Setelah kejadian dikantin tadi Jack lebih suka diam. Hal itu membuat Rey risih. Jack yang biasanya bikin konser ga jelas itu sekarang hanya diam melamun.
Terlintas ide jahil diotak Rey."Woiii gaes pengumuman pengumuman." Teriak Rey membuat semua mendongak kaget tak terkecuali Jack.
"Tuh anak ngapain lagi hah?" Tanya Andra pasrah.
"Biarin obatnya habis." Jawab Mahesa."Woiii dengerin yah gue mau bilang kalo cowok yang terkenal badboy disekolah kita bisa patah hati juga. Baru liat ceweknya sama cowok lain aja udah diem kaya gini. Terus apa jadinya kalo bener-bener ditinggal? Ah gue ga bisa bayangin." Ucap Rey yang sengaja menyindir Jack.
Semua mata tertuju pada Jack yang sedang duduk dibelakang sendirian.
"Oke sekian pengumuman dari Rey Nathanio yang ganteng ini." Tutup Rey disertai senyuman yang membuat siswi meleleh karenanya.
Setelah mengucapkan kalimat itu Rey berjalan ke arah Jack.
Dia duduk disebelahnya. Memang susah kalo udah urusan hati."Lo kalo beneran perjuangin." Ucap Rey singkat namun membuat hati Jack seakan tertusuk.
*~*~*~
Pita dkk sedang berada dikelas, sekarang mereka sedang bercanda ria karena ini freeclass guru-guru ada rapat.
"Eh iya Ta gue mau tanya nih?" Ujar Cara lalu menatap Pita serius.
"Apaan sih Car muka lo ga cocok buat serius ih." Jawab Pita enteng.
"Ta gue beneran." Ucap Cara "Lo sama Revan deket banget yak? Lo ada hubungan lebih sama dia?" Lanjutnya.Pita mendongak mendengar ucapan Cara. Cara kenapa bertanya seperti itu. Pertanyaan yang menurut Pita tak perlu dijawab karena dia dan Adit hanya sahabat biasa.
"Lo lucu ya Car." Ujar Pita kembali fokus ke ponselnya itu.
"Gue ngga lagi ngelawak Ta lo beneran ada hubungan sama Revan?" Tanya Cara keukeuh.Pita menghela nafas nya. Apa sebegitunya sahabatnya menanyakan masalah nya dengan Adit? Oh meraka masa ngga peka sih.
"Masa lo bener ngga peka sih sama hubungan gue sama Adit." Entah jawaban itu semakin membuat ketiga sahabatnya menatap Pita heran dan jangan lupakan Tasya dia juga bingung dengan Pita.
"Ta gue ga ngerti?" Tanya Shilla yang sedari tadi diam.
"Lo bakal tau sendiri kok nantinya. Bye gue mau jalan sama Adit." Ucap Pita lalu melenggang pergi keluar kelas untuk menemui Adit.Setelah pergi Cara hanya menatap teman-temanya heran. Apa yang terjadi dengan Pita? Apa dia menyukai Adit? Apa mereka pacaran?
*~*~*~
Kini Pita dn Adit sedang duduk di rooftop sekolah. Ya memang tidak bagus tapi pemandangannya uh bagus banget. Mereka berdua hanya diam. Sibuk dengan pemikiran masing-masing.
"Dit." Ucap Pita membuka percakapan.
"Ya?" Jawab Adit.
"Makasih udah ngertiin gue. Makasih untuk semuanya."
"Ngapain makasih sih. Itu udah jadi tanggungan gue kali." Jawab Adit. "Oh iya Ta gue mau tanya." Lanjut Adit.Pita membuka matanya yang sempat terpejam. Lalu membenarkan posisi duduknya agar nyaman mendengar pertanyaan Adit.
"Temen-temen lo tau kalo kita itu--" Tanyanya terpotong karena Pita langsung menjawab omongan Adit.
"Ngga, biarin aja mereka ngga tau. Gue ga mau mereka jadi kepo masalalu gue."Setelah mengatakan kata masalalu wajah Pita mulai berubah sendu. Tanpa disadari air matanya meluncur bebas. Tak ada isakan hanya airmata yang turun.
"Udah Ta lo ga boleh nangis lagi." Ucap Adit mencoba menenangkan Pita.
Pita mencoba tersenyum dan menyeka air matanya. Pita sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia harus tetap tersenyum.
"Lo tau semuanya Dit?" Tanya Pita membuat Adit menoleh kearahnya.
"Iya gue tau. Mama lo selalu bilang ke gue, mama lo curhat ke gue setiap lo ada masalah. Sejak masuk SMP mama lo jadi sering ngehubungin gue buat ngasih kabar tentang lo. Dan ceritain semuanya ke gue." Jelas Adit membuat Pita menatap cengo Adit.
Suasana kembali hening. Tidak ada yang berucap ketika itu. Biarkan angin yang memecah keheningan.
"Balik yok." Ajak Adit lalu menarik tangan Pita halus.
"Hobi ya narik-narik." Jawab Pita lalu mendengus kesal.*~*~*~
Bel pulang sekolah telah berbunyi. Tanda masa susah telah usai. Kebahagiaan seorang murid.
"Ahh leganya gue udah kangen kasur rumah." Ucap Cara sambil menggeliat kecil.Pernyataan Cara membuat teman-temannya menggelengkan kepalanya heran. Cara kadang aneh jika senang.
"Kalian pulang sama siapa hah?" Tanya Cara.
"Gue kayaknya pulang bareng Andra deh. Gue mau ke toko sepatu dulu." Jawab Keyla."Yah yang jomblo mah bisa apa?" Ucap Shilla lalu mendengus kesal.
"Lo pulang bareng gue aja." Ucap Mahesa membuat semua menatap kearahnya.Disana telah berdiri Mahesa, Jack, Rey, Andra, dan jangan lupakan anak baru bernama Denish itu.
"Pada ga pulang nih?" Tanya Rey sambil menaik turunkan alisnya.
"Pulang sono sama Princes Cara lo." Sambar Jack lalu melangkah mendekat ke Pita."Lo pulang bareng siapa Ta?" Tanya Jack tiba-tiba.
Pita tidak menjawab dia sedang melamun sekarang."Ta." Panggil Jack lirih.
"Hah apa?" Jawab Pita masih kaget.
"Pulang bareng siapa?" Tanya Jack sekali lagi.
"Ehmm kayaknya gue pulang bareng Adit deh, soalnya mau nyuruh anter ke toko buku." Jawab Pita polos membuat Jack hanya manggut-manggut faham.
'Padahal kalo cuma toko buku gue bisa anter. Lo jauhin gue ya Ta? Apalagi sekarang alesanya? Revan? Iya Ta?. Batin Jack terus bertanya tanya."Oke deh hati-hati yah." Alibi Jack menyembunyikan rasa kekecewaannya. Pita menjawab dengan senyum terikhlasnya. Merasa tidak bersalah telah menolak Jack.
"Hai Ta." Sapa seseorang membuat semua yabg ada disana menoleh.
"Eh Adit udah disini." Ucap Pita. "Yok berangkat." Lanjutnya disertai senyum merekah dibibir nya.Pita berjalan menuju tempat Adit.
"Gue pulang dulu yak gaes." Pamit Pita.Pita pergi meninggalkan kawan-kawannya yang masih diam terpaku heran. Pita aneh dia selalu bersama Revan dan Jack? Oh dia sekarang tidak begitu dianggap oleh Pita.
'Gue bakal cari tau sendiri sebenarnya apa hubungan lo sama Revan. Apa Revan termasuk masalalu lo? Gue bakal buktiin semua Ta.' Batin Cara.
"Udahlah Yok pulang." Ucapan Rey mampu membuat Cara tersadar dari lamunanya. Rey menggandeng tangan Cara menuju parkiran.
"Lo ga pulang La?" Tanya Mahesa Sarkas.
"Eh iya ya." Jawab Shilla polos. "Tapi gue pul--"
"Bareng gue." Potong Mahesa.
Mahesa kemudian menarik halus Shilla menuju parkiran.Sekarang didepan kelas hanya tersisa Andra-key dan Denish-Tasya. Pastinya mereka akan pulang bareng. Tidak usah dibuat pusing.
*~*~*~
Selama diperjalan Adit dan Pita tidak berbicara masalah serius. Meraka hanya bercanda gurau sebagai selingan agar tidak bosan. Sebenarnya Adit tau Pita tidak ingin membuka hatinya untuk seseorang untuk saat ini tapi kenapa Pita harus menyakiti dirinya sendiri juga.
Masalalu adalah suatu proses kejadian yang akan membuat kita dewasa. Kita tidak dapat membenci masalalu karena dari situlah kita dapat apa itu pelajaran beharga. Yang perlu kita lakukan adalah menjadikan masalalu sebagai teman untuk menemani kita saat jatuh.
"Ta." Panggil Adit lembut.
"Ya." Jawabnya.Adit menghela nafas panjang. Ia harus berani membicarakan ini. Ia tak ingin sahabatnya ini terlarut dalam masa kelamnya.
"Lo udah bisa lupain dia Ta?"
*~*~*~
Update yaey:)
Makasih votenya gaes yang belum vote yak❤
Vote&comment say❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengenalan :: School Love Story
Short StoryCerita konyol 4sahabat dalam sekolahnya yang mulai mengenal cinta yang tidak lain karena unsur ketidaksengajaan. Dimulai dari konflik kecil hingga badai yang mulai menghampiri persahabatan mereka,lika liku dunia,kerasnya persahabatan,pengorbanan ci...