehlah pamer jika Pita punya abang yang tampan.
"Udahlah bang ga usah sampe dalem, nanti dikira anak Tk." Pintanya ketika sudah berada didepan gerbang. Kevin terkekeh pelan mendapati permintaan adeknya.

"Ya udah ayok turun. Abang pasti in kalau kamu masuk sekolah dengan baik."
Ya Pita menuruti Kevin lalu beralih meraih tangan Kevin lalu menciumnya.
"Pita berangkat dulu. Doain lancar." Candanya.
"Iyah." Jawabnya.

Pita berjalan menuju kelasnya sambil mengunyah permen karet miliknya. Dan tiba-tiba..

"Woy!!" Teriak seseorang dari arah belakang.

"Eh anjir?!" Kagetnya. "Adit ih!" Lanjutnya ketika mengetahui Revanlah yang mengagetkannya.

Revan hanya terkekeh kecil mendapati reaksi Pita. Sepertinya keadaannya sudah lebih baik.
"Ta bagi dong yang lo kunyah itu." Revan memasang muka melasnya.
"Ah lu mah ga modal." Meski menggerus Pita tetap meraih permen karet didalam sakunya.

"Nah!" Pita menyodorkan permen karetnya kepada Revan.
"Makasih, baik deh." Pujinya setelah menerima permen karet dari Pita.
Pita berdecih melihat kelakuan Revan.
"Gue masuk kelas dulu yah." Ucapnya setelah sampai didepan kelasnya.
"Yoi Dit." Balasnya.

Pita masih berjalan menuju kelasnya. Sesekali ia meniup kecil permen karet miliknya.
"Good Morning eplibadeh gaes." Teriak Pita setelah sampai ditempat duduknya.
"Dateng-dateng bukanya salam malah teriak-teriak." Cibir Cara.
"Gue udah salam tadi didepan Pintu. Kalo ga percaya tanya aja sama Buketu." Jawabnya setelah itu meletakkan tasnya dibangku miliknya. "Lah si Shilla mana, tumben belum dateng." Lanjutnya heran karena melihat bangku Shilla yang masih kosong. Sedangkan biasanya dia datang awal, bahkan sebelum Pita datang.

"Gue juga ga tau, ga ada kabar." Jawab Cara.
"Gue juga ga dikasih kabar." Sahut Keyla.
Pita melirik kearah bangku di sampingnya dia ada Nana dan Tasya yang sedang bercanda ria. Memori kejadian kemarin membuat ia harus berhati-hati dengan Tasya. Entah apa yang terjadi Tasya menoleh kearah Pita lalu tersenyum singkat dan kembali fokus pada Nana teman sebangkunya.

"Eh itu si Shilla!" Pekik Cara membuat semua menoleh tak terkecuali Pita.
Disana terlihat Shilla sedang melambaikan tangannya kearah seorang cowok namun wajah cowok itu tidak begitu terlihat.

Senyum Shilla merekah, dia merasa bahagia sekali. Bahkan sampai duduk dibangku milik nya ia masih tersenyum.
"Dianter Mahesa yah?" Tanya Cara langsung. Shilla menggeleng pelan.
"Siapa La?" Tanya Keyla.

"Kak Arsen." Jawabnya singkat.
"Hah? Kak Arsen? Tumben!" Sahut Pita terlihat heboh. Ia heboh karena ia juga merasa heran karena chat yang dikirim oleh Arsen kepadanya.
"Ngga tau juga dari kemarin aneh. Masa pas gue pulang dari Cafe kan gue dianter si Mahesa, eh tau-tau dia jadi possessive banget gitu. Terus setelah itu gue diajakin jalan-jalan ke taman." Shilla bercerita panjang lebar kepada teman-temannya.

Teman-teman Shilla hanya manggut-manggut faham mendengar penjelasan Shilla.
"Mungkin Kak Arsen salah minum obat kali." Canda Cara membuat semua tergelak.
"Kakak gue nakal tapi dia ga gila." Bela Shilla di sela sela kekehannya.

Semua masih tertawa sekaligus bingung. Yang mereka tau Arsen itu orangnya cuek cuek manis gitu. Tapi ini sangat berbeda karena ia terlebih memperhatikan Shilla.
"Udah-udah yok kita turun bentar lagi upacaranya mau mulai. Hari ini gue males berurusan sama BuTar juga Bk." Pita menengahi.
"Yaudah yok cabut. Sebagai warga negara yang baik, kita harus selalu menghargai jasa pahlawan yang memer-" Ujar Cara terpotong karena Shilla memotong ucapannya.

Pengenalan :: School Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang