PG 5

4.2K 189 14
                                    

Jeslyn berlari keluar sekolahan,tanpa ada yang melihat. Dia menyetop sebuah taksi,lalu masuk ke dalam taksi tersebut.

"Mau kemana neng?" tanya driver taksi

"Lurus aja." jawab Jeslyn dengan nada dingin

"O-oh ok."

10 menit kemudian,Jeslyn menunjukkan smirknya. Dia memukul bagian belakang kepala supir taksi tersebut hingga tak sadarkan diri. Jeslyn mengambil kemudi taksi tersebut. Ia menjalankan taksi tersebut menuju sebuah hutan yang sangat sepi. Setelah sampai,Jeslyn memberhentikan taksi tersebut.

Dengan tenaga penuh,Jeslyn mengangkat supir taksi tersebut untuk keluar dari taksi.
Supir taksi tersebut terbangun dari pingsannya,ia terkejut karena berada di hutan. Dan yang membuatnya terkejut adalah perempuan di hadapannya yang sedang menatapnya tajam.

"A-ada apa?" tanya supir taksi tersebut

"Pertanyaan bodoh." ucap Jeslyn

Jeslyn berjalan mendekat dan berjongkok. Ia mengeluarkan sebuah pisau lipat kesayangannya. Supir taksi tersebut membulatkan matanya,ia takut setengah mati.

"Kenapa? lo takut?" tanya Jeslyn sambil tersenyum sinis

"Lo harus temenin gue main hari ini." ucap Jeslyn sambil memotong kedua kaki supir tersebut dengan sangat cepat

Supir taksi tersebut menjerit kesakitan.

"Aaaah sakit sekali. Saya mohon berhenti." ucapnya dan Jeslyn menghiraukannya

Pisau yang dipegang Jeslyn beralih ke kedua tangan supir taksi tersebut,ia memotong kedua tangannya dengan perlahan agar terasa sakit.

"I-ini sa-sangat sakit. Sa-saya mohon ber-berhen-ti." ucap supir taksi tersebut

"Sakit? dia temen gue,mau apa lo?"

Darah mengalir sangat deras dan itu membuat Jeslyn senang,apalagi melihat korbannya yang meringis kesakitan.

Jeslyn merobek bagian dada supir taksi tersebut hingga jantung dan seisinya terlihat,dan saat itu juga,supir taksi tersebut menghembuskan nafas terakhir.

"Menjijikan. Dia pasti sering merokok. Huh masih bagus gue bantu dia mati sekarang." ucap Jeslyn

"Oh iya,bagian kepala belum gue apa apain." ucapnya lagi

Jeslyn menusuk kedua lubang hidung supir tersebut menggunakan pisaunya.

"Buat apa hidung utuh,toh juga tetep gak bisa napas lagi." ucapnya

Jeslyn beralih mencongkel kedua bola mata supir tersebut.

"Buat apa punya mata,toh juga gak bisa ngelihat juga."

Jeslyn mengakhiri permainannya dengan memotong kepala supir taksi tersebut hingga terputus dari leher.

Jeslyn tersenyum jahat,
"Selamat bertemu dengan Tuhan." ucapnya

Ia berjalan menjauhi tempat tersebut,lalu ia membersihkan pisau lipatnya menggunakan daun.

"Baju gue gimana ni? banyak noda darah."ucapnya

"Gak mungkin gue balik ke sekolah dengan keadaan kayak gini. Mending gue pulang." ucapnya lalu masuk ke dalam taksi dan melajukannya ke rumahnya

.

.

.

.

.

.

#Kantin

"Eh si Jeslyn mana ya? kok lama banget." ucap Netha

Psycho girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang