PG 36

1.6K 80 0
                                    

Jeslyn sudah memasuki keempat rumah yang berjejer itu, tapi semuanya ada pemiliknya dan itu bukan Asgav. Ia mulai bingung dan lelah, apa Jack membohonginya? Itu mustahil, Jack tidak mungkin memberikan informasi yang salah atau berusaha membohonginya, sangat tidak mungkin.

Saat ini, Jeslyn dan Calvin sedang berada di sebuah kafe, mereka memesan 2 buah minuman bersoda.

Jeslyn memegangi kepalanya yang terasa nyeri.

"Lo baik baik aja Jes?" tanya Calvin khawatir

Jeslyn mengangguk singkat. Bukan karena tidak ada tenaga, hanya saja pikirannya sangat kacau karena ia tidak berhasil menemukan sahabatnya.

Ponsel Jeslyn tiba tiba berbunyi, tangannya beralih mengambil ponsel untuk melihat siapa yang mengirimnya pesan.

Asgav
Bagaimana nona Jeslyn? Sudah menemukanku? Haha, kau tidak sepintar yang kukira. Baiklah, aku akan memberikan sedikit keringanan untukmu. Datanglah ke alamat *** dan ingat, kau tidak boleh bersama siapapun, kau hanya boleh datang sendiri. Dan jika kau melanggar, bisa ku pastikan besok kau akan mendengar kabar jika ketiga sahabatmu sudah tidak bernyawa. Kau mengerti nona? Jangan kau anggap aku sedang bercanda, aku tak pernah bermain main dengan ucapanku.

Tangan kiri Jeslyn mengepal, sorot matanya menajam dan nafasnya memburu, ia mencoba meredam emosi. Ia harus ingat jika ia tidak sendirian, ada Calvin di depannya.

"Kenapa Jes? Itu chat dari siapa? Kok lo kayak kesel gitu?" tanya Calvin

Jeslyn menggeleng,
"Gak siapa siapa kok."

"Beneran?"

"Iya."

"Terus sekarang gimana? Lanjut nyari?"

"Balik ke hotel aja, gue pengen istirahat." ucap Jeslyn

"Yaudah."

.

.

.

Jeslyn menatap Calvin yang sedang tertidur pulas. Ia sangat merasa bersalah karena memasukkan obat tidur ke dalam minuman Calvin. Tapi semua yang ia lakukan, semata mata demi kebaikan Calvin. Ia tak ingin Calvin ikut dalam masalah besarnya.

"Vin..kalo misalkan gue gak balik, apa lo akan nyariin gue?" ucap Jeslyn sambil menatap wajah Calvin

"Janji sama gue Vin, lo bakal jagain sahabat sahabat gue."

"Kalo mungkin ini kali terakhir gue ngeliat wajah lo, gue ikhlas Vin. I love you Calvin Hamilton." ucap Jeslyn sambil mengecup kening Calvin cukup lama

Setelah itu, ia pergi dari hotel. Jeslyn bergegas menuju alamat yang diberikan Asgav, sungguh, dia sangat khawatir dengan sahabatnya.

Setelah sampai, Jeslyn langsung dipersilahkan masuk oleh beberapa bodyguard yang bertugas menjaga di area gerbang depan.

Jeslyn masuk ke dalamnya, lalu tangannya beralih membuka pintu. Ia terkejut bukan main, ia melihat ketiga sahabatnya diikat dan ia melihat lebam lebam? ASTAGA APA YANG MEREKA PERBUAT.

Jeslyn hendak berlari menghampiri ketiga sahabatnya, namun seseorang menahannya, menahan tangan Jeslyn hingga Jeslyn tak bisa berlari.

"Lepasin! Kalian biadap!" teriak Jeslyn

"Kau juga biadap! Kau membunuh anak dan istriku dengan keji!" sahut Asgav yang keluar dari sebuah ruangan

"Tapi kau memang pantas mendapatkannya! Lihatlah mereka, mereka sama sekali tak bersalah! Aku mohon jangan sakiti mereka!" teriak Jeslyn histeris

Psycho girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang